Bagaimana cara ke Pulau Weh (Sabang) dari Banda Aceh? Kira-kira berapa biaya yang harus dikeluarkan? Baca pengalaman saya liburan ke Pulau Weh atau Sabang selama 3 hari 2 malam di sini!
Sabang atau juga dikenal dengan sebutan Pulau Weh merupakan pulau bagian terluar di sebelah Barat Indonesia.
Banyak yang mengira bahwa pulau dengan pantai dan bawah laut yang paling indah hanya ada di bagian Timur Indonesia.
Salah besar!
Pulau Weh tidak kalah indah dengan pulau-pulau lain di bagian Timur Indonesia.
Kalau kamu ingin liburan ke Pulau Weh, baca dulu panduan lengkap dan cara menuju ke Pulau Weh atau Sabang.
Cara Menuju ke Sabang Atau Pulau Weh
Tentu saja starting point yang paling dekat adalah Banda Aceh.
Setelah sampai di Bandara, kamu bisa naik DAMRI, menyewa mobil atau becak motor untuk menuju ke Pelabuhan Ulee Lheu,
Berikut perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyewa kendaraan dari bandara ataupun stasiun bus ke Pelabuhan Ulee Lheu:
Bandara (Banda Aceh) menuju Pelabuhan Ulee Lheu: Rp 100,000/mobil atau Rp 70,000/becak motor.
Stasiun bus menuju Pelabuhan Ulee Lheu: Rp 60,000/mobil atau Rp 30,000/becak motor
Dari Bandara kamu bisa menuju kota dengan menggunakan bus Damri seharga Rp 25,000 kemudian dilanjutkan dengan becak motor atau ojek.
Di Pelabuhan Ulee Lheu inilah tempat penyebrangan menuju Sabang.
Terdapat dua cara untuk menuju Pulau Weh dari Banda Aceh yaitu dengan menggunakan kapal cepat dan feri.
Berikut jadwal dan harga kapal menuju dari Banda Aceh menuju Pulau Weh:
Kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheu (Banda Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Sabang/Pulau Weh). Waktu tempuh kurang lebih 45 menit dan harga tiket Rp 85,000 sekali jalan. Jadwal keberangkatan pukul 10.00 dan 16.00.
Sebaliknya dari Sabang menuju Banda Aceh, jadwal keberangkatan kapal cepat adalah pukul 10.00 dan 14.30.
Kapal lambat atau feri dari Pelabuhan Ulee Lheu (Banda Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Sabang/Pulau Weh). Waktu tempuh kurang lebih 90 menit dan harga tiket Rp 25,000. Jadwal keberangkatan pukul 7.30, 10.00, dan 14.30.
Sebaliknya dar Sabang menuju Banda Aceh, jadwal keberangkatan kapal lambat adalah pukul 8.00, 10.00, dan 14.30.
Beberapa biaya lainnya:
Balohan – Iboih: Rp 50,000
Balohan – Pantai Sumur Tiga: Rp 25,000 – 30,000
Sewa motor: Rp 60,000 – 100,000/hari
Baca juga: Panduan lengkap liburan ke Pulau Wakatobi (Wangi-wangi, Kaledupa, dan Tomia)
Pantai Iboih di Pulau Weh
Rekomendasi Penginapan di Pulau Weh
Saya dan teman-temang menginap di Iboih Inn.
Tempatnya bagus dengan pemandangan yang indah.
Di setiap bungalow ada hammock untuk bersantai. Kamarnya bersih dan nyaman.
Kamu bisa hang out juga dekat dermaga. Terkadang ada kawanan monyet berlari di atas pohon. Sarapannya juga enak.
Klik Disini Untuk Cek Harga Terbaru Iboih Inn
Selain Iboih Inn ada juga homestay di sekitar tetapi saya kurang tau kondisinya bagaimana.
Kalau kamu mau menginap di Pantai Sumur Tiga, coba cek: Freddies atau Casa Nemo Resort and Spa melalui beberapa aplikasi hotel seperti Traveloka atau Booking.com.
Kalau kamu mau diving bisa juga menggunakan operator seperti Rubiah Tirta Divers dan Lumba-Lumba.
Itinerary liburan ke Sabang/Pulau Weh
Totalnya saya dan rombongan menghabiskan 3 hari 2 malam untuk trip Sabang atau Pulau Weh.
Silahkan dibaca itinerary-nya mungkin bisa jadi contoh.
Day 1: Banda Aceh – Pulau Weh
Saya tiba di Banda Aceh dengan menggunakan bus dari Medan.
Tetapi, saya masih harus menunggu teman-teman yang berangkat menggunakan pesawat dari Jakarta.
Waktu sampai mereka mepet sekali dengan jam keberangkatan kapal. Kami buru-buru menuju pelabuhan dengan mobil sewaan, untung kekejar.
Walaupun menjadi penumpang terakhir setidaknya kami tidak ketinggalan kapal.
Selama 45 menit perjalanan dengan kapal, akhirnya sampai deh di Pelabuhan Balohan.
Cuacanya agak mendung. Matahari pun tidak terlihat.
Kami masih harus menggunakan mobil selama 45 menit untuk sampai di Pantai Iboih.
Hujan pun akhirnya menetes. Jalur yang berliku membuat saya sedikit mabuk.
Akhirnya sampai juga ke tempat penginapan, Iboih Inn.
Hari ini cuma bersantai dan beristirahat.
Mudah-mudahan cuaca besok cerah.
Baca juga: Pengalaman mendaki Gunung Kerinci di Sumatera
Pantai di sekitar Iboih Inn
Day 2: Snorkeling di Pulau Rubiah
Hal pertama yang saya lakukan setelah bangun adalah melihat keluar jendela.
Yah..Masih mendung. Dengan malasnya saya mandi, sarapan, dan mempersiapkan alat snorkeling sambil menunggu teman yang lain.
Acara hari ini adalah snorkeling, asik.
Kami menyebrang ke Pulau Rubiah. Hanya 5 menit sudah sampai.
Saat itu cuacanya langsung berubah 180 derajat!
Tiba-tiba mataharinya keluar dan cerah sekali. Rasanya senang sekali.
Saya langsung nyemplung ke dalam air dan berenang di sekitar dermaga.
Hanya saja saya tidak melihat banyak karang.
Mungkin snorkeling spotnya salah atau mungkin kalau ke Pulau Weh lebih baik diving.
Setelah asik snorkeling, kami membersihkan diri dan makan siang.
Kemudian kami mengunjungi spot wisata di sekitar seperti:
Tugu 0 kilometer di Sabang
Pantai Gapang
Pantai Sumur Tiga
Danau Aneuk Laot
Baca juga: Pengalaman melihat orang utan secara langsung di Bukit Lawang, Sumatra
Pantai Sumur Tiga
Day 3: Kembali ke Banda Aceh
Saatnya kembali ke Banda Aceh. Sebelum mengakhiri trip kami menyempatkan diri untuk keliling di kota Banda Aceh.
Untuk postingan kemana aja di Banda Aceh, ditunggu ya.
Tugu Nol Kilometer, Sabang
Nah, di atas sudah saya jelaskan bagaimana cara menuju ke Pulau Weh (Sabang) dari Banda Aceh dan juga itinerary perjalanan saya selama 3 hari 2 malam.
Semoga panduan lengkap menuju Pulau Weh atau Sabang ini dapat bermanfaat bagi kamu dan teman-teman.
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Kalau dengar nama Ujung Kulon, saya teringat dengan palajaran pas sekolah dulu. Taman Nasional Ujung Kulon adalah rumah bagi hewan yang dilindungi yaitu badak bercula satu. Karena penasaran akhirnya saya ikutan open trip ke Pulau Peucang dari Jakarta.
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglan, Provinsi Banten.
Kalau dari peta memang kelihatannya dekat dari Jakarta.
Jangan salah, untuk menuju ke Ujung Kulon membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 jam.
Apalagi jalanannya juga cukup rusak.
