Pengalaman Trekking di Sapa, Vietnam Bersama Suku Hmong

Dari semua tempat yang saya kunjungi di Vietnam, Sapa adalah tujuan yang menurut saya paling bagus dan berkesan. Sapa merupakan sebuah kota kecil di area pegunungan di sebelah barat laut Vietnam tepatnya di Provinsi Lao Cai.

Sapa dikenal dengan pemandangan barisan pegunungan dan juga hamparan sawah di kaki pegunungan. Yang lebih menariknya lagi, kamu bisa bertemu langsung dengan suku minoritas asli yaitu Suku Hmong.

Maka dari itu, ketika saya membuat itinerary liburan ke Vietnam, saya pun tidak melewati Sapa dalam checklist perjalanan saya.

Cara menuju Sapa menggunakan transportasi umum

Dari Hanoi ada dua cara untuk menuju Sapa yaitu dengan menggunakan kereta atau bus. Sapa berjarak sekitar 380 km dari Hanoi. Masing-masing cara tentunya ada kelebihan dan kekurangan.

Saya sendiri memilih untuk naik sleeper bus dari Hanoi langsung ke Sapa, walaupun enggak terlalu nyaman tapi cara ini paling murah dan langsung sampai Sapa.

Dari Hanoi ke Sapa dengan Bus

Kalau kamu menggunakan bus langsung dari Hanoi ke Sapa, perjalanan kurang lebih memakan waktu sekitar 6 jam. Harga tiket berkisar antara VND 260,000 – 450,000 tergantung servis dan kenyamanan bus. Jadwal bus dari Hanoi menuju Sapa biasaya ada jam 6.30 pagi, 12 siang, dan 10 malam. Kamu bisa booking tiket dari Hanoi ke Sapa di sini.

Dari Hanoi ke Sapa dengan kereta api

Dari Hanoi bisa juga naik kereta api sampai Lao Cai kemudian dilanjutkan dengan bus atau mobil sewaan ke Sapa. Perjalanan menggunakan kereta api kurang lebih memakan wakti 8 jam.

Ada dua operator kereta yaitu Vietnam Railways dan kereta turis yang lebih luxury. Vietnam Railways memiliki beberapa jenis tiket dari kursi biasa sampai gerbong dengan tempat tidur. H

Harganya berkisar antara VND 155,000 – 400,000. Jadwal keberangkatan sekitar jam 8 malam dan 10 malam. Sesampainya di Lao Cai, kamu bisa naik bus ke Sapa dengan lama perjalanan 1 jam dengan harga tiket VND 100,000.

Baca juga: Itinerary Liburan ke Chiang Mai dan Chiang Rai

Desa Sapa
Desa di Sapa Vietnam

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Sapa, Vietnam

Saya datang ke Sapa di bulan Mei. Pemandangan sawa dipenuhi dengan padi. Bulan Maret sampai Mei adalah musim untuk menanam padi dan memulai aktivitas bertani. Saran saya sih datang sekitar bulan ini.

September sampai November adalah musim high season di Sapa. Jadi bakalan lebih ramai. Di saat musim dingin yang berlangsung dari bulan Desember sampai Januari bakalan dingin.

Baca juga: Hahoe Folk Village, Desa Tradisional di Korea Selatan

Pengalaman trekking di Sapa, Vietnam dengan menggunakan tur

Banyak banget sebenarnya operator tur yang menawarkan paket trekking, yang paling basic adalah trekking selama 2 hari 1 malam.

Ada juga paket-paket lain untuk lebih merasakan langsung pengalaman trekking di Sapa, khususnya ke desa-desa suku minoritas.

Di Hanoi saya sudah booking paket tur 2 hari 1 malam untuk trekking ke Sapa. Harganya USD 50 dan termasuk akomodasi sharing sederhana di rumah lokal, makanan, dan juga pemandu berbahasa Inggris.

pemandu orang hmong
Pemandu yang menemani saya trekking

Setelah menghabiskan semalaman di sleeper bus dari Hanoi menuju Sapa, akhirnya saya tiba di  kota kecil nan indah. Karena masih pagi, suhunya lumayan dingin juga.

