Tertarik untuk kuliah di China? Atau kerja d China? Sebelum pindah ke sana pasti kamu mau tau dulu berapa sih biaya hidup di China? Mahal apa murah? Pengeluaran China per bulan berapaan?
Kebetulan saya sempat menghabiskan waktu selama 2 tahun di China dalam rangka melanjutkan kuliah S2.
Jadi, saya bisa memberi gambaran tentang biaya hidup di China.
Perlu kamu ketahui kalau China adalah negara yang besar.
Di China ada sistem yang disebut dengan city tier system di mana tiap kota diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemajuan kotanya.
Contohnya, kota yang masuk ke Tier 1 adalah Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen.
Di empat kota besar ini, ekonominya lebih maju sehingga biaya hidup lebih mahal dibandingkan kota yang berada di Tier 2 dan Tier 3.
Saya kemarin tinggal di Chengdu yang masuk ke dalam kelompok New Tier 1.
Biaya hidup di Chengdu bisa dibilang lebih murah daripada Beijing atau Shanghai dalam aspek tertentu.
Yuk, kita cek apakah biaya hidup di China itu murah atau mahal. Berapa kira-kira pengeluaraan China per bulan?
Biaya tukar kurs Renmimbi (RMB) ke Rupiah sekitar 2,281 (Januari 2023).
By the way, kalau mau transfer uang dari Indonesia (Rp) ke China (RMB) bisa menggunakan Wise.
Biaya sewa apartemen di China
Sebagai mahasiswa kamu bisa tinggal di dorm kampus dengan biaya sewa perbulan yang cukup murah.
Pas saya kuliah di Chengdu, biaya dorm atau asrama per bulan di kampus saya RMB 800/bulan dan dorm nya itu 1 kamar 1 orang. (Saya ga perlu bayar sih soalnya dapat beasiswa).
Kalau engga mau tinggal di dorm, maunya sewa apartemen di area luar kampus, di Chengdu masih dapat harga sewa one-bedroom apartemen RMB 2,000/bulan di pusat kota atau RMB 1,300/bulan di lokasi yang agak pinggiran.
Biaya sewa apartemen di Shanghai atau Beijing lebih mahal lagi, per bulannya bisa RMB 4,000 – 7,000 tergantung lokasi.
Itupun harga apartemen tipe unit dengan 1 kamar saja.
Paling kerasa bedanya biaya hidup tinggal di kota besar dibanding kota lainnya memang di biaya sewa apartemennya sih.
Untuk biaya listrik dan air perbulannya di sekitar RMB 200 – 300 tergantung pemakaian.
Baca juga: Biaya Hidup di Jepang Berdasarkan Pengalaman Pribadi!
Apartemen di Chengdu
Biaya makan di China
Pengeluaran makan di China termasuk murah menurut saya. Untuk makan di tempat makan biasa, seporsinya RMB 20 – 35.
Kalau sekali-sekali pengen keluar makan ke restoran enak, ya perorangnya mungkin RMB 50 – 100 (Chengdu) atau 150 – 200 (Beijing/Shanghai).
Restoran fast food seperti McDonalds atau KFC satu setnya di RMB 35. Kopi sih lumayan mahal di China.
Rata-rata harga kopi RMB 30, mau cafe biasa atau Starbucks harganya kurang lebih sama.
Kalau mau minum kopi yang agak murah bisa cobain brand Luckin Coffee.
Baca juga: Biaya hidup di Singapura mahal? Coba kita hitung yuk!
Di Chengdu sering makan hotpot
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari
Di China lumayan banyak juga supermarket brand luar seperti Metro, Wallmart, Carrefour.
Ada juga brand local seperti Hema Xianshen punyanya Alibaba.
Setelah dipikir-pikir saya jarang juga belanja ke supermarket di China. Kalau belanja produk segar kayak telur, sayur, buah-buahan belinya di warung sayur dekat rumah.
Produk impor sabun, shampo kayak Pantene atau Dove harganya juga mahal banget kalau dibandingkan dengan Indonesia.
Makanya saya lebih sering beli online lewat Taobao.
Sebenarnya supermarket dari luar contohnya juga susah bersaing sih di China karena kebanyakan orang belanja online.
Gambaran harga pengeluaran belanja kebutuhan sehari-hari di China:
Nasi (1kg): RMB 8
Telur (12 biji): RMB 13
Susu segar (1L): RMB 13
Tomat (1kg): RMB 10
Ayam (1kg): RMB 30
Baca juga: Sebelum berangkat ke China, lakukan dulu persiapan ini!
Pengeluaran transportasi umum di China
Tranportasi umum di China sangat bagus. Untuk dalam kota ada bus, BRT (bus cepat), dan MRT/Subway.
Harga tiket bus di Chengdu dekat jauh RMB 2 sekali jalan. Harga MRT juga start dari RMB 2 sampai RMB 6 untuk jarak terjauh.
Biaya taksi di Chengdu start dari RMB 8. Kalau di Beijing atau Shanghai lebih mahal, sekitar RMB 13 untuk tarif awalnya.
Kamu bisa pakai aplikasi Didi (mirip seperti Grab).
Selain itu, download juga aplikasi di China, salah satunya aplikasi sharing bike, contohnya HelloBike atau Mobike biar lebih gampang ke mana-mana dalam jarak dekat.
Biaya langganan sekitar RMB 10/bulan untuk unlimited ride.
Sharing bike di China (source)
Pengeluaran China lainnya
Selain biaya yang disebutkan di atas, ada biaya paket mobile atau internet RMB 50.
Trus di China harus pakai VPN biar bisa buka instagram, youtube, dll.
Per bulannya kalau pake AstrillVPN atau ExpressVPN sekitar RMB 80/bulan, kalau mau lebih murah ambil paket tahunan aja.
Berapa total biaya hidup di China per bulan untuk 1 orang?
Tergantung kamu tinggal di kota mana dan juga gaya hidup kamu. Gambarannya biasa lihat di tabel bawah ini.
[table id=10 /]
Kesimpulan
Menurut saya biaya hidup di China tidak terlalu mahal, kurang lebih mirip dengan Indonesia.
Bedanya kalau di kota besar seperti Beijing, Shanghai, Shenzhen, Guangzhou, biaya hidupnya lebih mahal karena harga rent atau sewa apartemen sana lebih mahal.
Sedangkan kalau di kota lainnya kayak Chengdu, Xian, Suzhou, Chongqing, biaya rent lebih murah.
Dan jangan salah ya, kota seperti Chengdu walaupun New Tier 1 tapi jauh lebih maju daripada Jakarta loh.
Biaya hidup di Beijing atau Shanghai, siap-siap aja per bulan ngeluarin RMB 5,000 – 7,000 kalau hemat atau bercukupan.
Saya pas stay di Chengdu sebulan paling ngeluarin 1,500 – 2,000 buat biaya hidup.
Kamu bisa bandingkan biaya hidup antar kota lainnya lewat situs ini.
