Interview Traveling Aja Dulu! Inspirasi Blogger dan Book Writer

Halo semuanya! Mari kita berkenalan dengan salah satu travel blogger Indonesia, youtuber, dan juga penulis buku traveling bernama Olivia Purba, atau dikenal dengan blognya yaitu Traveling Aja Dulu!

Olivia adalah teman saya dan juga seorang traveler yang menginspirasi banget. Bisa cek langsung blognya di Traveling Aja Dulu!.

Hi Oliv, boleh perkenalkan diri kamu secara singkat?

Hi! Saya Olivia. Lahir di kota kecil yang indah, Berastagi.

Saya kemudian tinggal nomaden di Medan, Jakarta, Melbourne, Canberra, Nepal, Colombia, Tokyo, USA, untuk urusan studi dan karir.

Saya sudah keliling 52 negara di 6 benua dan based di Bali kalau sedang tidak traveling.

Untuk sekarang saya based di Argentina karena masih terjebak pembatasan penerbangan akibat virus Corona.

Baca juga: Interview Bersama PinkTravelogue, Lifestyle Blogger

Pertama kali traveling kapan? Tujuannya kemana?

Pertama kali traveling ke luar negeri ke Singapura tahun 2009. Waktu ada ada konferensi isu lingkungan di kampus National University of Singapore.

Serunya hampir setengah dari isi kelas di kampus S1 saya di Universitas Indonesia terbang ke Singapura untuk acara itu.

Setelah dari Singapura, saya dan beberapa teman backpacking ke Kuala Lumpur dan Malaka.

Kamu tipe traveler yang seperti apa sih?

Go with the flow. Saya gak suka planning.

Demennya beli one way ticket ke negara yang belum dikunjungi terus cus tanpa booking penginapan atau baca guide book ngapain aja disana.

Traveling di Greece

Tiga benda yang wajib kamu bawa saat traveling apa?

  • Notes (karena aku suka nulis catatan waktu lagi traveling)
  • Kamera
  • Dompet

Suka duka pas traveling apa aja?

Sukanya ketemu teman baru, mengenal budaya baru, pengalaman baru, skill baru, dan membuka wawasan.

Dukanya sedih ninggalin satu tempat yang udah suka banget atau teman traveling yang udah kompak banget.

Kamu paling suka kuliner negara mana?

Setiap kuliner tiap negara unik dan saya kebetulan hobinya cobain kuliner.

Tapi kuliner yang bikin kangen itu adalah Asian food. Kalau tinggal lama di satu negara  saya pasti usahakan dapatin makanan Asia.

Misalnya bulan Januari 2020 yang lalu saya di Maroko hampir 1 bulan, saya bela belain ke restoran China di kota Casablanca.

Dan itu sebenarnya langka banget bisa ketemu makanan Asia di Moroko.

Tapi yang namanya kangen makanan Asia ya pasti di usahakan.

Baca juga: Interview dengan Jilbab Backpacker, Mantan Jurnalis Jadi Blogger

Di Chefchaun

Selain blogger kamu juga penulis buku kan ya, boleh share motivasi kamu bikin buku apa?

Buku pertama saya ditulis karena sewaktu saya traveling ke luar negeri banyak yang tanya gimana caranya saya bisa traveling sebanyak itu, apalagi sebagian besar perjalanan travel saya di biayai oleh sponsor.

Saya akhirnya berinsiatif untuk membuat buku karena ingin menginspirasi anak muda bahwa semua orang bisa traveling sambil mengejar mimpinya.

Setahun setelah idenya tercetus akhirnya saya berhasil menerbitkan buku “Traveling Aja Dulu: Jalan jalan Gratis ke 35 Negara 5 Benua”oleh Gramedia.

Baca juga: Interview Bareng Ujame Gaja, Duo Traveler Sehati! 

Launching buku Traveling Aja Dulu

Buku ke dua saya “Daily Routines to Be A Happy Person” didasarkan pengalaman saya yang mudah mendapatkan bantuan counselling pada saat saya sedang kuliah di Australia.