Sambil menunggu turnya dimulai, saya membersihkan diri dan sarapan dulu di sebuah hotel yang memang sudah diarahkan ketika memesan paket tur ini.

Sejam kemudian pemandu saya muncul, seorang gadis muda berpakaian hitam. Gadis ini adalah  gadis Hmong. Dengan Bahasa Inggris pas-pasan, dia menyapa kami dan menjelaskan tentang suku asli yang tinggal di sini.

Pemandangan sapa vietnam
Sawah indah di Sapa Vietnam

Grup saya terdiri dari 5 orang. Saya mengikuti guide berjalan sepanjang jalan utama. Kemudian beberapa perempuan lokal dengan keranjang mengikuti kami dari belakang.

Di pikiran saya mungkin mereka mau pulang ke desa juga. Ternyata mereka mau jualan suvenir untuk turis.

Perempuan Hmong ini, sebagian berumur lebih tua sangat ramah dan coba ngobrol sama turis. Awalnya saya tidak sadar, kirain mereka senang ketemu orang baru dan penasaran, jadinya pengen ngobrol.

Ujung-ujungnya mereka coba jualan. Saya ngerti sih, mereka juga pengen cari duit. Saya pun membeli tiga gelang yang hanya seharga 1 dollar. Memang harganya tidak mahal. Tapi kalau 10 orang yang nawarin, kan jadinya agak mengganggu.

Ya walaupun kejadian tersebut kurang mengenakkan bagi saya, tidak bisa dipungkiri kalau pemandangan sawah dan pegunungan di Sapa benar-benar bikin mata melotot. View-nya mirip dengan persawahan yang ada di Batad, Filipina.

trekking sapa vietnam

Mengenal suku minoritas

Beberapa suku minoritas yang tinggal di Sapa ada lima kelompok yaitu Hmong, Dao, Tay, Giay, dan Xa Pho. Yang paling banyak adalah Suku Hmong yang asal mulanya datang dari kawasan Sungai Kuning di Cina.

Pada abad ke 18 terjadi migrasi besar-besaran Suku Hmong karena konflik yang terjadi. Sekarang Suku Hmong tersebar di area pegunungan Cina, Vietnam, Laos, dan juga Thailand.

Suku Hmong di Sapa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yaitu Black Hmong dan Red Hmong.

suku hmong
Suku Hmong di Sapa Vietnam

Penduduk yang tinggal di Sapa sangat bergantung pada pertanian. Mereka sangatlah miskin bahkan dibawah standar pedesaan di Vietnam.

Untungnya ada beberapa NGO yang mencoba mengembangkan kualitas penduduk melalui program volunteer dan juga pariwisata, mirip seperti kondisi di Bukit Lawang.

Kalau saya punya waktu lebih pasti saya bakal stay lebih lama dan mungkin akan keliling area ini sendiri tanpa menggunakan tur.

Secara keseluruhan pengalaman trekking di Sapa sangat menyenangkan. Merasakan tinggal di rumah penduduk, mencoba makanan yang dimasak langsung orang lokal. Mudah-mudahan bisa kembali lagi ke Sapa.

 

Itinerary Backpacker ke Vietnam Selama Dua Minggu

Pengen coba backpackeran ke Vietnam? Wajib baca dulu nih itinerary liburan atau backpacker ke Vietnam selama 14 hari (2 minggu) ga pake budget gede!

Vietnam adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang digandrungi oleh para travellers atau backpackers.

Kenapa?

Liburan ke Vietnam relatif murah dengan kata lain tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.

Selain itu banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, baik wisata kota maupun alamnya.

Tapi yang tidak boleh terlewatkan tentunya wisata kuliner.

Biasanya kalau ke Vietnam pasti sekalian ke negara tetangga seperti Thailand dan juga Kamboja, sebutannya backpackeran ke tiga negara sekaligus.

Bahkan banyak juga yang menggabungkan Malaysia dan juga Singapura, totalnya jadi lima negara deh.

