Catatan Pendakian Gunung Ciremai via Linggasana

Baca catatan pendakian saya mendaki Gunung Ciremai selama 2 hari 1 malam melalui jalur pendakian Linggasana!

Gunung Ciremai dikenal sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat.

Dengan ketinggian 3,078 meter di atas laut, kabarnya gunung ini disebut sebagai salah satu gunung dengan pendakian yang sulit.

Pendakian Gunung Ciremai memang cukup sulit dikarenakan gunung ini tidak memiliki banyak sumber air, sehingga para pendaki harus membawa stok air masing-masing.

Saya pribadi suka dengan pendakian Gunung Ciremai karena jalurnya yang menantang.

Cara Menuju Basecamp Gunung Ciremai

Untuk menuju ke basecamp pendakian Gunung Ciremai, sebenarnya tergantung jalur pendakian mana yang ingin kamu lalui.

Gunung Ciremai memiliki empat jalur pendakian dimana tiganya terletak di Kuningan (Cirebon) dan yang satunya lagi di Majalengka.

Jadi dari Jakarta atau area sekitarnya bisa naik bus dengan tujuan Kuningan. Kalau di Jakarta bisa lewat stasiun Grogol atau Lebak Bulus.

Harga tiket bus dari Jakarta menuju Kuningan disekitar Rp 80,000. Sampai di Kuningan bisa lanjut menggunakan angkot atau ojek sampai basecamp.

kawah gunung ciremai
Kawah Gunung Ciremai

Beberapa Jalur Pendakian Gunung Ciremai

Berikut adalah beberapa jalur pendakian yang bisa kamu lewati ketika mendaki Gunung Ciremai:

1. Jalur pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati

Pendakian melalui jalur ini dikenal dengan tanjakkan yang cukup curam. Waktu pendakian sampai puncak melalui jalur Linggarjati kurang lebih akan memakan sekitar 10 – 11 jam.

Tergantung dengan stamina atau kondisi fisik masing-masing.

Ada 11 pos sampai dengan puncak.

Biasanya jika melalui jalur ini bisa berkemah di pos Sanggabuana 1 atau 2.

2. Jalur pendakian Gunung Ciremai via Linggasana

Jalur pendakian Gunung Ciremai via Linggasana adalah jalur pendakian yang saya lalui bersama teman-teman lainnya.

Letaknya tidak terlalu berjauhan dari jalur pendakian Linggarjati.

Bisa dibilang jalur Linggasana adalah versi pendeknya jalur Linggarjati.

Ujung-ujungnya juga akan ketemu jalur yang sama menuju puncak. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak kurang lebih 7 – 8 jam.

3. Jalur pendakian via Apuy

Jalur Apuy lebih gampang kalau dibandingkan dengan Linggarjati maupun Linggasana.

Hanya saja untuk menuju jalur pendakian ini lebih ribet, karena harus menuju Majalengka kemudian dilanjutkan ke Dusun Apuy.

Pos yang dilewati sampai puncak gunung ada sekitar 7 pos. Jalur ini nantinya akan ketemu dengan jalur Palutungan juga.

Sekitar 6 – 8 jam sampai puncak.

4. Jalur pendakian via Palutungan

Jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan cukup populer karena posisinya yang dekat dengan objek wisata seperti Curug Putri.

Aksesnya juga gampang dari Kuningan. Lama waktu untuk mendaki sampai puncak kurang lebih 6 – 8 jam, mirip seperti via Apuy.

Baca Juga: Pendakian Gunung Kerinci via Kersik Tuo

jalur linggasana
Hutan berkabut

Syarat dan prosedur pendakian yang perlu dipatuhi:

  1. Melakukan pendaftaran melalui situs https://tngciremai.menlhk.go.id/protokolnewnormal/;
  2. Melaporkan diri kepada petugas Balai Besar TNGC setempat sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan;
  3. Menyerahkan fotocopy identitas (ktp/ sim/ kartu pelajar/ mahasiswa/ paspor yang masih berlaku;

Itinerari Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Linggasana

Biasanya pendakian Gunung Ciremai hanya membutuhkan waktu 2 hari 1 malam.