Sekembalinya saya ke Indonesia tahun 2017, saya sadar bahwa pembicaraan soal isu kesehatan mental sangat jarang di Indonesia.

Saya pun mengajak seorang psikolog untuk menulis buku mengenai cara sederhana untuk mendapatkan mood yang stabil dengan bahasa yang lugas dan ilustrasi ringan.

Buku yang didasarkan pada penelitian neuroscience ini baru saya luncurkan bulan Desember 2019 lalu.

Kamu kan sering dapat beasiswa tuh di luar negeri. Bagi beberapa tips donk agar bisa keterima beasiswa?

Saya mendapatkan total 8 beasiswa selama kuliah S1 dan S2, termaksud beasiswa pertukaran pelajar (non degree).

Selain itu, untuk melanjutkan kuliah S2 di luar negeri, saya sempat mendaftar ke 10 beasiswa sekaligus, yang diterima 5 dan di tolak 5.

Tentunya saya cuma ambil satu beasiswa yakni beasiswa Australia Award untuk kuliah di The Australian National University.

Tips beasiswa, termaksud contoh essay sudah saya sharing di artikel di blog saya ini.

Kamu bisa juga nonton video sharing beasiswa saya di kanal Youtube.

Bedah Buku Daily Routines to be Happy Person

Wishlist negara yang pengen kamu kunjungi dan kenapa?

Saat ini saya ingin ke negara  Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgistan, Tajikistan.

Karena ingin mengenal budayanya yang otentik dan jarang di expose. Suka yang anti mainstream. Hahaha.

Pesen bagi teman-teman yang pengen coba traveling tapi enggak berani?

Just go ahead. It will be one of the best experiences in your life. Bahkan bisa jadi ketagihan!

Untuk inspirasi lain bisa juga baca cerita Lena tentang pengalaman mengikuti program Au Pair.

Nah itulah cerita Olivia atau lebih dikenal dengan Traveling Aja Dulu, sebagai seorang blogger dan juga penulis buku.

 


Post Views: 2,435

Mau Sewa Apartemen di Singapore? Baca Dulu Tips Ini!

Mau sewa apartemen di Singapore? Bagaimana cara mencari apartemen yang murah dan cocok? Berapa harga sewa apartemen di Singapura? Baca terus artikel ini untuk tips-nya!

Singapura adalah negara yang paling maju di kawasan Asia Tenggara.

Banyak orang Indonesia yang tertarik untuk kuliah atau mencari kerja di Singapura.

Tinggal di negara ini memang nyaman, apa aja ada.

Tapi, biaya hidup di Singapore juga sangat tinggi, terutama dikarenakan biaya sewa apartemen yang mahal.

Saya sendiri sudah tinggal di sini selama setahun.

Ya, bisa dibilang cukup berpengalaman dalam hal menyewa apartemen di sini. Berikut tipsnya!

Tips sewa apartemen di Singapore

Ini beberapa tips yang akan saya bagikan buat kamu yang ingin sewa apartemen di Singapore tapi untuk yang pengen tinggal atau pindah ke sini.

Sekedar info aja, buat yang pengen liburan doang dan nyari apartemen di Singapore yang bisa disewa harian bakalan sulit, harus ada kenalan atau relasi.

Soalnya di sini tuh ilegal ya nyewain apartemen untuk Airbnb atau short-term rental karena jumlah properti yang memang terbatas dan untuk mengontrol harga pasaran.

Buat yang pengen nyari tempat tinggal untuk ramai-ramai saya sarankan cek di booking.com langsung dan nyari model hostel atau family room saja.

1. Memilih apartemen di Singapore 

Di Singapore ada beberapa tipe tempat tinggal yaitu:

  • Landed House, atau rumah tapak.
  • Apartemen (condominium), biasanya memiliki fasilitas lebih lengkap seperti kolam renang dan gym.
  • HDB Flat, apartemen subsidi dari pemerintah.