Kalau menggunakan mobil pribadi, dari Jakarta bisa lewat tol Jakarta – Merak atau tol Jakarta – Tangerang, kemudian keluar di Serang Timur.
Perjalanan dilanjutkan dengan menelusuri Jalan Pandeglang – Labuan – Sumur, totalnya 228KM.
Setelah sampai di Sumur, perjalanan akan dilanjutkan ke Pulau Peucang menggunakan kapal.
Baca Juga: Pengalaman Melihat Orang Utan di Bukit Lawang
Cara menuju ke Pulau Peucang
Ada beberapa cara untuk berwisata ke Pulau Peucang yang juga terletak di Taman Nasional Ujung Kulon yaitu:
1. Cara menuju Pulau Peucang dengan open trip
Wisata Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon cocok untuk weekend trip.
Saya sarankan sih ikutan open trip yang diselenggarakan trip organizer.
Berapa sih harga open trip ke Pulau Peucang?
Saya ikutan trip selama dua hari dengan biaya Rp 650,000 per orangnya sudah termasuk:
Transportasi dari Jakarta ke Pulau Peucang PP
Sharing penginapan semalam di Pulau Peucang
Kapal untuk snorkeling atau hopping island
Makan
Pemandu
Biaya tiket masuk, dll
Untuk sewa alat snorkeling biasanya ada yang memang sudah termasuk pake tur, ada juga yang nambah Rp 50,000 untuk alat snorkeling.
Sebenarnya sih kalau dihitung kasarnya total trip tiga hari.
Soalnya berangkat biasanya Jumat tengah malam biar sampai di Desa Sumur keesokan harinya.
2. Cara menuju Pulau Peucang dengan transportasi umum
Menuju Pulau Puecang dengan transportasi umum dari Jakarta bisa menggunakan kereta dari Stasiun Tanah Abang tujuan Rangkasbitung dan berhenti di Serang.
Selain menggunakan kereta api, bisa juga menggunakan Bus Primajasa dari Terminal Kampung Rambutan dengan Tujuan Serang.
Setelah sampai di Serang, harus cari elf lagi dengan tujuan Desa Sumur.
Kalau memang mau organize sendiri, usahakan untuk cari teman-teman biar bisa sharing cost di kapalnya.
Harga untuk sewa kapal dari Desa Sumur keliling Taman Nasional Ujung Kulon adalah Rp 3,000,000 selama dua hari dengan kapasitas 25 orang.
Selain itu kamu juga harus mikirin tentang penginapan juga. Kalau mau murah sih bisa nginap di Desa Sumur.
Banyak homestay dengan variasi harga sekitar Rp 200,000 semalamnya.
Kalau ikutan tur biasanya nginep di Pulau Peucang langsung.
Harga untuk kamar atau pondokkan di Pulau Peucang per malamnya Rp 500,000.
Jujur sih kalau memang enggak mau ribet, ikutan open trip aja.
Seru juga kan bisa nambah teman baru dan enggak repot juga.
Harganya juga masih termasuk bersahabat kalau startnya dari Jakarta.
Baca juga: Melihat Ubur-Ubur Tanpa Sengat di Pulau Togean
Pengalaman snorkeling di Ciapus, Citerjun, dan Legin Coba
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang seru yaitu snorkeling.
Awalnya saya tidak berharap banyak tapi ternyata keindahan bawah laut Pulau Peucang melebihi ekspektasi saya.
Rombongan kami snorkeling di beberapa spot seperti Ciapus, Citerjun, dan Legin Coba.
Visibility air nya tidak terlalu bagus sih tapi terumbu karangnya lumayan bagus.
Banyak sekali ikan-ikan berkelompok, kayak lagi meeting aja, haha.
Sambil berenang, saya mengejar ikan-ikan lucu ini dan menikmati keindahannya.
Setelah menginjakkan kaki di Pulau Peucang, rasanya beda gitu pemandangannya. Lebih mirip hutan daripada pantai.
Pantainya bersih dan cantik, apalagi cukup unik karena kehadiran hewan liar.
Terlihat monyet, babi hutan, rusa, dan juga kadal yang lagi bersantai di sekitar penginapan.
Menarik sih, saya belum pernah ngalami yang beginian sebelumnya.
Tidak perlu khawatir karena binatang ini tidak ganggu kok.
Baca juga: Pengalaman Jalan-Jalan ke Belitung Tanpa Tour
Pengalaman trekking di Cidaon dan Tanjung Layar
Aktivitas lain yang kami lakukan selain snorkeling adalah trekking ke Cidaon dan Tanjung Layar.
Spot Tanjung Layar untuk melihat sunset, sedangkan Cidaon itu seperti padang savana yang luas. Kalau beruntung bisa melihat banteng.
Kepengen banget bisa melihat badak bercula satu. Tapi sayangnya pemandu saya bilang langka sekali bisa melihat badak.
Bahkan para peneliti harus menunggu dua sampai tiga minggu untuk melihat badak bercula satu.
Baca juga: Tips wisata Pulau Komodo, melihat komodo liar di habitat aslinya
Saya juga kaget ketika mendengar bahwa ternyata jumlah badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon hanya ada sekitar 50 ekor saja.
Sisanya, 8 badak jawa bisa ditemukan juga di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam.
Sebagai salah satu jenis mamalia, badak hanya bisa bereproduksi dalm 4-5 tahun.
Ya, inilah hasil dari kerakusan manusia yang memburu binatang yang tidak berdaya ini sebagai alat untuk menghasilkan uang.
Margasatwa liar ini seharusnya dilindungi, bukan untuk disakiti.
Secara keseluruhan sih fasilitas di Pulau Peucang cukup memadai.
Pondok-pondok yang sederhana dilengkapi dengan kamar mandi dan air yang bersih.
Pengalaman ini cukup berkesan bagi saya karena bisa merasakan hutan dan pantai di saat yang bersamaan.
Baca juga: Wisata ke Pulau Karimunjawa, backpackeran sendiri atau ikutan trip organizer?
Bersatu dengan alam dikelilingi binatang. Berbagi pengalaman seru bersama-sama.
Berwisata ke Pulau Peucang, Taman Nasional Ujung Kulon wajib banget dicoba!
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Pulau Perhentian adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah Utara-nya Malaysia. Saya tidak menyangka kalau di Malaysia ada juga wisata pantai yang tidak kalah indah dengan Indonesia.
Bukan berarti pulau di Malaysia tidak ada yang bagus ya.
Di Malaysia Timur, tepatnya Sabah ada beberapa pulau yang bagus kok. Saya tidak mengira di bagian Semenanjung Malaysia ternyata ada juga.
Awalnya saya penasaran sih dengan pulau ini.
Soalnya ketika saya volunteer di sebuah hostel di Kuala Lumpur, tamu-tamunya pasti mau pergi atau baru kembali dari sana.
Pas dapat day-off, saya pun memutuskan untuk liburan ke Pulau Perhentian.
Jujur saya tidak mau berekspektasi terlalu tinggi karena di Indonesia saya sudah keliling banyak pulau yang wow banget, sebut saja Pulau Derawan atau Raja Ampat.
Makanya saya cukup picky kalau soal pantai atau pulau.
Kriteria pulau yang menawan bagi saya bukan hanya keindahan pantainya tapi juga bawah lautnya.
Kapan waktu terbaik untuk liburan ke Pulau Perhentian?
Ini penting banget, soalnya tidak sepanjang tahun Pulau Perhentian cocok untuk dikunjungi.
Iklimnya mirip lah sama Indonesia, jadi ada dua musim yaitu musim kemarau (kering) dan hujan.
Waktu terbaik untuk berwisata ke Pulau Perhentian adalah sekitar Maret sampai Oktober.
Biasanya puncak keramaian di bulan Juli – September.
Nah, di musim panas ini cuacanya lebih nyaman, air lautnya cukup tenang, hotel dan restoran pada buka.
Hindari berkunjung pada November sampai Februari karena di bulan ini bakal sering hujan, ombaknya juga tinggi.
Kebanyakan restoran dan penginapan juga pada tutup karena memang tidak banyak turis juga.