Sebelum memulai pendakian, lapor dulu ke petugas Balai Besar TNGC dan harus menyerahkan fotokopi identitas diri seperti KTP atau kartu pelajar.

Harga tiket masuk ke kawasan Gunung Ciremai adalah Rp 5,000 (hari biasa) dan Rp 7,500 (hari libur).

Kurang lebih itinerary pendakian Gunung Ciremai via jalur Linggsana adalah sebagai berikut:

Day 1: Basecamp – Pangalap

Saya dan tim berangkat dari Cikarang menggunakan mobil pribadi pada hari Jumat malam.

Janjinya jam 9 malam akan dijemput di Cikarang oleh beberapa teman yang mulai duluan dari Jakarta, tapi jam 12 malam baru deh dijemput.

Hujan turun pada malam itu. Saya orangnya agak males kalau mendaki di saat hujan.

Perjalanan kami menuju basecamp terkendala macet karena ada perbaikan jalan dan juga ada truk yang mengalami kecelakaan.

Akhirnya jam 11 pagi kami memulai pendakian Gunung Ciremai dari basecamp melalui jalur Linggasana dengan rombongan berjumlah 11 orang.

Kurang lebih berikut timeline pendakian kami.

  • 11.00 – 13.00 : Basecamp – Kondang Amis
  • 13.00 – 14.40 : Kondang Amis – Kuburan Kuda
  • 14.40 – 16.00 : Kuburan Kuda – Pangalap

Dari basecamp menuju Kondang Amis tidaklah terlalu sulit. Jalurnya menanjak melewati tanaman yang cukup rapat.

Dari Kondang Amis baru deh mulai harus manjat-manjat.

Saya sebenarnya kurang mengerti kenapa teman-teman memilih untuk nge-camp di Pangalap karena sebenarnya puncak masih jauh.

Mungkin biar narok barang kali ya jadi enggak perlu membawa tas berat karena membawa botolan air yang banyak.

Baca Juga: Pendakian Gunung Argopuro via Bremi

Langit yang cerah

Day 2: Pangalap – Puncak – Turun ke Basecamp

Hari kedua lumayan gempor sih. Kami start muncak dari jam 1 pagi. Tas, tenda, semuanya ditinggal di Pangalap.

Berbekal hanya air dan makanan kami pun memulai pendakian menuju Puncak Gunung Ciremai.

  • 01.00 – 01.30 : Pangalap – Tanjakan Binbin
  • 01.30 – 02.30 : Tanjakan Binbin – Tanjakan Seruni
  • 02.30 – 03.20 : Tanjakan Seruni – Bapa Tere
  • 03.20 – 04.10 : Bapa Tere – Batu Lingga
  • 04.10 – 06.00 : Batu Lingga – Sangga Buana
  • 06.00 – 06.40 : Sangga Buana – Pengasinan
  • 06.40 – 07.10 : Pengasinan – Puncak Ciremai

Tanjakan menuju puncak benar-benar terjal. Capek sih, tapi saya lebih senang yang jalurnya begini.

Tapi di pikiran saya nanti turunnya gimana? Saya memang lemahnya di turunan.

Biasanya kalau nanjak saya di depan tapi kalau turun slelau paling terakhir.

Waktu menunjukkan pukul 5 pagi dan kami bahkan belum sampai ke pos pengasinan.

Matahari mulai terbit, beruntung kami dapat spot yang bagus untuk melihat matahari terbit.

Baca Juga: Cara menuju Gunung Papandayan dari Jakarta dan jalur pendakiannya

tim pendakian gunung ciremai
Bersama tim pendakian

Akhirnya sampai di puncak juga dan pastinya harus mengabadikan momen donk.