Jadi, tips biar biaya hidup di China murah, pilih kota-kota selain kota Tier 1.
Ohya, pengeluaran China tersebut belum termasuk biaya kuliah atau sekolah Bahasa di China ya.
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Baca pengalaman saya kuliah di China gratis dengan menggunakan beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS) – bagaimana cara apply beasiswa ini dan syarat dokumen yang harus dipersiapkan!
Sebenarnya banyak sekali kesempatan untuk melanjutkan kuliah di China terutama dengan menggunakan program beasiswa.
Salah satu beasiswa yang paling diminati bagi adalah Chinese Government Scholarship (CGS) yang diberikan oleh Chinese Scholarship Council (CSC) kepada pelajar internasional.
Ada lebih dari 270 universitas di China yang bekerja sama dengan pemerintah untuk menerima pelajar dengan jenis beasiswa ini.
Apa saja benefit yang diterima oleh mahasiswa dengan beasiswa Chinese Government Scholarship?
Biaya kuliah
Asrama
Asuransi kesehatan
Uang saku bulanan; RMB 2,500 setara Rp 5juta (S1), RMB 3000 setara Rp 6juta (S2), RMB 3,500 setara Rp 7juta (S3).
Sayangnya, beasiswa ini tidak mencakup tiket pesawat pulang dan biaya pengurusan visa untuk ke China.
Dengan beasiswa inilah saya akhirnya bisa melanjutkan kuliah S2 di China, lebih tepatnya di kota Chengdu.
Jurusan yang saya pilih adalah Enterprise Management dengan bahasa pengantar Inggris di Southwestern University of Finance of Economics.
Ohya, sebelumnya ada hal penting yang harus kamu ketahui yaitu ketika sudah di China, kamu butuh aplikasi VPN karena di China tidak bisa buka situs seperti facebook, instagram, whatsapp, dll tanpa adanya aplikasi ini.
Baca juga: Rekomendasi VPN terbaik dan juga aman
Syarat mendaftar beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS) 2023
Sebelum mendaftar beasiswa Chinese Government Scholarship, pastikan kamu memenuhi syarat berikut ini:
Bukan merupakan warga negara China
Memiliki kesehatan yang baik
Lulusan SMA dan berusia dibawah 25 tahun untuk mendaftar S1
Lulusan S1 dan berusia dibawah 35 tahun untuk mendaftar S2
Lulusan S2 dan berusia dibawah 40 tahun untuk mendaftar S3
Chengdu terkenal dengan pandanya yang lucu
Cara mendaftar beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS)
Ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan untuk mendaftar beasiswa Chinese Government Scholarship.
Ada 2 cara untuk melakukan pendaftaran yaitu melalui:
Kedutaan China di Indonesia (Tipe A)
Universitas di China melalui sistem online CSC (Tipe B)
Saya pribadi memilih tipe B – langsung daftar melalui sistem online CSC ke universitas tujuan yang diinginkan.
Pendaftaran melalui universitas yang saya maksudkan adalah melalui sistem online CSC (gratis), bukan ke pihak universtas langsung karena biasanya kalau lewat universitas harus bayar uang pendaftaran.
Sedangkan sistem online CSC memang khusus dari pemerintah untuk melayani pendaftaran beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS).
Kalau sebelumnya kamu bisa memilih 3 universitas untuk type B, berdasarkan peraturan terbaru sekarang, kamu hanya bisa mendaftar ke 1 universitas saja.
Kalau melalui kedutaan ada jumlah kuota tiap tahunnya yang hanya sekitar 30 orang saja.
Kamu bisa klik disini untuk informasi lengkap kalau ingin mendaftar lewat kedutaan.
Setau saya untuk S1, kamu hanya bisa mengambil jurusan dengan bahasa pengantar Mandarin dan harus mengikuti kelas persiapan bahasa selama 1 tahun di lembaga yang sudah ditentukan yang juga ditanggung oleh beasiswa.
Kamu harus lulus tes akhir agar beasiswanya tidak dicabut (baca detailnya di sini).
Berdasarkan pengalaman saya kuliah di China, maka saya akan berbagi tips untuk mendaftar melalui sistem online langsung ke universitasnya:
Perhatikan waktu pendaftaran
Pendaftaran beasiswa kuliah di China dengan Chinese Government Scholarship biasanya dibuka pada awal tahun yaitu sekitar bulan Januari sampai April.
Jadi, jangan sampai melewati batas waktu pendaftaran.
Berdasarkan informasi kedutaan, deadlinependaftaran beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS) tahun 2022-2023 adalah tanggal 30 Maret.
Walaupun dari beberapa situs atau sumber lain ada yang mengatakan deadline pendaftaran paling lambat di tanggal 30 April, saran saya lebih cepat dikumpulkan akan lebih baik.
Tentukan kota dan universitas tujuan
Hal pertama yang saya lakukan adalah menentukan kota mana yang ingin dituju.
Menurut saya hal ini sangat penting, karena kan akan tinggal selama bertahun-tahun di kota tersebut.
Pada saat itu saya ada tiga pilihan kota yaitu; Chengdu, Xian dan Shanghai.
Saya paling tertarik sama Chengdu.
Dari baca-baca di internet, Chengdu adalah sebuah kota besar tapi juga lebih relax dibandingkan dengan Beijing atau Shanghai.
Karena saya orangnya suka naik gunung, kebetulan di sekitar Chengdu banyak area pegunungan.
Biaya hidup di Chengdu juga relatif murah kalau dibandingkan dengan Beijing atau Shanghai.
Fix, saya memilih Chengdu.
Baru deh saya cari informasi tentang universitas apa saja yang ada di Chengdu yang juga memiliki jurusan yang saya inginkan.
Baca juga: Pengalaman Tinggal di Luar Negeri dengan Program Au Pair
4 jam dari Chengdu udah area pegunungan
Salah satu kendala ketika mencari informasi di internet yaitu beberapa universitas di China tidak memiliki website dalam Bahasa Inggris.
Beruntung saya menemukan sebuah universitas yang bernama Southwestern University of Finance and Economics (SWUFE).
Universitas ini memiliki website dalam Bahasa Inggris, kebetulan ada juga jurusan yang saya inginkan yaitu Tourism Management.
Tapi setelah saya cek, ternyata untuk jurusan Toursim Management bahasa pengantaranya Mandarin.
Saya tidak pede kalau harus kuliah menggunakan Bahasa Mandarin, waktu yang diperlukan juga lebih lama.
Kuliah dengan bahasa pengantar mandarin berarti bakal nambah setahun karena di tahun pertama harus ikut kelas Bahasa Mandarin.
Untungnya di SWUFE ada juga jurusan Enterprise Management yang menggunakan Bahasa pengantar Inggris.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan Enterprise Management dengan program studi 2 tahun.