Nah, saya sendiri hanya fokus ke backpacker ke Vietnam saja karena ternyata negara ini sangat besar, bahkan saya yang solo travelling selama dua minggu pun rasanya belum cukup.

Saya masih bisa ingat betapa gilanya pengendara sepeda motor di Vietnam.

Hanya dengan helm seadanya, mereka bahkan tidak peduli dengan aturan mengendara yang aman.

Mungkin itu salah satu alasan kenapa Vietnam berkesan bagi saya.

Apalagi makanannya yang enak!

Jadi saya mulainya dari bagian selatan yaitu Ho Chi Minh sampai ke utaranya Vietnam yaitu Hanoi.

Sebenarnya sih 2 minggu cukup mepet.

Perjalanan cukup melelahkan karena saya menggunakan bus malam untuk pindah dari satu kota ke kota lain.

Pengalaman naik sleeper bus merupakan pengalaman yang baru bagi saya.

Cukup nyaman karena bisa tidur-tiduran dan merenggangkan badan.

Tapi jalanan yang kurang baik dan apalagi supirnya yang lumayan gila juga, jadinya pasti bakal terbangun di malam hari.

Biaya yang saya keluarkan untuk trip ke Vietnam ini kalau tidak salah sekitar Rp 3juta saja selama dua minggu di luar tiket pesawat.

Kebanyakan sih keluarin uang cuma buat hostel, makan, transportasi umum, dan tiket masuk wisata saja.

Baca juga: Itinerary Liburan ke Sydney Selama 5 Hari 4 Malam

Itinerary Traveling/Backpacker ke Vietnam Selama 2 Minggu

Kemana saja nih asiknya? Ikuti perjalanan dan itinerary backpacker ke vietnam saya.

Day 1-2: Ho Chi Minh/Saigon, itinerary di mulai dari Ho Chi Minh

Highlight: 

  • Pham Ngu Lao Street
  • Notre Dame Cathedral
  • Independance Palace
  • Ben Thanh Market
  • Cu Chi Tunnel

Kota dengan populasi penduduk terbanyak di Vietnam. Tidak heran kalau Ho Chi Minh sangat ramai.

Hari pertama cukup santai, saya cuma explore area backpacker bernama Pham Ngu Lao Street.

Cobain streetfood, duduk-duduk di tepi jalan. Ikutan orang lokal minum bir, hehe.

Objek wisata lain di Ho Chi Minh ada Notre Dame Cathedral, Independance Palace, dan Ben Thanh Market.

Di hari kedua saya ikutan tur ke Cu Chi Tunnel.

Saya pribadi suka dengan one day trip ini karena bisa melihat langsung dan mempelajari situasi yang terjadi pada saat perang Vietnam.

Tentara Vietnam sangat pintar, bagaimana mereka mendahului tentara Amerika dengan cara membangun terowongan kecil sepanjang 200 km.

Recommended deh!

Cek harga penginapan di Ho Chi Minh

itinerary backpacker ke vietnam mengunjungi cu chi tunnel
Sempitnya Cu Chi Tunnel

Day 3-5: Dalat, kotanya adem dan tenang banget! 

Highlight:

  • Crazy House
  • Bao Dai Palace
  • Flower Garden
  • Tiger Waterfall

Dalat adalah sebuah kota kecil yang tenang dengan udara segar.

Banyak kegiatan outdoor yang bisa dilakukan di Dalat.

Dari Ho Chi Minh ke Dalat bisa naik bus dengan perjalanan waktu sekitar 6 jam.

Di Dalat saya menyewa motor untuk berkeliling sekitar.

Banyak air terjun yang menarik untuk dikunjungi salah satunya Elephant Waterfall.

Sayangnya saya tidak sempat kesini.

Selain wisata air terjunnya bisa cobain zip lining, trekking ke hutan, dan banyak kegiatan lainnya.

Di Dalat saya stay cukup lama karena memang senang dengan kotanya.

Selama di Dalat, objek wisata yang saya kunjungi adalah Rumah Gila atau Crazy House, Bao Dai Palace, Flower Garden, dan Tiger Waterfall.