Untuk apartemen kamu bisa pilih –  mau sewa satu unit (bisa jenis studio, one bedroom apartment, two bedroom apartment), atau mau sewa satu kamar saja.

Kalau sewa satu kamar, berarti kamu tinggal sama orang lain – bisa sama landlord (yang punya apartement), atau orang lain yang mengambil satu unit dan menyewakan kamar lainnya biar jatuhnya lebih murah.

Ada juga yang namanya co-living – intinya, kamu sewa kamar juga di apartemen yang sudah diurus sama provider atau penyedia jasa co-living ini, jadi ga ribet tinggal masuk saja.

Kontraknya juga bisa lebih singkat, minimal 3 bulan.

Mau sewa satu unit atau satu kamar tergantung masing-masing lagi, apakah kamu sewa apartemen untuk sendiri saja atau untuk keluarga?

Berikut adalah perbandingan sewa satu unit atau satu kamar.

Keuntungan dan kekurangan sewa satu unit:

  1. Harga sewa lebih mahal
  2. Kontrak minimal 6 bulan atau 1 tahun
  3. Belum termasuk biaya listrik, air, gas, dan wifi
  4. Bisa sewa full-furnished atau non-furnished
  5. Lebih bebas dan lebih ada privasi
  6. Harus bertanggung jawab dengan kondisi apartemen

Keuntungan dan kekurangan sewa satu kamar:

  1. Harga sewa lebih murah
  2. Kontrak minimal 6 bulan
  3. Sudah termasuk biaya listrik, air, gas, dan wifi
  4. Sudah full-furnished
  5. Kurang bebas, kurang ada privasi. Hoki-hokian dapat landlord yang santai atau strict, housemate yang bersih atau engga, kadang ga boleh masak, ga boleh bawa tamu.

Baca juga: Biaya Hidup di China, Berapa Pengeluaran Sebulan?

2. Cara mencari apartemen di Singapore

Biasanya kalau cari apartemen bisa lewat situs listing properti online.

Di Singapore yang paling lengkap adalah PropertyGuru, ada juga situs lainnya seperti 99.co atau iproperty, coba search aja di google.

Kamu juga bisa cari lewat grup facebook dan juga aplikasi carousell.

Beberapa facebook group untuk mencari apartemen

Nah, yang listing apartemen ini biasanya agen yang sudah ditunjuk oleh pemilik apartemen.

Kalau lewat agen biasanya ada agent fee, tergantung juga bisa landlord yang bayar atau kita sebagai penyewa yang bayar, jadi kamu cek lagi.

Setelah kamu lihat-lihat dan ketemu nih yang cocok, kamu bisa hubungi contact person atau agen untuk membuat janji kapan bisa ketemuan untuk mengecek atau viewing apartemen.

Kalau lewat agen biasanya mereka ada beberapa listing di daerah yang sama.

Contohnya, kalau kamu mau lihat unit apartemen yang ada di daerah Orchard, kamu bisa tanya si agen dekat-dekat sini ada opsi unit lain yang disewakan yang sesuai dengan requirement kita (tipe apartemen, range harga sewa yang kita mau, dll).

Baca juga: Pengalaman Liburan ke Singapura Sambil Healing, Bisa Banget!

3. Harga sewa apartemen dan biaya lain yang harus dibayarkan

Harga sewa apartemen di Singapore sangat tergantung dengan lokasi, jenis unit, dan fasilitas lain yang didapat.

Sekarang, harga rental lagi naik banget di Singapore, bahkan banyak banget yang komplain – khususnya expat – dengan kenaikan harga yang bisa 30-50%.

Di pusat kota seperti Orchard, Bugis, Marina untuk tipe one bedroom apartment  dengan size 400 – 500 sqft di kisaran SGD 4,000 – 5,000 per bulan. 

Kalau ga terlalu di pusat kota, let’s say daerah Paya Lebar atau Eunos disekitar SGD 3,000 – 4,000 per bulan untuk tipe one bedroom apartment.