Baca juga: Pengalaman Kerja sebagai Pramugari Singapore Airlines
Persiapkan dokumen yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa Chinese Government Scholarship (Update 2023)
Namanya juga daftar beasiswa ya, pasti banyak dokumen yang perlu disiapkan.
Saya juga langsung puyeng pas baca kelengkapan dokumennya, haha.
Tapi ya mau gimana lagi, kalau mau kuliah gratis benar-benar harus serius dan punya tekad yang kuat.
Sama juga kalau mau daftar beasiswa lain seperti LPDP, Fullbright, pasti ada banyak dokumen yang harus dilengkapi.
Nah, berikut dokumen yang harus dipersiapkan untuk mendaftar beasiswa Chinese Government Scholarship (semuanya harus menggunakan atau diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris atau Mandarin):
1. Paspor
Scan atau foto halaman depan paspor yang berisi data diri dengan jelas. Lebih baik kalau masa berlaku paspor masih lama.
2. Ijazah terakhir
Lampirkan ijazah paling akhir yang telah diterjemahkan melalui notaris ke dalam Bahasa Inggris atau Mandarin.
Karena ijazah S1 saya memang sudah dalam Bahasa Inggris jadi saya tidak perlu menerjemahkan lagi
Jika kamu belum lulus SMA dan belum mendapatkan ijazah, kamu bisa meminta surat resmi dari sekolah yang menyatakan bahwa kamu akan lulus pada bulan apa, dan lampirkan nilai rapor terakhir.
3. Transkrip nilai
Sama seperti ijazah, transkrip nilai harus juga diterjemahkan melalui notaris ke dalam Bahasa Inggris atau Mandarin.
4. Rencana studi/Research Proposal
Minimal 200 kata bagi yang ingin mendaftar S1 dan 800 kata untuk S2 dan S3, bisa melampirkan salah satu tapi saya lampirin aja kedua-duanya.
Untuk contoh study plan atau rencana studi, yang saya tulis lebih ke motivasi saya ingin melanjutkan studi di China,
Terus coba cek jurusan yang kamu inginkan kurang course-course apa saja yang perlu kamu ambil, kapan kamu tamat, dan lain sebagainya.
Saya juga melampirkan research proposal dalam Bahasa Inggris.
5. Surat rekomendasi dari dosen
Surat rekomendasi berjumlah 2 buah dari dosen atau profesor.
Saya menghubungi dosen kuliah saya sebelumnya untuk memberikan surat rekomendasi.
Biasanya dosen akan minta kamu aja yang ketik, nanti mereka tinggal tanda tangan saja.
Kamu bisa lihat contoh surat rekomendasi yang saya buat.
6. Sertifikat kemampuan bahasa
Saya baca di beberapa situs – contohnya situs kedutaan tentang beasiswa CGS – kalau sertifikat kemampuan bahasa optional atau tidak diwajibkan.
Namun, ketika saya cek langsung ke situs ke universitas, sertifikat kemampuan bahasa masuk ke salah satu persyaratan.
Saran saya sih sebaiknya lampirkan saja.
Kalau memilih untuk kuliah dengan bahasa pengantar Mandarin bisa melampirkan sertifikat HSK (HSK 3 untuk undergraduate dan HSK 4 untuk postgraduate) yang masih berlaku.
Dengan catatan, kamu harus ikut kelas persiapan bahasa selama setahun dan lulus HSK 5 sebelum lanjut ke program kuliah.
Kalau mau kuliah dalam Bahasa Inggris bisa melampirkan sertifikat IELTS (minimal skor 6.5) atau TOEFL (minimal skor 95) yang masih berlaku.
Saya pribadi saat mendaftar melampirkan sertifikat IELTS karena memilih bahasa pengantar Inggris.
7. Hasil karya pribadi (bagi jurusan musik atau seni)
Bagi yang mau mendaftar jurusan musik atau seni harus melampirkan hasil karya pribadi bisa berupa CD rekaman, lukisan, atau karya seni lainnya.
8. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
Sepertinya sekarang ada syarat tambahan yaitu melampirkan non-criminal record report atau kalau di Indonesia disebut dengan SKCK.
Biasanya SKCK valid selama 6 bulan.
Kamu bisa cek situs ini untuk cara mendapatkan SKCK.
9. Foreigner Physical Examination Form
Pemohon yang berencana tinggal di China selama lebih dari 6 bulan harus melakukan pengecekan medis di rumah sakit dan harus mengisi formulir yang disediakan (berlaku selama 6 bulan).
Pemohon yang berusia di bawah 18 tahun harus melampirkan dokumen sah (letter of guardianship) dari wali hukum di China
Selain itu kalau kamu sudah ada Letter of Acceptance dari universitas bisa dilampirkan juga tapi tidak wajib.
Foreigner physical examination form
Mengirimkan data diri dan dokumen melalui sistem online CSC
Setelah semua dokumen telah dilengkapi, saatnya mengirimkan semua data diri dan dokumen lewat sistem online di situs https://studyinchina.csc.edu.cn/.
Buatlah akun menggunakan alamat e-mail di pojok kanan atas, bahasanya juga bisa diubah ke dalam Bahasa Inggris.
Nah, setelah membuat akun akan muncul halaman instruksi cara untuk mengisi data diri dan mengirimkan dokumen secara online.
Tinggal diisi saja sesuai petunjuk, tampilannya seperti ini.
Isi semua data diri yang diminta, lampirkan dokumen, dan ikuti saja prosedurnya sampai berhasil.
Kalau kamu daftarnya lewat universitas langsung pilihlah Kategori B.
Kamu akan dapat form pendaftaran beserta serial number yang akan menjadi semacam nomor identitas kamu.
Jadi next-nya kalau mau ngecek status pendaftaran, pengumuman jika lolos yang keluar adalah serial number-nya.
Timeline pendaftaran sampai pengumuman beasiswa CGS
Saya akan sharing kurang lebih proses dan timeline pendaftaran sampai pengumuman penerimaan beasiswa Chinese Governement Scholarship berdasarkan pengalaman saya kuliah ke China.
Mungkin prosedurnya bisa berbeda tergantung dengan universitas pilihan anda.
Saya daftar ke Southwestern University of Finance and Economics, Chengdu, maka prosedur yang harus saya lalui adalah sebagi berikut:
Persiapan dan submit dokumen (Januari)
Dari awal tahun saya sudah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan dan juga mengirimkan melalui sistem online.
Tes online (April)
Sekitar bulan April saya menerima e-mail yang berisi tentang prosedur tes online yang harus saya lakukan.
Tes online-nya ada dua macam yaitu tes Bahasa Inggris dan matematika.
Format tesnya merupakan pilihan berganda dan harus melewati standar nilai yang ditentukan.
Kalau gagal sekali masih ada kesempatan untuk mengulangnya sekali lagi.
Jujur sih tes matematikanya susah, banyak soal tentang trigonometri dan kalkulus.
Saya sudah bertahun-tahun tidak nyentuh soal matematika jadi lupa semua.