Ga seru juga kan ke pulau yang ada malah hujan terus.
Baca juga: 10 destinasi wisata Kuala Lumpur yang tidak boleh terlewatkan!
Cara ke Pulau Perhentian dari Kuala Lumpur
Ada dua cara untuk menuju Pulau Perhentian dari Kuala Lumpur yaitu menggunakan pesawat atau bus.
Kalau mau menghemat waktu bisa naik pesawat langsung ke Kota Bahru, dilanjutkan dengan taksi atau bus umum ke dermaga penyebrangan di Kuala Besut. Tentunya cara ini lebih mahal.
Cara yang lebih hemat adalah menggunakan bus dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) ke Kuala Besut.
Lama perjalanan sekitar 8 jam. Jadwalnya ada yang jam 9 pagi dan 9.30 malam. Harga tiket bus RM 44.
Saya sarankan sih naik bus malam saja, biar paginya sudah sampai di dermaga Kuala Besut dan bisa beli tiket kapal.
Harga tiket kapal penyebrangan ke Pulau Perhentian adalah RM 35 sekali jalan. Bisa juga beli tiket pulang pergi seharga RM 70.
Jadwal kapal dari Kuala Besut ke Pulau Perhentian ada yang jam 8 pagi, 12 siang, dan 4 sore.
Perjalanannya memakan waktu sekitar 30-40 menit.
Kasih tau aja penginapan kamu yang mana, nanti mereka bisa nganterin sampai sana.
Hanya saja kalau mau ke Long Beach harus transfer kapal kecil (RM 2) karena perairannya lebih dangkal.
Baca juga: Liburan ke Penang? Tempat wisata apa saja yang bisa kamu datangi
Memilih penginapan di Pulau Perhentian
Pulau Perhentian terdiri dari dua pulau yang bernama Perhentian Besar dan Perhentian Kecil.
Saya kurang tau kenapa dinamakan besar dan kecil. Padahal kalau dilihat di peta ukurannya kurang lebih sama.
Ya mungkin kayak saudara sih, ada yang lebih besar ada yang kecil. Nah perbedaannya apa?
Perhentian Besar lebih cocok untuk keluarga atau pasangan karena suasananya lebih tenang.
Penginapan (sering disebut juga dengan chalet) di Pulau Besar lebih luxury, harganya juga lebih mahal kisarannya RM 300 – 1000.
Beberapa rekomandasi penginapan di Pulau Perhentian Besar adalah:
Mama’s Bungalow
Tuna Bay resort
The Reef Chalet
New-Coco Hut Chalet
Perhentian Kecil lebih diperuntukkan untuk traveler muda atau backpackers.
Pilihan penginapan dan harganya juga lebih beragam, dari yang ramah kantong sampai yang ngebakar kantong.
Nah, suasana di sini juga lebih hidup karena ada resto, bar, party, dan aktifitas lain yang lebih cocok untuk anak muda.
Beberapa rekomendasi penginapan di Pulau Perhentian Kecil adalah:
Maya Guesthouse
Panorama Resort
Senja Bay Resort
OhhLala’s Guesthouse
Bubu’s Resort
D’Rock Garden Resort
Biar aman sebaiknya booking penginapan terlebih dahulu.
Bisa cek aplikasi booking online biar tidak kehabisan tempat atau kamar.
Harga chalet di Pulau Perhentian sekitar RM 100-150.
Saya pribadi saat ke sini menginap di D’Rock Garden Resort dengan kamar yang menghadap langsung ke laut.
(sumber)
Aktifitas menarik yang bisa dilakukan di Pulau Perhentian
Namanya wisata pulau pasti pengennya santai aja, jemuran di bawah matahari, berenang di pantai.
Nah, aktifitas lain yang bisa kamu lakukan ketika berwisata ke Pulau Perhentian adalah:
1. Bersantai di Pantai Long Beach
Bisa dibilang Long Beach adalah pantai utama-nya Pulau Perhentian Kecil.
Di pantai ini-lah banyak pilihan penginapan atau bar yang populer bagi turis atau backpackers.
Saya cukup kaget pas sampai. Sebagai pantai yang paling populer, saya kira bakal mirip seperti Pantai Kuta atau Pantai Patong di Phuket. Ternyata berbeda sekali.
Long Beach memiliki pantai pasir putih yang halus dengan payung pantai warna warni dan pondokan yang berjejer di sepanjang pantai.
Suasananya tenang banget cocok untuk bersantai.
Pantai Long Beach di Perhentian Kecil
2. Main ke Coral Bay
Selain Long Beach, di Perhentian Kecil ada juga pantai di sisi lain bernama Coral Bay.
Dari Long Beach bisa jalan sekitar 20 – 30 menit untuk sampai ke Coral Bay.
Nah, pantai di sini lebih sepi juga.
Ada beberapa restoran yang menyediakan seafood segar.
3. Hopping island dan snorkeling di pulau-pulau sekitar
Namanya wisata pulau tidak akan lengkap tanpa snorkeling. Kamu bisa beli paket snorkeling yang ditawarkan chalet atau provider di pulau.
Harga paket island hopping di sekitar Pulau Perhentian ada:
Short trip – 3 spot (fish garden, shark point, turtle point). Harga RM 40 – jadwal trip jam 1.30 siang.
Long trip – 6 spot (coral garden, fisherman village, shark point, turtle point, etc). Harga RM 50 – jadwal trip jam 10.30 pagi.
Rawa trip – semua spot diatas ditambah dengan Pulau Rawa. Harga RM 70 – jadwal trip jam 10.30 pagi.
Paket trip snorkelling sudah termasuk life vest dan snorkeling mask.
Tidak termasuk fin yang harus nambah RM 10 lagi.
Saya ambil paket ke semua pulau termasuk Pulau Rawa. Terumbu karangnya cukup bagus dan sehat.
Setiap spot terdiri dari jenis terumbu karang yang berbeda. Misalnya di spot pertama didominasi dengan table corals.
Banyak kerang besar, anemone, dan juga berbagai macam jenis ikan.
Saya beruntung melihat sebuah ikan besar yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Sayang sekali kamera underwater saya rusak jadi tidak bisa mengabadikan foto-fotonya.
Ada juga shark point dan turtle point, saya melihat kura-kura besar berenang di sekitar Perhentian Besar.
Kalau dibandingkan dengan terumbu karang di Wakatobi sih masih jauh ya.
Ya cukup okelah dan menyenangkan. Di Pulau Rawa airnya juga biru banget.
Pulau Rawa
4. Trekking di jalur Windmill
Saya sendiri tidak mencoba jalur ini. Dengar-dengar sih bisa lihat view yang indah dari titik tertinggi Perhentian Kecil.
Untuk memulai trek ini bisa ke Bubu’s Resort, posisinya ada di belakang resort ini.
Butuh sekitar 25 menit untuk melewati jalan berbatu menanjak, tapi setelah sampai di atas akan disuguhkan pemandangan laut yang indah.
Baca juga: Tips liburan ke Cameron Highlands Malaysia
5. Menonton pertunjukan api di Sisha Bar
Setiap malam jam 10.30 ada pertunjukan tarian api di Sisha Bar.
Bisa datang untuk makan malam, cobain seafoodnya sambil ngobrol-ngobrol sebelum pertunjukannnya dimulai.
Pengalaman saya liburan ke Pulau Perhentian cukup mengesankan sih.
Lingkungan sekitar pulau bersih. Bahkan Long Beach yang merupakan pulau utama juga bersih dan tidak ada sampah.
Kampung nelayan di sekitar sini juga bersih.
Kelihatan kalau penduduk lokal mengerti betapa pentingnya menjaga kelestarian alam yang juga rumah mereka.
Mereka sadar bahwa hidup dan penghasilan mereka bergantung pada laut. Mudah-mudahan Indonesia bisa belajar juga.
Kira-kira itu saja tips liburan ke Pulau Perhentian yang bisa saya bagikan. Pilih Perhentian Besar atau Kecil?