Di daerah pinggiran seperti Pasir Ris atau Jurong, harga sewa satu unitnya di sekitar SGD 3,000 per bulan.

Untuk harga sewa apartemen per kamar, sama tergantung lokasi juga, kurang lebih di kisaran SGD 1,000 – 2,000 per bulan.

Harga sewa HDB pun juga cukup mahal sekarang, udah di SGD 3,000 ke atas juga tapi setidaknya ukurannya lebih besar daripada apartemen.

Pas udah ketemu apartemen yang cocok, di bulan pertama kamu harus bayar uang sewa + deposit.

Deposit biasanya satu bulan harga sewa.

Deposit akan dikembalikan setelah habis kontrak dan ketika tidak ada masalah atau kerusakan di apartemen.

Ketika akan tanda tangan kontrak harus pakai duty stamp dari jasa notaris biayanya SGD 150. 

By the way, kalau mau kirim uang dari Singapore ke Indonesia atau sebaliknya bisa pakai WISE ya.

Kalau ambil unit sendiri biasanya harus apply wifi sendiri.

Tergantung promo, biasanya ada paket router gratis.

Biaya wifi rata-rata SGD 50/bulan

Selain itu juga harus apply PUB (Public Utilities Board) untuk biaya listrik, air, dan gas.

Harus masukin deposit untuk PUB sebesar SGD 500.

Berapa biaya air dan listrik kalau sewa apartemen di Singapore tergantung pemakaian, kalau untuk 1 unit biasanya di SGD 100/bulan.

AC harus diservis setiap 3 bulan sekali.

Untuk servis 1 AC biasanya SGD 20, jadi kalau 1 unit ada 3 AC, semuanya harus diservis, totalnya jadi SGD 60.

Baca juga: Mau Apply Jadi Pramugari Singapore Airlines? Cek Gajinya! 

4. Move-in apartemen

Pas udah deal, semuanya udah oke, akan dikirimkan kontrak perjanjian.

Isi kontrak terdiri dari: 

  • Nama dan informasi diri kita sebagai penyewa
  • Pasal-pasal – tanggung jawab landlord ke kita, dan tanggung jawab kita ke landlord
  • Jumlah deposit
  • Jumlah, tanggal, dan rekening tujuan untuk membayar uang sewa

Kemudian ketika move in atau baru pindah ke apartemen tersebut, ada pengecekkan inventory list.

Apa saja barang-barang yang ada di apartemen tersebut.

Contoh, di list tertulis ada 1 sofa. Ketika kita keluar dari apartemen tersebut sofa tersebut pun harus masih ada karena memang inventory yang punya apartemen.

Bahkan hal-hal kecil seperti lampu, bantal juga dihitung dan dicatat di inventory list.

Cek juga semua lampu nyala, soket listrik berfungsi, alat-alat elektronik lain berfungsi.

Kalau ada yang tidak berfungsi langsung tanya ke landlord, atau kalau ada yang rusak minta diperbaiki dulu.

Dinding yang lecet atau kotor bisa kamu foto sebagai bukti pas mau keluar kalau dinding tersebut memang udah lecet dari pertama kali kamu masuk.

Selama satu bulan pertama kamu masih bisa fotoin dan kirim ke agent kalau ada bagian-bagian yang lecet.

Baca juga: Pengalaman Naik Genting Dream Cruise, Mau Tau Harga?

cara sewa apartemen di singapore
sewa unit apartemen di singapura

5. Move-out apartemen

Ketika akan move-out dari apartemen yang kita sewa unit sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. Unit apartemen harus dibersihkan menggunakan jasa professional cleaning (minimal SGD 250)
  2. Gorden jendela harus di-laundry (minimal SGD 100)
  3. AC harus diservis (minimal SGD 30/ac)
  4. Tidak ada barang yang rusak atau dinding yang lecet (minimal 120 untuk jasa repair work)

Ribetnya kalau sewa apartemen di Singapore terutama unit sendiri, pas mau move-out benar-benar harus make sure tidak ada masalah baik di perabotan, dinding, lantai, semua isi apartemen yang dalam keadaan yang baik.