Karena tesnya online saya minta bantuan teman saya ngerjain tesnya bareng, untungnya lolos, hehe.
Di area kampus saat musim gugur
Wawancara (Mei)
Pertengahan bulan Mei saya terima e-mail lagi bahwa akan diadakan wawancara online.
Pihak universitas akan menentukan tanggal dan jam wawancara.
Saya harus download aplikasi QQ untuk melakukan video call.
Lumayan deg-degan mempersiapkan diri untuk wawancara.
Saya udah bayangin kira-kira pertanyaan dan jawaban apa yang harus saya berikan.
Wawancaranya cukup singkat, terlihat ada beberapa orang yang duduk di sebuah ruangan yang mungkin sedang membaca informasi tentang saya.
Pertanyaannya agak diluar dugaan saya sih.
Pertanyaan yang saya dapat “Di mata kuliah stastik apa saja yang kamu pelajari?” atau “Matematika apa saja yang dipelajari?”
Orang China memang suka dengan matematika. Setelah sampai di China baru saya merasakan bagaimana jagonya matematika orang China.
Tidak sampai 10 menit wawancaranya pun selesai.
Menyetujui jurusan yang ditentukan (Juni)
Saya dapat e-mail untuk menyetujui jurusan yang ditentukan dan juga harus tanda tangan.
Kalau sudah sampai sini berarti sudah 90% diterima.
Menerima form JW201 (Agustus)
Pihak universitas meminta alamat saya dan mengirimkan dokumen seperti Letter of Acceptance dan juga form JW201.
Dengan dokumen ini lah baru saya apply visa China tepatnya visa pelajar (X1) melalui agen pengurusan visa, kebetuan waktu itu di Bali.
Biaya pengurusan visa kalau tidak salah sekitar Rp 500,000.
Yang perlu saya lampirkan untuk pengurusan visa X1 yaitu:
Paspor
Formulir pengajuan visa dengan foto
Surat penerimaan dari universitas Cina (satu lembar fotokopi DAN satu lembar surat asli)
Satu lembar dokumen asli dan satu lembar fotokopi form JW201 atau JW202.
Terbang ke Chengdu (September)
Akhirnya saya dapat beasiswa Chinese Government Scholarship dan bisa kuliah ke China gratis! Senang banget!
Biasa tahun ajaran baru dimulai di Bulan September.
Sebelum berangkat saya melakukan persiapan kuliah di China terlebih dahulu, jadi pas sampai di Chengdu langsung
Jika kamu ingin berlibur atau melanjutkan kuliah di China, maka kamu wajib mengajukan visa terlebih dahulu. Cara apply visa China (Tiongkok) sendiri tidak terlalu sulit kok, asalkan syarat dokumen lengkap.
Di artikel ini saya akan jelasin prosedur mengajukan 2 jenis visa yaitu visa turis (L) dan visa pelajar (X1/X2) ke China.
Prosedurnya kurang lebih mirip, biayanya pun sama. Hanya syarat dokumennya saja yang sedikit berbeda.
Sekarang untuk mengurus visa tidak lagi melalui Kedutaan Besar China.
Pihak kedutaan telah menunjuk visa application center untuk mengurus pengajuan visa, sama halnya dengan ketika apply visa Korea Selatan atau Australia.
Update terbaru tentang visa China (2023)
Pengajuan visa ke China termasuk untuk kunjungan wisata (turis) kembali dibuka.
Pemilik visa dengan masa berlaku yang masih aktif (termasuk yang diterbitkan sebelum 28 Maret 2020) dapat menggunakannya untuk berkunjung ke China.
Kebijakan bebas visa untuk berkunjung ke Hainan, bagi penumpang kapal pesiar tujuan Shanghai, dan kelompok wisatawan dari ASEAN ke Guilin dan Guangxi (144 jam) akan dipulihkan kembali.
Untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok, kamu hanya perlu mengisi health declaration form melalui link https://htdecl.chinaport.gov.cn/
Baca juga: Cara Apply Visa Schengen (Eropa), Baca Pengalaman Saya!
Visa Turis China (Kategori L)
Sebagai warga negara Indonesia, diperlukan visa untuk masuk ke negara China.
Kecuali untuk Hongkong dan Macau, di mana kedua daerah administrasi khusus ini memberlakukan bebas visa selama 30 hari bagi wisatawan Indonesia.
Baru-baru ini juga Hainan memberikan kebijakan bebas visa selama 30 hari bagi pemegang paspor Indonesia untuk mengembangkan potensi pariwisatanya.
Disarankan untuk mengurus visa China paling tidak 1 bulan sebelum rencana keberangkatan.
Setelah disetujui, visa turis China akan berlaku selama 90 hari sejak tanggal dikeluarkan, dengan lama tinggal di China selama30 hari.
Suka dengan konten ini? Dukung Nonanomad biar semangat bikin konten bermanfaat bagi kamu. Klik di sini untuk memberikan dukungan!
Syarat dokumen untuk apply visa turis China
Persiapkan syarat dokumen berikut yang harus di-print di kertas berukuran A4, kemudian urutkan dokumen sesuai dengan list berikut pada saat mengumpulkan ke visa application center:
Paspor asli. Masa berlaku minimal 6 bulan dan memiliki minimal 2 halaman kosong.
Fotokopi halaman depan paspor.
Formulir permohonan visa. Formulir ini didapatkan dengan cara online lewat visaforchina.cn. Kamu harus pilih lokasi yang sama sesuai dengan tempat kamu mengajukan visa. Isi data diri yang diminta secara online dan upload foto terbaru dengan latar belakang berwarna putih. Print formulir tersebut dan sertakan 2 pas foto (33mm x 48 mm). Klik di sini untuk syarat foto lebih jelas.
Itinerary atau rencanaperjalanan disertai dengan bukti tiket pesawat pulang pergi dan bukti pemesanan hotel melalui situs atau aplikasi atau surat undangan yang dibuat oleh individu atau organisasi (misalnya travel agent) di China.
Pemohon berusia di bawah 18 tahun harus melampirkan fotokopi akta kelahiran pemohon, fotokopi paspor orang tua, dan surat persetujuan dari orang tua yang mengizinkan perjalanan anak tanpa didampingi orang tua.
Untuk checklist dokumen yang harus disiapkan jika ingin mengajukan visa bisa kamu baca lebih lengkap di sini.
Langkah-langkah mengajukan visa turis China
Kamu bisa apply visa China melalui visa application center yang terletak di Jakarta, Medan, Surabaya, atau Denpasar.
Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur mengajukan visa turis China:
1. Isi formulir permohonan visa secara online
Sekarang, formulir permohonan visa harus diisi secara online melalui situs visaforchina.cn.
Masuk ke situs tersebut kemudian geser kursor ke bendera Indonesia, kamu bisa memilih kota lokasi pengajuan visa – Jakarta, Medan, Surabaya, atau Denpasar. Pilih salah satu.