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Akhir-akhir ini lagi nge-trend banget wisata Pulau Komodo. Yep, bisa dibilang Pulau Komodo adalah salah satu destinasi wisata yang sangat populer di Indonesia.
Satu-satunya tempat untuk melihat habitat asli hewan langka yaitu Komodo Dragon.
Selain memiliki kekayaan satwa liarnya, Pulau Komodo juga menawarkan pantai eksotis.
Ditambah lagi keindahan bawah lautnya, cocok untuk diving atau snorkeling.
Saya akan berbagi pengalaman saya jalan jalan ke Pulau Komodo, lengkap dengan tips dan panduan untuk wisata ke Pulau Komodo.
Perkenalan singkat tentang wisata Pulau Komodo
Pulau Komodo yang juga dikenal sebagai Taman Nasional Komodo berada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Biasanya untuk berkunjung ke Pulau Komodo, titik mulainya adalah Labuan Bajo.
Taman Nasional Komodo terdiri dari 3 pulau utama yaitu: Pualu Rinca (Loh Buaya), Pulau Komodo (Loh Liang), dan Pulau Padar.
Pulau Komodo dinobatkan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia versi New7Wonders pada tahun 2012.
Melihat Komodo secara langsung
Binatang Komodo sendiri adalah salah satu spesies langka yang hampir punah, karena itulah Komodo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Biosfer oleh UNESCO.
Populasi Komodo saat ini berjumlah lebih dari 3,000 ekor. Jika kamu melihat Komodo secara langsung pasti mengira kalau hewan langka ini lambat. Ternyata seekor Komodo bisa bergerak 20 – 30 km/jam.
Komodo memiliki indra penciuman yang sangat baik, selain itu kadal raksasa ini hidup secara mandiri dan berburu mangsa secara mandiri.
Ketika akan bertelur, Komodo akan menggali banyak lubang. Hanya satu lubang yang digunakan sebagai tempat menyimpan telur. Lubang yang lain hanya untuk mengecoh pemangsa.
Ketika bayi Komodo lahir, mereka akan memanjat pohon untuk melindungi diri. Persentase telur menetas sebesar 95% tetapi persentase bayi-bayi ini untuk bertahan hanya 15-20%.
Cara menuju ke Pulau Komodo
Pintu masuk Taman Nasional Komodo adalah Labuan Bajo.
Kamu bisa mengambil penerbangan langsung dari Jakarta ke Labuan Bajo. Kalau mau lebih murah bisa cek tiket pesawat transit di Bali dulu, baru lanjut ke Labuan Bajo.
Nah, sampai Labuan Bajo baru deh ikutan Live on Board Tour.
Kamu bakal berlayar di kapal selama beberapa hari (2D1N/3D2N) dan mengunjungi pulau-pulau lain seperti Pulau Kelor, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pink Beach, Pulau Kanawa, Pulau Padar, tergantung itinerary.
Bisa juga ikutan Live on Board selama 4 hari, biasanya start Lombok finish Labuan Bajo, atau sebaliknya, start Labuan Bajo dan finish di Lombok.
Ada kapal yang menyediakan kabin atau tempat tidur, ada juga kapal yang menyediakan area tidur bersama di deck kapal. Harganya pasti berbeda. Bisa coba cek paket 3D2N live on board dari Klook, harganya start dari RP 2jtan.
Untuk paket tur one-day trip bisa coba langsung cari on the spot, biayanya kalau tidak salah di sekitar Rp 500,000 – Rp 700,000 per orangnya.
Biasanya paket wisata Pulau Komodo dengan cara Live on Board ini sudah termasuk penjemputan ke pelabuhan, makanan, guide, alat snorkeling, dan juga tidur di kapal.
Hanya saja biayanya tidak termasuk tiket masuk Taman Nasional.
Biaya tiket masuk Taman Nasional Komodo
Selain tiket masuk Taman Nasional Komodo, ada juga biaya retribusi lain yang harus dibayarkan.
Kalau ditotal expect aja untuk membayar tiket masuk sekitar Rp 150,000 untuk WNI dan Rp 400,000 untuk WNA.
Update Juli 2020: Saat ini di era new normal, wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo harus melakukan registrasi atau pendaftaran online di situs https://booking.labuanbajoflores.id.
Saat registrasi online, calon wisatawan diminta untuk mempersiapkan dokumen untuk divalidasi seperti surat keterangan dari e-HAC, bukti asuransi, dan identitas calon wisatawan seperti NIK atau paspor.
Pengalaman saya liburan ke Pulau Komodo dan Itinerary-nya
Saya beruntung dapat trip gratis karena menang lomba dari Kementrian Pariwisata Indonesia dalam rangka mempromosikan wisata Pulau Komodo.
Day 1: Penerbangan ke Bali
Dari Jakarta kami terbang ke Bali dan langsung menginap di Mercure Hotel. Fasilitas yang diberikan oke banget.
Saya pikir 1 kamar sharing, diisi 2 orang ternyata 1 kamar untuk 1 orang.
Koordinator trip ngasih tau saya kalau boleh pesan apa saja di resto hotel untuk makan siang. Wow, mewah banget. Beda dengan pas saya traveling yang selalu on budget.
Di Bali tidak terlalu banyak acara, hanya free time saja karena memang untuk transit dan istirahat semalam.
Day 2: Labuan Bajo – Pulau Rinca – Pulau Kanawa
Di hari kedua kami terbang ke Labuan Bajo. Dari pesawat terlihat view Gunung Rinjani dan Gunung Tambora yang terlihat mempesona.
“Kapan ya bisa mendaki Gunung Rinjani lagi?”, pertanyaan tersebut terbesit di pikiran saya.
Satu kata yang cocok untuk Labuan Bajo, PANAS! Terik matahari dan panasnya sih benar-benar harus ditahan. Gapapa la ya, sekalian tanning.
Rombongan kami disambut dengan penduduk yang menggunakan baju tradisional. Saya dikasih sebuah selendang khas dari kain tenun lokal.
Disambut dengan orang lokal yang berpakaian tradisional
Dari bandara kami langsung ke pelabuhan dengan bus dan langsung naik speedboat ke Pulau Rinca.
Sekitar 45 menit kemudian kami sampai di Pulau Rinca dan langsung trekking.
Ranger menuntun kami sambil menjelaskan tentang Komodo. Beruntung kami bisa melihat 3 ekor Komodo yang sedang aktif memangsa babi liar.
Rasanya beda melihat hewan langsung di habitat langsung dengan melihatnya di kebun binatang.
Selain di Pulau Komodo saya pernah juga melihat orang utan di Bukit Lawang dan juga berkunjung ke Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon yang masih liar dan alami.
Ranger menjelaskan tentang rute yang akan dilaluiSeekor kerbau/banteng yang sedang minum air di Pulau Rinca
Setelah selesai trekking, kami menuju ke pulau selanjutnya yaitu Pulau Kanawa. Pantai pasir putih dan juga bukit yang sangat eksotis, jarang-jarang bisa melihat pemandangan seperti ini.
Saatnya snorkeling! Ternyata bawah laut di sini masih sehat dan bagus. Terumbu karangnya banyak. Di bawah dermaga ada gerombolan ikan, rasanya puas deh snorkeling di sini.
Perbukitan eksotis di Pulau KanawaSnorkeling di sekitar Pulau Kanawa
Day 3: Pulau Komodo – Pink Beach
Jam 5 pagi saya bangun. Capek sih, kurang tidur. Tapi saya tetap semangat untuk menjalankan kegiatan hari ini.
Setelah sarapan, kami ke pelabuhan lagi dan naik kapal yang sama. Tujuan hari ini adalah Pulau Komodo dan Pink Beach.
Seperti biasa, saya turun duluan untuk langsung foto-foto di pintu masuk Pulau Komodo sebelum diserbu yang lain.
Gerbang masuknya terbuat dari batu-batu dengan patung Komodo.
Lagi-lagi trekking. Di sini hanya ada pondok sebagai tempat tinggal ranger.