Cek harga penginapan di Dalat

backpacking ke dalat
Trekking ke Tiger Waterfall

Day 6-7: Hoi An, melihat desa tradisional dengan khas lentera 

Highlight:

  • Hoi An Old Town
  • Marble Mountain

Perjalanan dari Dalat ke Hoi An membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kalau mau naik bus langsung bisa tapi sekitar 12-17 jam tergantung busnya.

Biar enggak terlalu lama bisa naik bus dulu ke Nha Trang sekitar 4 jam kemudian dilanjutkan dengan kereta sampai Danang dan lanjut lagi dengan bus.

Rada ribet sih, jadi kalau mau gampang langsung aja naik bus.

Hoi An dulunya adalah pelabuhan perdagangan yang sangat sukses di Asia Tenggara.

Sekarang kota tua Hoi An diberi status warisan kebudayaan oleh UNESCO.

Baca Juga: Itinerary Traveling ke Chiang Mai dan Chiang Rai 

wisata vietnam selama dua minggu

Walaupun lumayan rame turisnya, Hoi An tetap menjaga orisinalitas tradisinya -tidak terlalu tepengaruh degan kebudayaan barat seperti kota lainnya di Vietnam.

Sewalah sepeda dan berkeliling kota.

Banyak kuil-kuil Chinese yang layak untuk dikunjungi.

Karena berupa heritage site, kamu harus membeli entrance fee seharga VND 120,000 untuk masuk ke bangunan-bangunan bersejarah.

Ternyata Hoi An punya pantai yang cukup indah bernama An Bang Beach.

Di malam hari banyak orang yang menjual lentera khas nya kota Hoi An.

Kunjungi Marble Mountain yang terletak 20 km dari Hoi An.

Di dalamnya ada kuil Buddha yang dibangun dalam goa.

Cek harga penginapan di Hoi An

Day 8: Hue, mumpung lewat jadi nambahin ke itinerary Vietnam aja

Highlight: 

  • Imperial Citadel
  • Khai Dinh Tomb

Alasan kenapa saya memasukkan Hue dalam itinerary backpackeran ke Vietnam saya adalah pertama, letaknya yang sejalan dengan Hanoi jadi satu hari aja cukup.

Kedua, saya penasaran dengan kota kerajaan di Vietnam.

Di Hue saya cuma mengunjungi Imperial Citadel dan Khai Dinh Tomb.

Pada saat perang, Imperial Citadel mengalami kerusakan yang cukup parah. Khai Dinh Tomb lumayan bagus dan menarik hanya saja tiket masuknya mahal.

Baca juga: Itinerary Kuala Lumpur Selama 3 Hari 2 Malam

tomb of khai dinh itinerary backpacker ke vietnam

Day 9: Hanoi, tentunya tidak boleh melewatkan ibu kota Vietnam

Highlight: 

  • Hoan Kiem Lake
  • Saint Joseph Cathedral

Hanoi dan Ho Chi Minh sangat berbeda. Sebagai ibu kota negara,

Hanoi tidak semaju daerah Selatan. Tidak terlalu banyak objek wisata di Hanoi.

Ada beberapa opera house dan juga museum.

Ketika di Hanoi saya cuma mengunjungi Hoan Kiem Lake dan Saint Joseph Cathedral, objek wisata yang paling dekat dengan backpacker area.

Cek harga penginapan di Hanoi

  

jalan jalan ke hanoi vietnam

Day 10-11: Sapa, kalau ke Vietnam wajib masukin ke dalam list itinerary

Dengan pemandangan sawah mengelilingi pegunungan, Sapa adalah destinasi yang paling oke di Vietnam.

Dari Hanoi bisa naik bus selama 12 jam ke Sapa.

Di Sapa saya ikut trekking tour yang telah saya booking sebelumnya.

Tapi saran saya sih kalau punya banyak waktu bisa langsung ke Sapa dan sewa motor untuk mengelilingi desa sekitar.

Tur yang saya ikuti sih oke-oke aja. Kami menginap di rumah orang lokal.