Klik quick access – visa – new application form – agree, kemudian akan muncul halaman untuk mengisi data diri.
Selain itu kamu juga harus membuat janji terlebih dahulu secara online juga di bagian “manage appointment“.
Formulir aplikasi visa China
2. Datang ke visa application center untuk mengajukan permohonan visa
Datanglah ke visa application center sesuai dengan appointment yang telah kamu buat secara online.
Bawa seluruh dokumen persyaratan (paspor, formulir permohonan visa, pas foto, dan rencana perjalanan) yang telah di-print di kertas A4 dan diurutkan.
Setelah itu, kamu akan dapat nomor antrian, dan ketika dipanggil, petugas akan mengecek seluruh dokumen.
Sekarang kamu harus melakukan pengambilan sidik jari atau biometrik ketika mengajukan visa China, jadi nanti bakal diminta untuk menandatangani surat yang menyatakan kalau kamu menyetujui pihak agen dan kedutaan akan menggunakan data pribadi dan biometrik untuk proses pengurusan visa.
3. Lakukan pembayaran
Setelah semua proses pengecekan dan pengumpulan dokumen selesai, kamu harus melakukan pembayaran.
Kemudian, kamu akan dapat receipt yang harus dibawa untuk mengambil paspor.
Udah deh, tinggal datang sesuai tanggal yang diberikan. Selamat! Visa kamu telah jadi! Lama proses pembuatan visa China biasanya 4 hari.
Cek kembali data diri kamu yang tertera di visa.
Visa Pelajar China (X1/X2)
Visa pelajar China terdiri atas dua jenis, tergantung berapa lama rencana kamu ingin belajar atau sekolah di China – Visa X1 (lebih dari 180 hari) dan Visa X2 (kurang dari 180 hari).
Penting! Visa X1 hanya berlaku 30 hari setelah kedatangan di China.
Kamu harus mengajukan lagi yang namanya residence permit setelah sampai di China.
Dengan residence permit inilah kamu bisa stay sampai di China 1 tahun (bisa diperpanjang setiap tahunnya), dan boleh keluar masuk China.
Sebelum berangkat ke China, kamu bisa baca dulu artikel saya tentang persiapan yang harus dilakukan untuk kuliah ke China.
Syarat dokumen untuk apply visa pelajar China
Dokumen yang dibutuhkan untuk apply visa pelajar (X1/X2) ke China adalah:
Paspor asli. Masa berlaku minimal 6 bulan dan memiliki minimal 2 halaman kosong.
Fotokopi halaman depan paspor.
Formulir aplikasi visa. Formulir ini didapatkan dengan cara online lewat visaforchina.org. Kamu harus pilih lokasi yang sama sesuai dengan tempat kamu mengajukan visa. Isi data diri yang diminta secara online dan upload foto terbaru dengan latar belakang berwarna putih. Print formulir tersebut dan sertakan 2 pas foto (33mm x 48 mm).
Admission Letter dari universitas (asli dan fotokopi).
Formulir “Aplikasi Visa Studi China” (JW201 atau JW202) yang diterbitkan oleh universitas atau kementrian pendidikan China (asli dan fotokopi).
Contoh visa saya yang sudah jadi
Langkah-langkah mengajukan visa pelajar China
Prosesnya kurang lebih sama dengan visa turis, saya ulangi lagi secara singkat:
Isi formulir aplikasi visa secara online
Buat janji terlebih dahulu secara online melalui situs visaforchina.cn
Sampai di visa application center kamu akan dapat nomor antrian, kemudian setelah dipanggil kumpulkan dokumen persyaratan yang diminta.
Lakukan pembayaran
Di hari pengambilan, tunjukan receipt untuk mengambil paspor dengan visa yang sudah jadi
Biaya visa China
Total biaya atau harga yang harus kamu keluarkan untuk mengajukan visa China (single entry) baik untuk turis maupun pelajar adalah Rp 845,000. Rinciannya, Rp 500,000 (biaya visa) + Rp 341,000 (service fee dan pajak).
Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan cash, debit, dan juga kartu kredit.
Silahkan lihat tabel di bawah ini untuk biaya visa lebih lengkap:
Biaya visa China 2023
Alamat lokasi pengajuan visa China
Untuk mengajukan visa, kamu bisa langsung datang ke “Chinese Visa Application Service Center”yang terletak di beberapa kota berikut:
Jakarta
Chinese Visa Application Service Center Unit 6, 2nd Floor, The East Building Lingkar Mega Kuningan Rd. Kav E 32 No. 1 East Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan – 12950 Tel: 021-5793 8655 ; Fax: 021-5793 8659 Email: [email protected]
Medan
Royal Condominium Tower B,2nd Floor Palang Merah-Sukamulia No.1 Kelurahan Medan Aur,20151 Medan-Sumatera Utara Tel: 061-80013189 ; Fax: 061-80013187 Email: [email protected]
Surabaya
SPAZIO 502 Kompleks Graha Festival Kav No.3 Jalan Mayjend Yono Soewoyo Graha Famili, Surabaya Tel: 031-60039880 ; Fax: 031-60039881 Email: [email protected]
Denpasar
Jl By Pass Ngurah Rai NO.165 (Grand Palace Hotel) Sanur Denpasar Selatan Kota Denpasar Bali Tel: 0361-4491313 (15.00 – 16.00) ; Fax: 0361-4491025 Email: [email protected]
Jam kerja Chinese Visa Application Center
Hari Kerja: Senin s/d Jumat. Tutup hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Penyerahan berkas dan formulir pendaftaran Jam: 09.00 s/d 15:00 Pembayaran dan pengambilan visa Jam: 09:00 s/d 16:00
FAQ
Ada beberapa pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan oleh teman-teman, sebisa mungkin saya jelaskan sesuai sumber dan informasi yang saya kumpulkan.
1. Apakah ke Shanghai perlu visa?
Jawabannya iya, kota-kota di China daratan seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Chengdu, semuanya memerlukan visa.
2. Bagaimana dengan visa on arrival (VOA) Shenzhen?
Biasanya orang Indonesia kalau ke China suka sekalian berkunjung ke tiga tempat sekaligus yaitu Hongkong – Shenzhen – Macau.
Dulunya kalau mau mengunjungi Shenzhen dari Hongkong bisa apply visa on arrival di Lo Wu / Luo Hu Port.
Visa ini berlaku selama 5 hari dan hanya bisa digunakan untuk traveling di Shenzhen saja.
Hanya saja, yang saya baca-baca banyak yang ditolak ketika mengajukan visa on arrival Shenzhen.
Sebaiknya jika mau berkunjung ke Shenzhen juga harus apply visa sesuai dengan langkah-langkah di atas.
3. Apakah ke Tibet perlu visa?
Jawabannya iya, perlu visa China dan juga Tibet Travel Permit.
Tibet masih merupakan bagian dari China yang memiliki status daerah dengan otonomi khusus.