Kalau tidak, maka deposit kamu akan digunakan untuk memperbaiki yang rusak, atau tidak dikembalikan sampai semuanya benar-benar beres.

Benar-benar deh hal-hal kecil aja dicek, ada lecet-lecet di dinding saja harus dibersihkan atau dicat ulang lagi.

Jadi jangan tempel yang aneh-aneh ya di dinding.

Baca juga: 30+ Tempat Wisata di Singapore, Wajib Main ke Sini!

Penutup

Banyak banget kan ya yang harus diperhatikan dan juga biaya-biaya lain ketika ingin sewa apartemen di Singapore.

Bagaimana menurut kamu? Pilih sewa satu unit sendiri atau sewa kamar saja? Komen ya!

 

 


Post Views: 3,050

Persiapan Kuliah di China (Baca Dulu Sebelum Berangkat!)

Bentar lagi bakal berangkat ke China nih. Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk kuliah di China? Baca tips-nya!

Oke, saya bakal sharing berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Perlu dipahami dulu kalau tips yang akan saya berikan lebih untuk teman-teman yang sudah diterima sekolah atau universitas di China ya.

Kalau belum dan tertarik untuk kuliah di China, saya saranin untuk coba daftar program beasiswa Chinese Government Scholarship saja.



Persiapan sebelum berangkat kuliah di China

Persiapan kuliah di China sebelum kamu berangkat ada beberapa yaitu:

1. Mengurus visa pelajar

Tentunya sebelum berangkat kuliah di China kamu harus mengurus visa pelajar terlebih dahulu. Ada 2 jenis visa pelajar yaitu Visa X1 (lebih dari 180 hari) dan Visa X2 (kurang dari 180 hari).

Untuk kuliah berarti kamu harus apply Visa X1. Baca tulisan saya sebelumnya tentang cara mengurus visa China sendiri.

2. Belajar Bahasa Mandarin 

Ada baiknya kamu belajar Bahasa Mandarin agar mempermudah komunikasi dengan orang lokal.

Kalau kamu apply beasiswa mungkin sudah ikut kursus Bahasa Mandarin karena harus ikut ujian HSK.

Tapi, kalau mau ambil jurusan kuliah Bahasa Inggris pun seperti saya, tidak ada salahnya belajar Bahasa Mandarin.

Memang tidak gampang, apalagi Bahasa Mandarin menggunakan karakter khusus, bukan alfabet.

Setidaknya bisa ngomong dikit-dikit walaupun hanya percakapan dasar.

Rata-rata orang sana tidak jago Bahasa Inggris, jadi kalau mau beli barang atau bertanya harus menggunakan Bahasa Mandarin.

Coba belajar lewat aplikasi seperti Duolingo, atau ambil kursus atau les privat.

3. Download aplikasi VPN

Penting banget! Download dulu aplikasi VPN sebelum berangkat ke China. Kenapa?

Karena di China banyak aplikasi yang biasa kita gunakan seperti google, facebook, whatsapp, semuanya diblokir.

Nah, karena itulah butuh yang namanya aplikasi VPN. Aplikasi VPN ada yang gratis dan berbayar.

Cuma dari pengalaman saya yang gratis tidak bisa diandalkan, sering putus trus lambat lagi.

Pas di China saya pakai aplikasi yang bernama AstrillVPN. Walaupun harganya lumayan ya, tapi koneksinya benar-benar lancar dan juga aman.

Ada juga beberapa rekomendasi vpn lain yang bisa kamu gunakan di China baik yang gratis maupun berbayar. 

4. Mempersiapkan dokumen dan barang pribadi yang perlu dibawa

List dokumen yang perlu kamu bawa ada:

  • Paspor
  • Admission letter
  • Form JW201/JW202
  • Hasil physical examination di Indonesia
  • Pas foto

Saya juga bawa ijazah terakhir untuk jaga-jaga saja tapi akhirnya tidak pernah digunakan.