Yang bikin saya kurang sreg adalah orang lokal sana, suku Hmong selalu mengikuti dan menjual suvenir.

Mereka coba terus mendatangi saya dan menawarkan gelang.

Saya beli 1-2 sih masih oke ya, tapi yang lain pada coba menjual gelangnya ke saya.

Baca juga: Itinerary Liburan ke Korea Selatan Selama 2 Minggu!

trekking sapa di vietnam

Day 12-13: Halong Bay, cruising naik kapal melihat bukit-bukit karst

Setelah trekking di Sapa, saya langsung kembali lagi ke Hanoi dan ikut cruising tour ke Halong Bay.

Kayaknya sih ekspektasi saya terhadap Halong Bay terlalu tinggi.

Saya pribadi kurang dapat feel-nya ketika di Halong Bay.

Selama 2 hari 1 malam saya menginap di kapal cruise dan berlayar di sekitar Halong Bay.

Dalam trip ini kami berhenti di sebuah objek wisata yang bernama Sung Sot Cave.

Goa ini sangat menakjubkan, terlihat stalaktit dan stalagmit menghiasi dinding goa.

Cruising trip-nya berjalan dengan baik.

Cuma ada satu spot dimana kami bisa berenang dan kayaking, tapi airnya rada berbau kurang sedap.

Bukit karang disekitarnya yang menjadi daya tarik Halong Bay sendiri menurut saya kurang menarik.

Masih banyak tempat lain dengan bukit karst atau karang yang indah.

Baca juga: Live on Board Pulau Komodo, Labuan Bajo

cu chi tunnel itinerary liburan ke vietnam

Day 14: Kembali ke Hanoi untuk flight pulang

Di hari terakhir kamu bisa jalan-jalan lagi di sekitar Hanoi atau sekitar beristirahat aja untuk menunggu penerbangan pulang.

Nah itulah itinerary backpacker ke Vietnam saya yang bisa kamu ikuti.

Tapi sekali lagi dua minggu menurut saya cukup mepet.

Kalau cuma butuh beberapa hari bisa pilih mau main di daerah bagian utara atau selatan.

 


Post Views: 3,168

Hang Nga Guesthouse, Rumah Gila di Vietnam

Pernah dengar tentang Rumah Gila di Vietnam atau yang dikenal dengan sebutan lokalnya yaitu Hang Nga Guesthouse?

Ketika saya berkunjung ke Dalat, Vietnam yang muncul ketika saya searching tentang objek wisata di Dalat, Rumah Gila ini muncul di pencarian saya.

Akomodasi yang unik ini sering diliputi oleh berbagai media dan selalu masuk dalam top 10 rumah paling unik di dunia!

Penasaran kenapa di sebut dengan Rumah Gila? Baca terus ya!

Mengintip Rumah Gila di Vietnam

Konsep Rumah Gila sendiri ini sangatlah unik dan aneh. Nama sebenarnya dari Rumah Gila Adalah Hang Nga Guesthouse.

Guesthouse ini dibuka untuk umum pada tahun 1990. Arsitek dari rumah ini Nga, memulai proyek ini dengan bantuan pengrajin lokal.

Hang Nga Guesthouse memiliki 10 kamar dengan tema yang berbeda. Kamu bisa juga menginap di guesthouse ini loh. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 600,000 sampai Rp 1,000,000.

Tidak heran kalau lebih banyak yang berkunjung daripada menginap. Untuk berkunjung juga harus membayar tiket masuk sebesar VND 60,000 atau sekitar Rp 120,000.

Cek harga menginap terbaru Hang Nga Guesthouse

crazy house Dalat

Sejarah dari Hang Nga Guest House

Hang Nga Guesthouse terletak di alamat  3 Huynh Thuc Khang St., Ward 3, Kota Dalat dan memiliki luas kurang lebih 1,600m2.

Pembangunan serta proses klaim kepemilikan rumah ini memiliki cerita yang panjang.

Dimulai dari awal, ada saatnya Bu Nga berada di ambang kebangkrutan ketika semua bank menolak memberikan pinjaman kepadanya.