Para ranger ini gantian jaga menggunakan sistem giliran, 10 hari kerja 10 hari istirahat.
Salah satu ranger bilang ke saya kalau dia lebih suka tinggal di Pulau Komodo daripada Labuan Bajo.
Katanya juga sekarang wisatawan domestik makin meningkat. Dulunya lebih banyak wisatawan asing.
Komodo sedang bersantaiGagahnya kadal raksasa Komodo
Di siang hari komodo-komodo ini tiduran saja, bersantai. Memang Komodo adalah hewan yang lebih aktif di malam hari.
Kami sampai di sebuah mata air yang sengaja di buat untuk menarik hewan lain seperti rusa, babi hutan, dan kerbau.
Saya kaget pas ngelihat 5 ekor komodo berkumpul di satu titik. Ukurannya lebih besar daripada Komodo di Pulau Rinca.
Walaupun agak takut, saya tetap berfoto bersama mereka dri kejauhan. Setelah itu trekking selama 1.5 jam.
Tujuan selanjutnya adalah Pink Beach yang terletak di sisi lain Pulau Komodo.
Pantainya benar-benar berwarna pink! Tidak semuanya pink tapi bisa terlihat gradasi warna pinknya.
Pasirnya berwarna pinkDari atas bukit terlihat warna pink
Tidak ada teori pasti yang menjelaskan kenapa pasirnya bisa berwarna pink. Katanya sih karena sisa terumbu karang yang sudah hancur.
Setelah makan siang dan menunggu makanan tercerna, saya lompat lagi ke dalam air dan snorkeling.
Terumbu karang di sini lebih bagus dibandingkan Pulau Kanawa!
Baca juga: Panduan Wisata Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Snorkeling di dekat Pink Beach, Pulau Komodo
Akhirnya kami kembali ke hotel di Labuan Bajo. Ngantuk ,capek. Saya mandi kemudian duduk di balkon untuk melihat matahari tenggelam.
Bagus banget, matahari bulat merah perlahan-lahan menghilang, hari pun berganti malam.
Karena hari terakhir, kami disuguhi makan malam mewah disamping kolam.
Kami bernyanyi, menari, dan merayakan hari terakhir sebelum berpisah.
Terima kasih kepada Indonesia.Travel yang sudah melaksanakan kegiatan ini.
Terima kasih kepada koordinator acara kami. Terima kasih juga kepada para pemenang yang telah meramaikan trip ini.
Terima kasih semuanya!
Tips liburan ke Pulau Komodo
Saran saya coba ikutan open trip saja karena kalau sewa kapal sendiri mahal, kecuali kalau kamu membawa rombongan.
Bawa pakaian tipis, topi, kacamata, dan sunblock karena panas banget di sana.
Jaga jarak dengan Komodo. Jangan terlalu dekat, jangan sampai terpisah dengan rombongan, dan ikuti kata ranger.
Bagi perempuan yang menstruasi, bilang sama guide atau ranger.
Bawa air yang cukup, jangan sampai dehidrasi.
Walaupun saya perginya gratis, tapi saya sudah merangkum panduan wisata Pulau Komodo dan juga tips nya dari berbagai sumber. Sayangnya saya tidak ke Pulau Padar. Kalau ada kesempatan lagi mudah-mudahan saya bisa main ke Pulau Padar juga, doain ya!
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Ini dia 23 atraksi wisata seru di Pulau Sentosa untuk menghabiskan waktu bersama keluarga lengkap dengan harga tiket masuk wahananya!
Salah satu tempat wisata yang tidak boleh terlewatkan ketika berkunjung ke Singapura adalah Pulau Sentosa.
Pulau ini merupakan pulau buatan manusia dan dulunya merupakan pangkalan militer, loh!
Sekarang Sentosa Island diubah menjadi tujuan wisata dengan banyak atraksi dan wahana permainan yang seru.
Di sini, kamu akan dengan mudah menemukan banyak resort dan berbagai destinasi yang family friendly untuk menghabiskan waktu liburanmu bersama keluarga tercinta atau teman-teman.
Sebelum kamu berangkat, sebaiknya baca dulu bagaimana cara menuju ke Pulau Sentosa serta atraksi wisata apa saja yang recommended di sini.
Kamu bisa beli tiket masuk atraksi wisata di Sentosa secara online melalui Klook agar tidak perlu ngantri lagi, bahkan biasanya lebih murah!
Cara Menuju Pulau Sentosa
Untuk menuju ke pulau yang memiliki julukan The State of Fun ini, kamu bisa menggunakan beberapa pilihan moda transportasi utama, seperti:
Salah satu cara tercepat dan mudah untuk mencapai Sentosa Island adalah dengan menggunakan MRT Mass Rapid Transit.
Kamu bisa mulai dengan mengambil rute North-East Line atau Circle Line, lalu turun di stasiun MRT Harbourfront.
Lalu, lakukan transfer menggunakan kereta Sentosa Express di lantai 3 Vivocity.
Dari Vivocity ke Sentosa hanya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 5 menit dengan biaya 4 Dollar Singapura (SGD) atau setara dengan Rp 45.824,00 per orang.
Pembayaran pun bisa dilakukan dengan uang cash, NETS, atau kartu kredit.
Cara kedua menuju Sentosa Island adalah dengan menaiki Singapore Cable Car sepanjang 1,6 km.
Lokasi paling nyaman untuk naik kereta gantung ke Pulau Sentosa adalah Stasiun Kereta Gantung HarbourFront.
Dari sana, kamu bisa naik Jalur Gunung Faber ke Stasiun Kereta Gantung Sentosa.
Waktu perjalanan yang dibutuhkan adalah sekitar 30 menit dengan biaya SGD 35 untuk dewasa (usia 13 tahun ke atas) dan SGD 25 untuk anak-anak (usia 4-12 tahun).
Cara termurah untuk pergi ke Sentosa Island adalah berjalan kaki melalui Sentosa Boardwalk karena free alias gratis!
Pertama, pergilah ke pusat perbelanjaan VivoCity lalu dari sana kamu bisa berjalan kaki ke Sentosa 10 menit untuk sampai ke Sentosa Island.
Sambil jalan-jalan, kamu bisa melihat-lihat pemandangan lanskap taman yang rimbun.
Atraksi Seru di Pulau Sentosa
Ada banyak atraksi dan wahana permainan di Pulau Sentosa yang bisa kamu kunjungi saat liburan bersama keluarga, teman, atau komunitas nanti, di antaranya:
1. Resort World Sentosa
Disingkat sebagai RWS, Resort World Sentosa adalah sebuah resor terpadu di Sentosa Island, yang menawarkan berbagai atraksi.
Mulai dari Universal Studios Singapore, SEA Aquarium, dan Adventure Cove Waterpark, hingga santapan mewah, belanja, dan akomodasi mewah, resor ini memiliki sesuatu untuk kamu semua!
Resorts World Sentosa adalah tempat untuk kamu yang ingin mencari sensasi, relaksasi, atau pengalaman budaya yang unik.
Bahkan diketahui sejak 2011, RWS dinobatkan sebagai “Resor Terintegrasi Terbaik” selama 10 tahun berturut-turut di TTG Travel Awards, yang memberikan penghargaan kepada situs travelling terbaik di Asia Pasifik.
2. Universal Studio
Di antara semua atraksi di Pulau Sentosa, The Universal Studios Singapore (USS) wajib ada di urutan teratas itinenary liburan kamu.
Ini adalah objek wisata kelas dunia yang bakal membawa kamu ke dunia magis dari film-film fantastis Hollywood yang diproduksi oleh Universal.
Di sini, kamu bisa menemukan banyak sekali wahana bertema film, pertunjukan, dan atraksi lainnya.
Wahana tersebut didasarkan pada beberapa film Universal seperti Transformers, Despicable Me, Marvel, Madagascar, dan banyak lagi.
Hanya di USS kamu berkesempatan untuk berjabat tangan dengan Optimus Prime, menjadi superhero Marvel, serta bersenang-senang dengan para Minions dan Raja Julian.