Untuk masuk ke Tibet tidak bisa sembarangan. Wisatawan yang ingin berlibur di Tibet diwajibkan untuk ikut agen travel atau tour operator, jadi tidak bisa pergi sendiri.
Agen tersebut akan membantu kamu untuk dapat yang namanya Tibet Travel Permit.
Sebelum liburan ke China, jangan lupa untuk download beberapa aplikasi China yang bisa membantu dalam perjalanan, seperti VPN, Wechat, Alipay, atau Didii.
Sekian syarat, biaya dan juga langkah-langkahapply visa China terbaru. Jika ada pertanyaan bisa menghubungi langsung visa application center terdekat di kota kamu.
Punya pengalaman mengajukan visa ke Tiongkok baru-baru ini? Share yuk di kolom komentar agar membantu teman-teman lain yang ingin apply juga!
Baca juga artikel ini:
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Ada beberapa aplikasi penting yang perlu kamu download jika berencana pergi ke China, apa saja?
Selama saya tinggal di China, saya baru sadar kalau HP atau smart phone sangatlah penting.
Kasarnya, keluar rumah bawa smart phone saja tanpa dompet atau tas bisa survive.
China mungkin satu-satunya negara di dunia yang berhasil menerapkan sistem cashless.
Mau beli barang di China mah tidak perlu bayar pakai uang tunai lagi – cukup scan barcode saja sudah bisa melakukan pembayaran.
Kalau kamu punya rencana jalan-jalan ke China, atau mungkin melanjutkan kuliah S2 di China seperti saya, sebaiknya download beberapa aplikasi ini yang akan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah 8 aplikasi penting yang harus kamu download di China:
1. VPN
Jangan kaget kalau pas ke China tidak bisa buka facebook, whatsapp, instagram, atau google.
Di China bukan cuma ada “Great Wall of China” aja, tapi juga ada yang namanya “Great Firewall of China“.
Banyak aplikasi asing terutama dari Amerika yang diblokir sama Great Firewall-nya China.
Solusinya gimana?
Harus download yang namanya VPN (Virtual Private Network).
Dengan adanya VPN, jaringan koneksi internet kamu akan diubah ke server negara lain.
Intinya sih, dengan menggunakan VPN kamu bisa deh ngakses aplikasi yang diblokir sama China.
Banyak aplikasi VPN yang bisa kamu download – baik yang gratis maupun berbayar sesuai dengan kebutuhan.
Sebaiknya download terlebih dahulu sebelum berangkat ke China.
Kalau cuma mau browsing, terus tidak masalah dengan koneksi yang lambat bisa pakai yang gratisan saja.
Untuk VPN gratisan bisa download aplikasi yang namanya Psiphon, bisa dipakai di smart phone atau laptop.
Ya, namanya gratisan jadi sabar-sabar aja kalau koneksinya lambat atau tiba-tiba putus.
Selain itu ada juga software untuk laptop namanya Epic Browser.
Software ini mirip seperti Mozilla atau Chrome, hanya saja bisa menyalakan fitur seperti VPN.
Saya pernah coba pakai software ini dan lumayan lancar sih buat laptop.
Kalau kamu memang mau koneksi VPN yang cepat dan stabil, tentunya harus pakai yang berbayar.
Saya pernah coba yang namanya Express VPN (katanya sih yang paling bagus di seluruh dunia).
Tapi pas coba di China kok agak mengecewakan ya. Jadi saya ganti ke yang namanya Astrill VPN.
Teman-teman saya juga pada pakai Astrill dan koneksinya memang lebih stabil.
Kamu bisa pilih mau beli paket bulanan atau tahunan, tergantung berapa lama kamu tinggal di China.
Harga paket bulanan Astrill $20, kalau tahunan $120.
Lebih murah sih memang paket tahunan.
Pas udah beli bisa langsung dipakai di smart phone dan laptop.
2. Wechat
Nah, aplikasi yang satu ini penting dan wajib kamu download kalau mau stay di China.
Kalau di Indonesia kita biasanya pakai Whatsapp atau Line untuk chatting sama teman-teman.
Kalau di China, semuanya pada pakai Wechat.
Fungsi Wechat bukan hanya untuk kirim pesan saja.
Banyak fitur lain yang bisa digunakan, contohnya bikin grup, posting foto di feed, transfer uang, atau sebagai pembayaran ketika beli barang di toko.
Agar bisa transfer uang atau melakukan pembayaran, kamu harus ada yang namanya fitur Wechat Pay.
Kamu harus punya akun bank China untuk disambungkan ke Wechat Pay.
Yang saya baca sih mungkin kedepannya Wechat Pay bisa di-connect ke kartu asing dengan logo Visa atau Mastercard.
Di dalam aplikasi Wechat juga bisa share berita atau artikel blog kalau memiliki yang namanya “Official Account“.
Contohnya sebuah cafe bisa membuat official account di Wechat dan kemudian bisa share informasi terbaru atau promosi ke subscriber.
Untuk transfer uang dari Indonesia ke China kamu bisa menggunakan jasa Wise.
Yang kerennya lagi di dalam Wechat ada yang namanya “Mini Program“.
Mini Program itu seperti aplikasi di dalam aplikasi. Kamu tidak perlu download aplikasi terpisah lagi untuk servis tertentu.
Contohnya, mau pesen makanan tidak perlu download aplikasi untuk pesen makan, bisa langsung dari Wechat.
Mau beli tiket pesawat, tidak perlu download aplikasi terpisah. Bisa langsung beli di Wechat.
Hanya saja sebagian besar masih menggunakan Bahasa Mandarin. Kalau kamu tidak bisa baca Mandarin memang agak ribet.
Beberapa mini program dalam Wechat yang sering saya gunakan adalah:
Meituan Waimai: Jasa pesan antar makanan seperti GoFood.
Dazhong Dianping: Mencari informasi tentang restoran sekitar
EnergyMonster: Sewa power bank
Didi: Layanan transportasi seperti grab atau uber.
Rail and Flights: Beli tiket kereta api atau pesawat.
Baca juga: 7 Aplikasi Edit Foto Instagram agar Feed Terlihat Lebih Menarik
3. Alipay
Alipay adalah sebuah aplikasi pembayaran online, mirip seperti Wechat Pay.
Bedanya, aplikasi ini punyanya Grup Alibaba.
Biasanya saya pakai Alipay untuk menggunakan sharing bike.
Kalau ke China pasti kamu akan melihat banyak sepeda warna warni di tepi jalan.
Dengan menggunakan Alipay, kamu bisa buka sepeda warna biru bernama “Hello Bike“.
Murah kok, sebulan saya cuma bayar 15 kuai (Rp 30,000), bisa menggunakan sepeda ini sepuasnya.
Untuk beli barang online lewat platform Taobao juga harus ada Alipay.
Berita bagusnya, Alipay telah meluncurkan sebuah program bernama “Tour Pass“ yang ditujukan kepada turis agar bisa menggunakan Alipay tanpa harus ada akun bank China.