Pada titik inilah dia mendapat ide untuk menjual tiket bagi wisatawan yang berkunjung ke rumah tersebut. Terlebih lagi, setelah 18 tahun berturut-turut dan 6 kali pengajuan, dia telah diberikan kepemilikan atas rumah ini, serta pengakuannya sebagai sebuah karya seni.

Meski begitu, ia tidak ingin bersantai sama sekali namun akan menambah konstruksi lagi, seperti rumah komunal di dalam kawasan yang sudah ada.

Desain arsitektur yang unik

Sesuai dengan tujuan sang arsitek untuk membuat rumah dongeng, maka “rumah gila” tersebut menyerupai pohon dengan jendela yang tidak rata, tangga berbentuk terowongan, dll.

Baik eksterior maupun interior wisma dibuat dan didekorasi dengan bentuk-bentuk organik yang berliku-liku dan sangat sedikit sudut siku-siku. “Pohon” berongga itu memanjang ke berbagai arah, menjulang tinggi hingga mencapai langit Dalat yang menakjubkan.

Berjalan menyusuri lorong-lorong berbentuk gua di dalam rumah bukan sekadar kunjungan, melainkan pengalaman yang menggembirakan, menyimpang dari norma; jamur liar dan jaring laba-laba yang bermunculan di jalan Anda bukanlah hal yang aneh.

Selain itu, wisma ini memiliki konstruksi yang sangat spektakuler dengan sepuluh kamar tamu bertema seperti ruang harimau, ruang elang, ruang semut, dan ruang kangguru…, dengan dekorasi dan furnitur buatan tangan yang sesuai dengan temanya.

Menurut Viet Nga, setiap ruangan mempunyai arti tersendiri: ruangan harimau mengacu pada bahasa Tionghoa; ruang elang menggambarkan orang Amerika; dan ruang semut mewakili orang Vietnam, dll.

Meskipun secara teoritis merupakan sebuah hotel, Hang Nga Guesthouse saat ini dianggap sebagai “museum” mimpi, masa kanak-kanak, kelainan, dan lain-lain.

Setiap orang mempunyai penafsirannya masing-masing terhadap rumah tersebut, serta pengalamannya masing-masing, namun semuanya sepakat pada satu hal. hal: wisma ini begitu murni dan alami sehingga mereka sekali lagi tersesat dalam mimpi masa kecil mereka.

Cara Menuju Hang Nga Guest House

Awalnya agak sulit untuk menemukan Rumah Gila ini. Dengan motor sewaan saya menyusuri jalan sesuai dengan gmaps.

Saya mencoba untuk nyari bangunan dengan bentuk aneh. Akhirnya nemu juga, rumah ini terletak di gang kecil dan agak ketutupan bangun disekitarnya.

Bener deh, bangunannya aneh dan agak serem gitu. Ada beberapa staff yang memakai kostum seperti penjaga istana.

Desainnya lumayan bikin wow sih, ada beberapa benda aneh seperti jaring laba-laba, patung dengan bentuk yang aneh seperti rumah hantu. Yang paling keren sih bentuk bangunan yang tidak biasa, terlihat sangat kreatif. Yuk, langsung lihat fotonya saja.

Baca juga: Trekking di Sapa Bersama Suku Hmong di Vietnam

rumah gila vietnam

arsitektur rumah gila

bagian dalam rumah gila

blog rumah gila unik vietnam
bentuk aneh hang nga guesthouse

Selain itu di Dalat masih ada tempat wisata menarik lain yang bisa dikunjungi juga seperti Bao Dai Palace, Flower Garden, dan Tiger Waterfall. Kamu bisa baca tentang itinerary liburan ke Vietnam saya selama 2 minggu.

Bagaimana menurut kamu? Apakah rumah ini sesuai dengan namanya Rumah Gila? Apakah kamu berani menginap disini? Tidak perlu menginap juga tidak apa-apa. Kamu bisa berkunjung saja dan melihat keunikkan bangunan ini.

 


Post Views: 2,225