Selain itu, di sini juga ada banyak wahana permainan untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga wahana yang memacu adrenalin untuk orang dewasa.
Harga tiket masuk Universal Studio Singapore: SGD 82 (dewasa) dan SGD 61 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @universalstudiosingapore
3. SEA Life Aquarium
Liburan bersama keluarga, terutama jika mengajak anak-anak, kurang afdol rasanya kalau nggak menjelajahi akuarium.
Berikan kesempatan pada anak-anak kamu untuk menyaksikan, mempelajari, bahkan berinteraksi berbagai macam binatang laut di SEA Life Aquarium yang terletak di Resorts World Sentosa.
Di sini kamu akan menemukan total 10.000 hewan laut, yang terbagi menjadi sembilan zona berbeda.
Masing-masing zona menawarkan wawasan tentang berbagai jenis hewan air. Ada zona Touch Pool di mana pengunjung dapat menyentuh dan merasakan berbagai jenis hewan laut, seperti bintang laut, bulu babi laut, dan landak laut.
Selain itu, ada juga zona Ocean Tunnel yang menjadi daya tarik utama tempat wisata ini.
Zona ini berupa terowongan akrilik panjang yang melintasi tangki air raksasa, di mana kamu dapat melihat ikan pari, hiu, dan berbagai spesies laut lainnya berenang.
Ada juga berbagai zona lainnya seperti Jellyfish Gallery, Rockpool, Rainforest, Shark Seas, Turtle Pool, dan Shipwreck yang bisa kamu jelajahi seharian.
Harga tiket masuk SEA Life Aquarium: SGD 41 (dewasa) dan SGD 30 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
SEA Aquarium di Pulau Sentosa
4. Madame Tussauds
Atraksi di Pulau Sentosa kali ini berupa museum yang beda dengan museum kebanyakan.
Madame Tussauds adalah sebuah museum lilin yang menampilkan patung lilin dari tokoh-tokoh terkenal dunia, seperti selebriti, atlet, pemimpin politik, dan tokoh sejarah.
Museum ini merupakan cabang dari Madame Tussauds yang berasal dari London, Inggris.
Ketika mengunjungi Madame Tussauds, kamu bisa melihat dan berfoto dengan patung lilin tokoh-tokoh terkenal seperti David Beckham, Michael Jackson, Barack Obama, dan banyak lagi.
Selain itu, museum ini juga menawarkan pengalaman interaktif, seperti bermain di zona Marvel 4D Experience, berinteraksi dengan karakter Star Wars, dan menjadi bintang film di zona Ultimate Film Star Experience.
Terdapat juga zona Spirit of Singapore, di mana kamu bisa menyaksikan keindahan dan budaya khas Singapura, serta bertemu dengan tokoh-tokoh sejarah dan budaya seperti Lee Kuan Yew dan Stefanie Sun.
Harga tiket masuk Madame Tussauds Singapore: SGD 46.50 (dewasa) dan SGD 34 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @mtsssingapore
5. Adventure Cove Waterpark
Satu lagi nih wahana permainan di Pulau Sentosa yang cocok buat seluruh keluarga, yaitu di Adventure Cove Waterpark.
Ini adalah sebuah objek wisata berupa waterpark yang dipenuhi dengan berbagai wahana bermain air yang menarik, seperti kolam ombak, jeram air, dan taman air kanak-kanak.
Ada juga beberapa atraksi lain yang lebih menantang, seperti wahana seluncur air berputar Riptide Rocket dan wahana seluncur air melintasi terowongan hingga meluncur ke dalam tangki dengan hiu dan ikan pari di dalamnya.
Harga tiket masuk Adventure Cove Waterpark: SGD 39 (dewasa) dan SGD 31 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @sentosa_island
6. Wings of Time
Ingin rekomendasi atraksi di Pulau Sentosa untuk menghabiskan waktu di malam hari?
Kalau begitu, coba kunjungi Wings of Time.
Ini adalah sebuah pertunjukan multimedia malam hari yang spektakuler di Pulau Sentosa, Singapura.
Pertunjukan ini menggunakan proyeksi cahaya, air mancur, efek khusus, dan musik untuk menciptakan pengalaman visual dan audio yang luar biasa.
Jadwal pertunjukan Wings of Time dimulai jam 7.40 malam & 8.40 malam dengan durasi selama 20 menit.
Harga tiket pertunjukan Wings of Time: SGD 18 (dewasa dan anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @rasasentosa
7. iFly
Penasaran bagaimana rasanya terbang layaknya skydiving, tapi takut kalau harus melompat dari pesawat atau helikopter? Coba mampir ke iFly Singapore.
Ini adalah sebuah wahana permainan di Pulau Sentosa berupa terowongan angin vertikal yang kuat yang meniupkan udara dengan kecepatan tinggi, menciptakan efek hampir sama dengan saat terjun bebas di luar ruangan.
Setiap sesi terbang di iFly Singapore berlangsung selama sekitar dua menit, di mana kamu akan merasakan sensasi terbang bebas di dalam terowongan angin vertikal yang terkendali.
Tak perlu khawatir karena kamu akan didampingi oleh seorang instruktur profesional yang akan memberikan panduan dan bimbingan selama sesi terbang.
Harga wahana iFly: SGD 99
BELI TIKET DI SINI
Credit: @dr.hannahlisa
8. 4D Adventure Land
Ini adalah sebuah taman hiburan di Pulau Sentosa, Singapura, yang menawarkan berbagai macam wahana dan atraksi interaktif bertema petualangan dan fantasi dengan teknologi 4D.
Di sini, kamu berkesempatan untuk merasakan sensasi terbang, terjun bebas, dan berpetualang dengan cara yang unik dan menyenangkan.
Taman ini terdiri dari tiga atraksi utama, yaitu “Journey 2: The Mysterious Island”, “Desperados”, dan “Extreme Log Ride”.
Letaknya berada di pusat hiburan indoor Sentosa, tepat di sebelah Universal Studios Singapore dan sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota Singapura.
Harga tiket masuk 4D Adventure Land: SGD 43.90 (dewasa) dan SGD 34 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @passioncard
9. HeadRock VR
Selain 4D Adventure Land, ada lagi tempat wisata di Pulau Sentosa yang mengusung teknologi VR yaitu HeadRock VR.
Objek wisata ini menawarkan pengalaman virtual reality yang menyenangkan dan mengasyikkan.
Taman ini memiliki lebih dari 10 atraksi VR yang berbeda, termasuk roller coaster, arung jeram, balap mobil, dan banyak lagi.
Beberapa atraksi yang paling populer di HeadRock VR termasuk “Extreme Train”, “Jungle Rafting”, “Flying Dive”, dan “Storm Blizzard”.
Setiap atraksi juga dilengkapi dengan efek khusus seperti angin, getaran, dan air, sehingga kamu bakal merasa seperti berada di dalam dunia VR yang benar-benar hidup.
BELI TIKET DI SINI
Credit: @headrockvrsg
10. Trick Eye Museum
Sesuai namanya, Trick Eye Museum adalah sebuah museum seni yang interaktif dengan menawarkan pengalaman yang unik dan mengasyikkan bagi pengunjung.
Museum ini memiliki lebih dari 100 karya seni yang dibuat dengan teknik ilusi optik, sehingga terlihat seperti benda nyata yang bisa kamu pegang atau sentuh.
Beberapa karya seni yang paling populer di museum ini termasuk lukisan 3D seperti air terjun raksasa, ruangan rahasia, atau karya seni yang memungkinkan kamu berasa terbang di atas kota.
Harga tiket masuk 4D Adventure Land: SGD 26 (dewasa) dan SGD 22 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @jessicachaw
11. SkyHelix
Ingin melihat Pemandangan keseluruhan Sentosa Island dari ketinggian? SkyHelix bisa jadi tempat yang tepat untuk itu.
SkyHelix terdiri dari sebuah menara setinggi 35 meter yang dilengkapi dengan dek observasi berputar 360 derajat.