Kalau untuk barang-barang sih tergantung kebutuhan pribadi saja ya.

Menurut saya tidak perlu bawa banyak terlalu banyak barang karena nanti bisa di Taobao, surga belanja online murahnya di China.

Mau nyari indomie, kecap manis, sambal, ya produk indo gitu banyak kok di Taobao.

Bahkan kadang di supermarket ada juga, jadi tidak perlu khawatir kangen dengan masakan Indo.

Kemungkinan tahun ajaran baru dimulai pada Bulan September yaitu di musim gugur jadi bisa bawa jaket. Tapi pas saya datang sih masih panas.

Bawa juga uang secukupnya.

Biaya hidup di China tidak terlalu mahal, kurang lebih sama dengan Indonesia.

Hanya saja pas awal datang mungkin butuh ngeluarin duit untuk bayar deposit asrama, melakukan physical examination lagi, dan biaya untuk mengganti visa ke residence permit.

Saya saranin kalau kamu diterima beasiswa, brarti asrama kan gratis ya. Jaga-jaga bawa aja sekitar 5,000 RMB atau Rp 10 juta untuk biaya hidup sebulan pertama.

Kalau bukan penerima beasiswa, mungkin harus bawa lebih karena harus membayar asrama dan uang sekolah nantinya.

5. Gabung dengan komunitas

Wajar, kalau baru sampai ke tempat baru yang belum pernah didatangi pasti bingung, was-was, dan rempong.

Nah, sebelum kamu berangkat nih, kamu bisa gabung ke komunitas baik lewat facebook atau instagram untuk mendapat arahan dari teman-teman lain yang sudah tinggal di China.

Salah satu komunitas yang sangat aktif adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT).

Hampir di setiap kota besar ada perhimpunan khusus, contohnya di Chengdu ada grup khususnya PPIT Chengdu.

Komunitas atau organisasi ini sering menyelenggarakan berbagai event, gathering, dan lainnya.

Walaupun hidup di negara lain kamu bakal berasa seperti di rumah karena adanya teman-teman dari Indonesia lain yang bakal membantu kamu.

Kamu juga bisa hubungi saya langsung kok, terutama kalau kuliahnya di Chengdu.

Kalau tidak ada halangan, ataupun lokasi saya masih di Chengdu nanti bisa saya bantu.

teman teman di china
Teman-teman baru di China

Persiapan setelah berangkat kuliah di China

Menurut saya setelah sampai di China lebih banyak lagi hal-hal yang harus diurus. Saya bakal sebutin juga biar nanti pas sampai di China tidak kagok.

1. Daftar ulang di kampus

Biasanya kalau dapat beasiswa, kampus akan mengurus transportasi yang telah dijadwalkan untuk mahasiswa.

Kalau tidak pun kamu bisa langsung menuju kantor administrasi khusus untuk mahasiswa internasional.

Dari pengalaman saya, universitasnya kadang ada 2 bangunan. Jadi pastikan terlebih dahulu bangunan kampus yang mana.

Contohnya universitas saya memiliki dua bangunan, sedangkan jarak antar keduanya cukup jauh. Kalau naik metro atau subway sekitar 40 menit.

Cek baik-baik untuk pendaftaran mahasiswa baru itu di mana.

Pada saat pendaftaran ulang biasa dicek kembali dokumen-dokumen dan apakah masih perlu melunasi pembayaran, mengurus dormitory, dan perihal administrasi lainnya.

Walaupun saya dapat beasiswa, tetap harus membayar deposit asrama sebesar RMB 1,000.

Makanya sebelumnya saya sarankan bawa duit lebih hehe.

2. Melapor ke kantor polisi terdekat

Setelah menyelesaikan urusan administrasi, pihak sekolah akan mengarahkan kamu untuk melaporkan diri ke kantor polisi terdekat.

Di China itu memang super banyak peraturannya kalau berhubungan dengan foreigner atau orang asing.