Baca juga: 12 Rekomendasi Aplikasi Traveling Terbaik
4. Didi
Didi adalah sebuah aplikasi transport online di China yang mirip seperti Grab atau Gojek.
Seperti yang saya sebutkan diatas, kamu bisa menggunakan Didi di mini program Wechat.
Bedanya kalau download aplikasi Didi, kamu bisa pilih Bahasa Inggris, jadinya lebih gampang juga untuk menggunakan aplikasi ini.
5. Baidu Maps
Jujur saya lebih suka pakai Baidu Maps di China daripada Google Maps karena memang lebih akurat.
Dengan aplikasi ini, kamu bisa tau gimana cara pergi dari satu tujuan ke tujuan lain dengan menggunakan transportasi umum, bus nomor berapa, atau subway jurusan mana.
Hanya saja Baidu Maps cuma ada dalam Bahasa Mandarin.
Tips saya sih, biasanya kalau zoom Baidu Maps kelihatan icon atraksi wisata kota tersebut.
Klik saja icon tersebut untuk melihat cara jalan kesananya.
6. Baidu Translate
Sebenarnya banyak yang lebih suka pakai aplikasi penerjemah yang bernama Pleco karena bisa digunakan secara offline.
Tapi Pleco cuma bisa menerjemah kata per kata.
Saya pribadi lebih suka Baidu Translate karena bisa langsung menerjemah kalimat atau paragraf yang panjang, walaupun harus ada koneksi internet.
7. Qunar
Qunar adalah sebuah aplikasi di China untuk memesan hotel atau tiket pesawat.
Dari pengalaman saya kalau beli tiket pesawat di aplikiasi Qunar lebih murah daripada Ctrip.
Kelebihan Ctrip adalah pilihan dalam Bahasa Inggris.
Biasanya saya membandingkan harga tiket pesawat di kedua aplikasi ini dan beli yang mana yang lebih murah.
Kalau untuk pesen hotel sih saya selalu pakai Booking.com.
Tidak semua hotel di China memerima tamu asing. Di situs Booking.com ada keterangan hotel mana saja yang hanya menerima tamu lokal.
Baca juga: 8 Aplikasi Booking Hotel Murah Menurut Pengalaman Pribadi
8. Taobao
Aplikasi penting di China terakhir yang harus kamu download adalah Taobao.
Aplikasi ini lebih cocok bagi kamu yang memang tinggal di China.
Bisa dibilang Taobao adalah surga untuk berbelanja.
Mau nyari barang apa aja pasti ada di Taobao, harganya pun murah.
80% barang yang saya beli di China mungkin dari Taobao. Bahkan barang keperluan sehari-hari seperti sabun, tisu, panci, belinya di Taobao.
Kadang memang tidak tau mau beli ke toko mana, jadinya beli di Taobao saja. Tinggal nunggu beberapa hari langsung sampai ke rumah.
Nah, itulah 8 aplikasi penting di China yang sebaiknya kamu download.
Ada aplikasi lain yang menurut kamu berguna?
Share ya di kolom komentar di bawah.
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Bentar lagi bakal berangkat ke China nih. Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk kuliah di China? Baca tips-nya!
Oke, saya bakal sharing berdasarkan pengalaman pribadi saya.
Perlu dipahami dulu kalau tips yang akan saya berikan lebih untuk teman-teman yang sudah diterima sekolah atau universitas di China ya.
Kalau belum dan tertarik untuk kuliah di China, saya saranin untuk coba daftar program beasiswa Chinese Government Scholarship saja.
Persiapan sebelum berangkat kuliah di China
Persiapan kuliah di China sebelum kamu berangkat ada beberapa yaitu:
1. Mengurus visa pelajar
Tentunya sebelum berangkat kuliah di China kamu harus mengurus visa pelajar terlebih dahulu. Ada 2 jenis visa pelajar yaitu Visa X1 (lebih dari 180 hari) dan Visa X2 (kurang dari 180 hari).
Untuk kuliah berarti kamu harus apply Visa X1. Baca tulisan saya sebelumnya tentang cara mengurus visa China sendiri.
2. Belajar Bahasa Mandarin
Ada baiknya kamu belajar Bahasa Mandarin agar mempermudah komunikasi dengan orang lokal.
Kalau kamu apply beasiswa mungkin sudah ikut kursus Bahasa Mandarin karena harus ikut ujian HSK.
Tapi, kalau mau ambil jurusan kuliah Bahasa Inggris pun seperti saya, tidak ada salahnya belajar Bahasa Mandarin.
Memang tidak gampang, apalagi Bahasa Mandarin menggunakan karakter khusus, bukan alfabet.
Setidaknya bisa ngomong dikit-dikit walaupun hanya percakapan dasar.
Rata-rata orang sana tidak jago Bahasa Inggris, jadi kalau mau beli barang atau bertanya harus menggunakan Bahasa Mandarin.
Coba belajar lewat aplikasi seperti Duolingo, atau ambil kursus atau les privat.
3. Download aplikasi VPN
Penting banget! Download dulu aplikasi VPN sebelum berangkat ke China. Kenapa?
Karena di China banyak aplikasi yang biasa kita gunakan seperti google, facebook, whatsapp, semuanya diblokir.
Nah, karena itulah butuh yang namanya aplikasi VPN. Aplikasi VPN ada yang gratis dan berbayar.
Cuma dari pengalaman saya yang gratis tidak bisa diandalkan, sering putus trus lambat lagi.
Pas di China saya pakai aplikasi yang bernama AstrillVPN. Walaupun harganya lumayan ya, tapi koneksinya benar-benar lancar dan juga aman.
Ada juga beberapa rekomendasi vpn lain yang bisa kamu gunakan di China baik yang gratis maupun berbayar.
4. Mempersiapkan dokumen dan barang pribadi yang perlu dibawa
List dokumen yang perlu kamu bawa ada:
Paspor
Admission letter
Form JW201/JW202
Hasil physical examination di Indonesia
Pas foto
Saya juga bawa ijazah terakhir untuk jaga-jaga saja tapi akhirnya tidak pernah digunakan.
Kalau untuk barang-barang sih tergantung kebutuhan pribadi saja ya.
Menurut saya tidak perlu bawa banyak terlalu banyak barang karena nanti bisa di Taobao, surga belanja online murahnya di China.
Mau nyari indomie, kecap manis, sambal, ya produk indo gitu banyak kok di Taobao.
Bahkan kadang di supermarket ada juga, jadi tidak perlu khawatir kangen dengan masakan Indo.
Kemungkinan tahun ajaran baru dimulai pada Bulan September yaitu di musim gugur jadi bisa bawa jaket. Tapi pas saya datang sih masih panas.
Bawa juga uang secukupnya.
Biaya hidup di China tidak terlalu mahal, kurang lebih sama dengan Indonesia.