Kamu bisa naik ke atas menara dan menikmati pemandangan Sentosa Island yang spektakuler dari ketinggian.
Harga tiket masuk 4D Adventure Land: SGD 18 (dewasa) dan SGD 15 (anak-anak)
BELI TIKET DI SINI
Credit: @insynced
12. Skyline Luge
Wisata di Pulau Sentosa yang satu ini cocok banget buat memuaskan adrenalin kamu.
Atraksi ini menawarkan pengalaman mengemudi luge (mirip kereta bobsled) melewati jalur berkelok-kelok.
Pertama, kamu harus naik ke atas menggunakan kereta gantung Skyride, lalu menuruni jalur dengan luge.
Terdapat tiga jalur luge yang berbeda, yaitu jalur Dragon, Jungle, dan Kupu-Kupu, dengan level kesulitan yang berbeda-beda, dari yang paling mudah hingga yang paling menantang.
Harga wahana Skyline Luge Sentosa: Mulai dari SGD 27
BELI TIKET DI SINI
Credit: @skylinelugesingapore
13. Benteng Siloso
Tak hanya wahana bermain, Pulau Sentosa juga memiliki situs wisata bersejarah, seperti Benteng Siloso.
Benteng ini dibangun oleh Inggris pada tahun 1880 sebagai bagian dari sistem pertahanan mereka di Asia Tenggara.
Pada tahun 1995, Benteng Siloso dibuka untuk umum sebagai sebuah museum yang menampilkan sejarah Singapura selama Perang Dunia II dan peran Benteng Siloso dalam konflik tersebut.
Museum ini memiliki berbagai macam pameran interaktif, diorama, dan koleksi artefak yang terkait dengan perang.
Credit: @hiromikwok
14. Siloso Beach
Setelah puas bersenang-senang dan belajar, kamu bisa merilekskan badan dan pikiran dengan berlibur ke pantai.
Dan salah satu pantai yang terkenal di Sentosa Island adalah Pantai Siloso yang memiliki pasir putih halus dan air laut yang jernih.
Pantai ini menawarkan berbagai macam aktivitas, seperti berjemur di bawah matahari, berenang, bermain jet ski, banana boat, dan parasailing.
Credit: @olabeachclubsg
15. Palawan Beach
Selain pemandangan lautnya yang eksotis, daya tarik utama pantai ini adalah jembatan gantung yang menghubungkan Pulau Sentosa dengan Pulau Palawan.
Jembatan gantung ini merupakan tempat yang populer untuk dikunjungi, karena pengunjung bisa mendapatkan foto berlatar belakang pemandangan pantai yang indah dari atas jembatan.
Credit: @mysweetcactus
16. Tanjong Beach
Pantai ini adalah pantai yang lebih sepi dan tenang dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Sentosa Island, sehingga cocok buat kamu yang ingin menikmati suasana yang lebih santai, damai, dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Credit: @tanjongbeachclub
17. Royal Albatross
Wisata di Pulau Sentosa ini menawarkan menawarkan pengalaman berlayar yang unik bagi pengunjung, dengan pemandangan indah perkotaan di malam hari yang dapat dinikmati dari atas kapal.
Kapal Royal Albatross memiliki panjang sekitar 47 meter dan lebar 9 meter, dengan tiga layar utama yang setinggi lebih dari 22 meter dan total luas layar sekitar 650 meter persegi. Kapal ini dapat menampung hingga 149 penumpang.
Berikut informasi lengkap tentang bagaimana cara mengunjungi Pulau Samalona dan Kodingare Keke dari Makassar serta berapa biaya yang harus kamu keluarkan untuk hopping island di sini!
Di sekitar Makassar ternyata banyak banget pulau-pulau indah dengan pantai pasir putih dan juga spot snorkeling yang cakep, beberapanya adalah Pulau Samalona dan Pulau Kondingareng Keke.
Kedua pulau ini merupakan bagian dari Kepulauan Spermonde.
Tiap kali mendengar nama Spermonde, rasanya kok aneh ya. Soalnya, namanya mirip banget dengan sperma.
Saya kurang tau juga kenapa kepulauan ini diberi nama Spermonde.
Kata salah satu teman saya sih, karena kalau dilihat gugusan kepulauan ini terlihat seperti sperma.
Kepulauan Spermonde memiliki kurang lebih 100 pulau-pulau kecil.
Sebelumnya saya sudah pernah juga ke Pulau Cangke yang juga terletak di Kepulauan Spermonde.
Kalau dengar pulau pasti dipikiran saya sudah penuh dengan bayangan matahari, pantai, dan pastinya snorkeling.
Cara ke Pulau Samalona dan Kodingareng Keke dari Makassar
Untuk menuju ke Pulau atau Pantai Samalona dan Kodingareng Keke dari Makassar, pergilah ke Pelabuhan Kayu Bangkoa.
Pelabuhan ini letaknya tidak jauh dari Pantai Losari dan terletak di sebelah Hotel Pantai Gapura.
Nah, dari sini kamu bisa menyewa kapal.
Sehari saja cukup kok untuk mengunjungi kedua pulau ini.
Suka dengan konten ini? Dukung Nonanomad biar semangat bikin konten yang bermanfaat buat kamu. Klik di sini untuk memberikan dukungan!
Berapa biaya untuk mengunjungi Pulau Samalona?
Biaya ke Pulau Samalona dan Pulau Kodingareng Keke dari Makassar dengan menyewa kapal adalah sekitar Rp 400,000 untuk seharian dan bisa muat sekitar 10 orang.
Ya, kalau mau murah enaknya pergi sekitar 10 orang, jadi masing-masing cuma harus bayar Rp 100,000 saja.
Coba deh ajakin teman-teman, atau kamu bisa cek-cek open trip yang tersedia juga.
Pantai di Pulau Kodingareng Keke
Berapa lama perjalanan untuk ke Pulau Samalona dari Makassar?
Pulau Samalona terletak sekitar 30 menit menggunakan kapal dari Makassar.
Sedangkan Pulau Kodingareng Keke terletak sedikit 15 menit lebih jauh dari Pulau Samalona, atau sekitar 45 menit dari Makassar.
Kalau mau bisa mampir ke sebuah pulau juga yang bernama Pulau Lae-Lae yang hanya berjarak 10 – 15 menit saja dengan kapal.
Pulau Lae-Lae merupakan pulau yang dihuni oleh orang Bugis dan Makassar.
Pantai di Pulau Lae-Lae tidak terlalu cakep.
Ada beberapa saung atau gazebo di pinggir pantai untuk melihat view kota Makassar.
Baca juga: Panduan Lengkap Liburan ke Pulau Wakatobi
Bersama teman-teman di Kodingareng Keke
Keindahan bawah laut Pulau Kodingareng Keke
Oke, saya dan teman-teman sudah ready di pagi hari dan meet-up di Pelabuhan Kayu Bangkoa.
Kita berangkatnya 10 orang, jadi kalau share cost lumayan murah cuma sekitar Rp 40,000 seorangnya.
Nah, tujuan pertama kami adalah Pulau Kodingareng Keke terlebih dahulu.
Saya kira karena Hari Minggu bakal ramai, tapi nyatanya tidak.
Saat itu memang Pulau Kodingareng Keke masih belum banyak dikenal orang.
Keindahan terumbu karang di Pulau Kodingareng Keke
Cuma ada rombongan saya saja jadi berasa seperti pulau pribadi.
Pulau Kodingareng Keke merupakan pulau yang tak berpenghuni.
Anehnya, ketika saya kesana malahan ada kucing. Pulau kecil ini sangat alami, hanya ada rumput liar.
Saya sangat suka dengan Pulau Kodingareng Keke yang alami apalagi air lautnya yang bening.
Pantai di sebuah sisi pulau memiliki pasir putih nan indah. Yang paling penting, terumbu karangnya luar biasa indah.
Baca juga: 10 Hal yang Bisa Kamu Lakukan di Pulau Togean
Ikan lucu berenang di Pulau Kodingareng Keke
Hampir seharian kami snorkeling di Pulau Kodingareng Keke. Kebetulan saya dan teman-teman memang suka freediving juga.