Tidak hanya untuk pelajar saja. Bagi yang kerja juga harus melapor ke kantor polisi di area tempat tinggal.

Kamu bawa saja berkas dari kampus, dan serahkan saja ke kantor polisi tersebut.

Nanti kamu akan dapat kertas yang menandakan kalau kamu sudah membuat laporan untuk tinggal di area tersebut.

Nanti kalau pindah tempat tinggal, harus melapor lagi ke kantor polisi di daerah tersebut.

3. Mengganti visa menjadi residence permit

Okay, saya pikir visa yang sudah kita urus dari Indonesia berlaku selama kita study di China.

Ternyata tidak! Visa tersebut hanya berlaku 1 bulan saja setelah masuk.

Kamu harus ubah visa tersebut menjadi residence permit di kantor yang bernama Public Security Bureau (PSB).

Setelah dapat residence permit inilah kamu baru bisa keluar masuk China selama setahun atau disesuaikan dengan berapa lama kamu kuliah di China.

Biaya untuk membuat residence permit ini RMB 500. Dokumennya akan diberi tahu oleh kampus.

4. Melakukan physical examination

Salah satu syarat untuk mendapat residence permit adalah memiliki hasil physical atau medical exam.

Kalau tidak salah waktu itu saya melampirkan hasil dari medical exam di Indonesia.

Kemudian dihubungi oleh PSB kalau harus melakukan physical examination ulang lagi.

Di Chengdu ada rumah sakit khusus untuk foreigner buat ngelakuin physical exam. Mungkin di kota lain sama.

Keluar biaya lagi buat ngelakuin physical exam ini sebesar RMB 500.

persiapan sebelum berangkat kuliah di china
Trip bareng bersama teman-teman

5. Download aplikasi penting di China

Bukan bermaksud untuk lebay tapi di China kalau keluar rumah cuma bawa HP aja bisa survive kok.

Yep, apa-apa bisa dilakukan lewat HP – naik metro, melakukan pembayaran, beli ini itu.

Aplikasi yang wajib kamu download di China adalah Wechat.

Singkatnya sih aplikasi ini serba bisa.

Saya sudah pernah tulis sebelumnya aplikasi apa saja yang harus kamu download di China.

6. Beli SIM Card

Di China ada 3 operator telekomunikasi utama yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom.

Yang paling populer adalah China Mobile dan China Unicom.

Saya pribadi pakai China Unicom, sebulan cuma RMB 20 tapi dapat 1 GB aja kalau ga salah, hehe. Tapi saya sering pakai wifi sih, jadi engga butuh data lebih gede.

Dengar-dengar sih koneksi paling stabil adalah operator China Mobile.

Nanti sampai di China kamu bisa bandingkan harga dan paket yang cocok.

Untuk beli kartu SIM harus bawa paspor.

Tidak semua toko cabang bisa buka kartu SIM untuk foreigner, jadi bisa coba tanya teman atau senior lain yang sudah stay lebih lama.

7. Membuka akun bank

Kalau kamu penerima beasiswa, pihak kampus akan informasiin ke kamu harus buka akun di bank yang mana.

Karena uang saku bulanan yang akan kamu terima ditransfer oleh pihak universitas.

Saya disarankan untuk membuka akun di China Construction Bank (CCB).

Lagi-lagi tidak semua cabang yang bisa membuka akun untuk foreigner.

Pilihan bank lain yang populer ada Bank of China (BOC), Agricultural Bank of China (ABC), dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). Keempat bank yang saya sebutkan adalah 4 bank terbesar di China.

Kalau mau kirim uang dari luar negeri ke Indonesia atau sebaliknya bisa menggunakan Wise ya.

Penutup 

Kurang lebih itu sih yang mau saya bagikan tentang persiapan kuliah di China biar kamu ada bayangan lebih jelas.

Kalau ada yang kurang dimengerti atau mau ditanyakan silahkan boleh hubungi saya.

Baca juga artikel ini:

 


Post Views: 2,762