Hanya saja pas awal datang mungkin butuh ngeluarin duit untuk bayar deposit asrama, melakukan physical examination lagi, dan biaya untuk mengganti visa ke residence permit.
Saya saranin kalau kamu diterima beasiswa, brarti asrama kan gratis ya. Jaga-jaga bawa aja sekitar 5,000 RMB atau Rp 10 juta untuk biaya hidup sebulan pertama.
Kalau bukan penerima beasiswa, mungkin harus bawa lebih karena harus membayar asrama dan uang sekolah nantinya.
5. Gabung dengan komunitas
Wajar, kalau baru sampai ke tempat baru yang belum pernah didatangi pasti bingung, was-was, dan rempong.
Nah, sebelum kamu berangkat nih, kamu bisa gabung ke komunitas baik lewat facebook atau instagram untuk mendapat arahan dari teman-teman lain yang sudah tinggal di China.
Salah satu komunitas yang sangat aktif adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT).
Hampir di setiap kota besar ada perhimpunan khusus, contohnya di Chengdu ada grup khususnya PPIT Chengdu.
Komunitas atau organisasi ini sering menyelenggarakan berbagai event, gathering, dan lainnya.
Walaupun hidup di negara lain kamu bakal berasa seperti di rumah karena adanya teman-teman dari Indonesia lain yang bakal membantu kamu.
Kamu juga bisa hubungi saya langsung kok, terutama kalau kuliahnya di Chengdu.
Kalau tidak ada halangan, ataupun lokasi saya masih di Chengdu nanti bisa saya bantu.
Teman-teman baru di China
Persiapan setelah berangkat kuliah di China
Menurut saya setelah sampai di China lebih banyak lagi hal-hal yang harus diurus. Saya bakal sebutin juga biar nanti pas sampai di China tidak kagok.
1. Daftar ulang di kampus
Biasanya kalau dapat beasiswa, kampus akan mengurus transportasi yang telah dijadwalkan untuk mahasiswa.
Kalau tidak pun kamu bisa langsung menuju kantor administrasi khusus untuk mahasiswa internasional.
Dari pengalaman saya, universitasnya kadang ada 2 bangunan. Jadi pastikan terlebih dahulu bangunan kampus yang mana.
Contohnya universitas saya memiliki dua bangunan, sedangkan jarak antar keduanya cukup jauh. Kalau naik metro atau subway sekitar 40 menit.
Cek baik-baik untuk pendaftaran mahasiswa baru itu di mana.
Pada saat pendaftaran ulang biasa dicek kembali dokumen-dokumen dan apakah masih perlu melunasi pembayaran, mengurus dormitory, dan perihal administrasi lainnya.
Walaupun saya dapat beasiswa, tetap harus membayar deposit asrama sebesar RMB 1,000.
Makanya sebelumnya saya sarankan bawa duit lebih hehe.
2. Melapor ke kantor polisi terdekat
Setelah menyelesaikan urusan administrasi, pihak sekolah akan mengarahkan kamu untuk melaporkan diri ke kantor polisi terdekat.
Di China itu memang super banyak peraturannya kalau berhubungan dengan foreigner atau orang asing.
Tidak hanya untuk pelajar saja. Bagi yang kerja juga harus melapor ke kantor polisi di area tempat tinggal.
Kamu bawa saja berkas dari kampus, dan serahkan saja ke kantor polisi tersebut.
Nanti kamu akan dapat kertas yang menandakan kalau kamu sudah membuat laporan untuk tinggal di area tersebut.
Nanti kalau pindah tempat tinggal, harus melapor lagi ke kantor polisi di daerah tersebut.
3. Mengganti visa menjadi residence permit
Okay, saya pikir visa yang sudah kita urus dari Indonesia berlaku selama kita study di China.
Ternyata tidak! Visa tersebut hanya berlaku 1 bulan saja setelah masuk.
Kamu harus ubah visa tersebut menjadi residence permit di kantor yang bernama Public Security Bureau (PSB).
Setelah dapat residence permit inilah kamu baru bisa keluar masuk China selama setahun atau disesuaikan dengan berapa lama kamu kuliah di China.
Biaya untuk membuat residence permit ini RMB 500. Dokumennya akan diberi tahu oleh kampus.
4. Melakukan physical examination
Salah satu syarat untuk mendapat residence permit adalah memiliki hasil physical atau medical exam.
Kalau tidak salah waktu itu saya melampirkan hasil dari medical exam di Indonesia.
Kemudian dihubungi oleh PSB kalau harus melakukan physical examination ulang lagi.
Di Chengdu ada rumah sakit khusus untuk foreigner buat ngelakuin physical exam. Mungkin di kota lain sama.
Keluar biaya lagi buat ngelakuin physical exam ini sebesar RMB 500.
Trip bareng bersama teman-teman
5. Download aplikasi penting di China
Bukan bermaksud untuk lebay tapi di China kalau keluar rumah cuma bawa HP aja bisa survive kok.
Yep, apa-apa bisa dilakukan lewat HP – naik metro, melakukan pembayaran, beli ini itu.
Aplikasi yang wajib kamu download di China adalah Wechat.
Singkatnya sih aplikasi ini serba bisa.
Saya sudah pernah tulis sebelumnya aplikasi apa saja yang harus kamu download di China.
6. Beli SIM Card
Di China ada 3 operator telekomunikasi utama yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom.
Yang paling populer adalah China Mobile dan China Unicom.
Saya pribadi pakai China Unicom, sebulan cuma RMB 20 tapi dapat 1 GB aja kalau ga salah, hehe. Tapi saya sering pakai wifi sih, jadi engga butuh data lebih gede.
Dengar-dengar sih koneksi paling stabil adalah operator China Mobile.
Nanti sampai di China kamu bisa bandingkan harga dan paket yang cocok.
Untuk beli kartu SIM harus bawa paspor.
Tidak semua toko cabang bisa buka kartu SIM untuk foreigner, jadi bisa coba tanya teman atau senior lain yang sudah stay lebih lama.
7. Membuka akun bank
Kalau kamu penerima beasiswa, pihak kampus akan informasiin ke kamu harus buka akun di bank yang mana.
Karena uang saku bulanan yang akan kamu terima ditransfer oleh pihak universitas.
Saya disarankan untuk membuka akun di China Construction Bank (CCB).
Lagi-lagi tidak semua cabang yang bisa membuka akun untuk foreigner.
Pilihan bank lain yang populer ada Bank of China (BOC), Agricultural Bank of China (ABC), dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). Keempat bank yang saya sebutkan adalah 4 bank terbesar di China.
Kalau mau kirim uang dari luar negeri ke Indonesia atau sebaliknya bisa menggunakan Wise ya.
Penutup
Kurang lebih itu sih yang mau saya bagikan tentang persiapan kuliah di China biar kamu ada bayangan lebih jelas.
Kalau ada yang kurang dimengerti atau mau ditanyakan silahkan boleh hubungi saya.
Baca juga artikel ini:
Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.