Kalau kata Bang Coco, teman pendakian saya, narsis sih harus. Naik gunung itu 90% ngambil foto 10% lagi nikmati pendakian.

Setelah puas foto-foto di puncak kami pun turun ke tempat nge-camp untuk packing barang dan melanjutkan perjalanan turun langsung sampai ke basecamp. Kami mengejar waktu agar tidak terlalu kemalaman.

Jam 7 malam kami masih mencari jalur di kegelapan dan hampir terseseat dua kali.

Bener deh yang ketiga benar-benar tersesat. Kami melalui jalur yang salah dan malah sampai ke desa lain, sepertinya hampir ke basecamp Linggarjati.

Untungnya salah satu anggota dapat sinyal dan contact basecamp. Kami pun dijemput dan kembali dengan selamat.

Baca juga: Catatan Pendakian Gunung Kerinci, Atap Sumatra

Penutup

Sedikit catatan penting, bawalah air yang cukup untuk mendaki Gunung Ciremai karena tidak banyak sumber air yang tersedia.

Informasi lengkap mengenai kondisi gunung dan sebagainya bisa di cek langsung di situs resmi Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Sekian catatan dan jalur pendakian Gunung Ciremai via Linggasana beserta itinerary. Sudah pernah mendaki Gunung Ciremai?

 


Post Views: 2,601

Catatan Pendakian Gunung Bawakaraeng – Nonanomad.com

Berikut catatan pendakian Gunung Bawakaraeng lengkap dengan transportasi dari Makassar, jalur atau rute pendakian, dan pengalaman saya mendaki gunung ini!

Gunung Bawakaraeng adalah sebuah gunung di Sulawesi Selatan, tepatnya terletak di wilayah Kabupaten Gowa dengan ketinggian 2,833  mdpl dan juga merupakan area hutan yang dilindungi bagian dari kawasan Lompobatang.

Gunung ini sangat populer bagi para pendaki khususnya di daerah Sulawesi karena aksesnya yang mudah – tidak jauh dari Kota Makassar dan juga dekat dengan objek wisata Dataran Tinggi Malino.

Nah, bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Bawakaraeng, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan – mulai dari informasi pendakian, perlengkapan, logistik, hingga fisik dan mental.

Cara menuju Gunung Bawakaraeng dari Makassar

Dari kota Makassar, kamu bisa menggunakan mobil atau sepeda motor dengan tujuan Malino terus sampai Desa Lembana.

Jarak dari kota Makassar ke Desa Lembana sekitar 75 km dengan waktu temput sekitar 3-4 jam.

Kalau kamu mau menggunakan transpotasi umum, bisa naik pete-pete atau angkot terlebih dahulu ke stasiun Gowa.

Nah, baru deh dilanjutkan dengan kendaraan umum sampai Malino.

Bilang saja sama supirnya untuk menurunkan kamu di Desa Lembana.

Kalau beruntung, kamu bisa tinggal di rumah penduduk sekitar dan memulai pendakian keesokan harinya.

Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng

Waktu paling baik untuk mendaki Gunung Bawakaraeng adalah antara bulan Mei sampai September.

Jalur yang paling populer dimulau dari Desa Lembana (ketinggian 1,400 mdpl).

Di jalur ini ada 10 pos pemberhentian, melewati pepohonan cemara yang indah sebelum memasuki hutan dengan vegetasi yang unik.

Jalurnya cukup landai, terkadang melintasi pohon yang jatuh sehingga harus sedikit merangkak maupun melompat untuk melewatinya.

Dari pos 6 ke 7 jalurnya didominasi dengan hutan lumut.

Jalur paling panjang terletak diantara pos 7 dan 8.

Jalurnya menurun dan banyak serangga berterbangan dengan bunyi berdengung.

Setelah sampai di pos 8, sampailah di air terjun.

Saat kabun turun, pemandangannya di air terjun kelihatan lebih indah.

Di jalur pendakian Gunung Bawakaraeng, mata air cukup banyak.