Visibility air saat itu jurang bagus karena sehari sebelumnya hujan. Tapi terumbu karangnya, ikan-ikannya, wah bagus sekali.
Terumbu karangnya juga bervariasi. Tinggal berenang dari tepi pantai sudah disambut dengan terumbu karang yang cantik. Puas deh, snorkeling di sini.
Setelah puas snorkeling, kami menuju ke Pulau Samalona.
Pulau Samalona memang memang sudah lebih dikenal dan banyak pengunjung. Saya tidak terlalu berharap sih dengan Pulau Samalona.
Air lautnya sangat biru, jadi ingat dengan Pulau Derawan.
Sayangnya untuk snorkeling tidak terlalu bagus. Di dekat tower laut ada spot yang lumayan, cuma visibility-nya juga tidak bagus.
Bersama teman-teman di Samalona
Kalau mau sewa peralatan snorkeling bisa disewa di Pulau Samalona. Harga untuk satu set kurang lebih Rp 50,000.
Baterai kamera saya sudah habis jadi tidak bisa foto-foto di Pulau Samalona.
Selama saya tinggal di Makassar, sering sekali saya dan teman-teman main dan snorkeling di Pulau Kodingareng Keke.
Bener deh, enggak pernah bosan. Jaraknya dekat dari Makassar, murah, dan seru juga untuk freediving.
Nah, kalau kamu berlibur ke Makassar dan tidak sempat ke Pantai Bira bisa main aja ke Pulau Samalona dan Pulau Kodingareng Keke yang tidak jauh dari Makassar.
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Saya selalu mengira bahwa liburan ke Singapura itu lebih ke city exploring. Memang, negara tetangga kita terkenal dengan gedungnya yang modern, taman bermain, atau sekedar shopping. Siapa sangka kalau di Singapura bisa sepedaan di pulau yang hampir tidak berpenghuni yaitu Pulau Ubin.
Pulau Ubin adalah sebuah pulau yang terletak di bagian timur laut Singapura.
Pulau ini sering disebut sebagai satu-satunya kampung tradisional yang tersisa di negara singa ini.
Pulau Ubin masih sangat alami. Tanaman beraneka ragam dari pohon besar, semak, dan juga hutan bakau menjadi rumah bagi hewan liar terutama berbagai jenis burung.
Aktifitas yang bisa dilakukan di pulau ini adalah trekking, sepedaan, kayaking, dan juga camping, cocok sebagai destinasi one-day trip di Singapura.
Cara menuju Pulau Ubin
Cara menuju Pulau Ubin adalah dengan menggunakan kapal kayu atau disebut juga dengan bumboat dari Changi Point Ferry Terminal. Lama perjalanan hanya membutuhkan 15 menit saja.
Dermaga ini tidak terlalu jauh dari Bandara Changi, tapi kalau kamu berangkatnya dari pusat kota lumayan jauh juga. Harus naik MRT dulu ke Tampines East MRT Station kemudian dilanjutkan dengan bus nomor 29.
Karena saya berempat jadi naik grab saja. Dari area Katong sampai ke Changi Point Ferry Terminal kena SGD 22. Setelah sampai di dermaga kamu bisa beli tiket kapal seharga SGD 3 untuk sekali jalan.
Kapal ke Pulau Ubin
Sewa sepeda di Pulau Ubin
Pulau Ubin tidak terlalu besar, naik sepeda kurang lebih bisa mengitari pulau tersebut. Sampai di Pulau Ubin saya langsung menuju kios yang tidak jauh dari dermaga untuk menyewa sepeda.
Harga sewa sepeda di Pulau Ubin cukup murah, hanya SGD 6 saja. Sepeda yang disewakan ada sepeda gunung, sepeda biasa yang ada keranjangnya.
Sampai di Pulau Ubin
Jangan melakukan kesalahan yang sama seperti kami yaitu tidak mengecek kondisi sepeda. Memang banyak sepedanya yang terlihat usang.
Kami cuek aja toh mungkin cuma penampilannya saja kurang oke karena sepeda tua tapi masih bisa digunakan. Selain itu juga kami tidak mengetahui kondisi jalan yang kami lalui, ternyata banyak tanjakan dan turunan.
Rantai sepeda teman saya copot berkali-kali. Jadi saran saya sebaiknya datangi aja dulu ke beberapa kios, pilih sepeda gunung, dan cek kondisi sepedanya.
Baca juga: Panduan dan Tips Liburan ke Gardens by the Bay, Singapura
Spot menarik untuk dieksplor
Mari kita eksplor Pulau Ubin! Saya mengayuh sepeda melewati jalanan aspal yang cukup baik.
Awalnya cuma sepedaan tanpa arah saja. Sebenarnya petunjuk jalan sangat jelas, tapi kami tidak mengecek peta terlebih dahulu.
Peta di atas saya dapat dari situs NParks Singapore, sebagai bayangan saja. Peta ini bisa kamu temukan juga nanti di Pulau Ubin. Kurang lebih kamu bisa ekpslor ke arah timur atau ke arah barat pulau.
Nah, di sebelah barat ada Puaka Hill, Ubin Quarry, dan Ketam Quarry. Sebelah timur ada objek wisata yang paling populer yaitu Chek Jawa Wetlands.
Pertama kami ke arah barat dulu, cuma sampai di Ubin Quarry saja. Jalanannya berganti ke jalur tanah yang berbatu juga.
Harus hati-hati, karena ada tanjakan dan turunan juga. Bahkan di beberapa tanjakan kami harus turun dan mendorong sepeda karena cukup terjal.
Ubin Quarry sih tidak terlalu istimewa menurut saya, cuma seperti danau biasa saja.
Di sekitar sini juga ada beberapa kuil Chinese, salah satunya adalah German Girl Shrine.
Mendorong sepeda di jalur tanah
Selanjunya kami bersepeda menuju Chek Jawa Wetlands yang ada di arah timur.
Kadang-kadang kami berpapasan dengan babi hutan atau monyet liar, jadi teringat pas ke Pulau Peucang Ujung Kulon.
Sampai di Chek Jawa Wetlands, kami harus parkir sepeda dan melanjutkan dengan berjalan kaki.
Nah, di sini ada sebuah menara tinggi bernama Menara Jejawi, bisa dinaiki sampai ke atas untuk melihat pemandangan sekeliling.
Bagus deh, di satu sisi terlihat laut, di sisi lain terlihat hijaunya pohon-pohon hutan. Menara ini juga cocok untuk dijadikan spot buat foto-foto instagram juga.
Menara Jejawi
Foto foto di Menara Jejawi
Puas foto-foto dan melihat pemandangan laut yang indah, kami menelusuri jalan setapak yang terbuat dari kayu melewati hutan bakau.
Terus saja ikuti jalan kayu ini yang membentang di atas air laut sampai kamu kembali ke tempat semula.
Dari Chek Jawa Wetlands tidak terlalu jauh untuk kembali ke dermaga, hanya 15 menit sepedaan saja.
Kami kembali ke dermaga jam 6 sore, kembali ke Changi Point dan makan malam di hawker center di seberang pelabuhan ini.
Chek Jawa Wetlands
Tips berkunjung ke Pulau Ubin
Berhati-hatilah ketika sedang bersepeda, trekking, atau melakukan kegiatan outdoor lainnya. Khususnya ketika bersepeda, ketika turunan dan belokan jangan terlalu cepat.
Ikuti jalur yang sudah disediakan.
Jaga jarak dan jangan memberi makanan kepada binatang liar.
Bawalah cash secukupnya karena di pulau tidak ada ATM.
Jangan buang sampah sembarangan.
Gunakan obat penangkal nyamuk untuk melindungi diri dari nyamuk.
Bawa payung atau raincoat untuk jaga-jaga jika hujan.
Nah, kalau kamu main ke Singapura? Apakah ingin liburan ke Pulau Ubin juga?
Baca juga artikel lainnya:
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.