Mata air dapat ditemukan di pos 1, 3 , 5, 8, dan 10.

Sesampainya di puncak, pemandangan indah pegunungan di Sulawesi akan menyambut kamu.

Baca Juga: Catatan Pendakian Gunung Argopuro

air terjun gunung bawakaraeng

Catatan pendakian Gunung Bawakaraeng

Berikut itinerary pribadi saya ketika melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng:

Day 1: Desa Lembana – Pos 5

  • Desa Lembana – Pos 1: 8.30 – 9.30 (1 jam)
  • Pos 1 – Pos 2: 9.45 – 10.30 (45 menit)
  • Pos 2 – Pos 3: 10.45 – 11.00 (15 menit)
  • Pos 3 – Pos 4: 11.10 – 11.45 ( 35 menit)
  • Pos 4 – Pos 5: 12.00 – 13.00 (1 jam)
  • Camping di Pos 5

Day 2: Pos 5 – Pos 10

  • Pos 5 – Pos 6: 9.30 – 10.30 (1 jam)
  • Pos 6 – Pos 7: 10.45 – 11.55 (70 menit)
  • Pos 7 – Pos 8: 12.23 – 14.10 (1.5 jam)
  • Pos 8 – Pos 10: 15.37 – 18.09 (2.5 jam)
  • Camping di pos 10

Day 3: Summit Attack – Kembali ke Basecamp

  • Summit attack. Puncak terletak sekitar 15 menit dari pos 10
  • Turun dan kembali ke base camp

Baca juga: Adat Istiadat Suku Toraja dan Tempat Wisatanya

Ritual haji di Gunung Bawakaraeng

Nama Gunung Bawakaraeng memiliki arti yaitu Bawa yang berarti mulut dan Karaeng yang berarti Tuhan sehingga dijuluki sebagain “Si Mulut Tuhan”.

Masyarakat Sulawesi Selatan masih percaya dengan legenda yang berhubungan dengan cerita mistis yang diturunkan dari nenek moyang.

Pada bulan-bulan haji, banyak orang yang akan mendaki Gunung Bawakaraeng.

Mereka percaya jika mendaki gunung tersebut di saat-saat tertentu, sama denganpergi ke tanah suci di Mekkah.

Baca juga: Catatan Pendakian Gunung Papandayan 

hutan lumut
Sumber: Kaskus

Tradisi mendaki gunung dan juga melakukan ritual di puncak gunung saat Idul Adha atau sebelum puasa telah menjadi hal yang cukup fenomenal walaupun juga kontroversial bagi beberapa pihak.

Baca Juga: Catatan Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng

Mengunjungi Lembah Ramma

Di kaki Gunung Bawakaraeng terdapat sebuah lembah yang dikenal dengan nama Ramma.

Lembah Ramma cocok bagi yang ingin menikmati kesunyian dan menghirup udara segar jauh dari kota.

Tentunya kamu harus ngecamp, tapi percayalah kalau kamu lebih suka trekking yang santai dan camping, harus datang ke Lembah Ramma.

Cara menuju Lembah Ramma kurang lebih sama dengan rute menuju Gunung Bawakaraeng.

Bedanya, setelah sampai di pos 1, ada pertigaan yang menuju ke Lembah Ramma.

Ingat, safety first bukan puncak.

Persiapkan peralatan hiking dan bawa pulang sampah sendiri.

Sumber: Blogkatahatiku

Selain mendaki gunung ini, kamu bisa main juga ke beberapa pulau di sekitar Makassar seperti Pulau Samalona dan Kodingareng Keke, atau juga Pulau Cangke.

Itulah beberapa tips dan juga informasi tentang pendakian Gunung Bawakaraeng yang bisa jadi patokan ketika ingin mendaki gunung tersebut.

Kalau udah turun, ceritakan ya pengalamanmu mendaki gunung ini di kolom komentar!

 


Post Views: 3,271