Ayam adalah salah satu bahan makanan yang paling disukai banyak orang. Hal ini karena rasanya yang enak dan cara mengolah yang mudah.
Daging ayam bisa diolah menjadi berbagai variasi resep masakan yang enak.
Anda juga bisa mengolah sendiri daging ayam dengan beberapa rekomendasi masakan olahan ayam berikut ini.
Rekomendasi Masakan Olahan Ayam
Ada banyak sekali masakan olahan ayam yang bisa dibuat sendiri di rumah dengan mudah dan anti gagal. Inilah resep tersebut:
Ayam Bakar Madu
Ini merupakan salah satu masakan olahan ayam yang paling banyak digemari.
Untuk membuat ayam bakar madu, inilah bahan dan cara membuatnya.
Bahan utama:
1 ekor ayam di potong-potong
Bumbu halus:
5 bawang merah
1 bawang putih
1 ruas jahe
Ketumbar bubuk secukupnya
Bahan saos madu:
3 sdm madu
Kecap manis
Saos tiram
Saos tomat
Margarine
Cara membuat:
Pertama tumis bumbu halus sampai harum dan matang, setelah itu masukkan ayam sampai ayam berubah warna lalu masukkan air secukupnya. Kemudian biarkan air sampai mendidih.
Langkah selanjutnya adalah membuat saos madunya. Setelah air mendidih masukkan bahan saos lalu masak sampai ayam empuk dan bumbu meresap dengan ditandai air yang mengental.
Jika sudah panggang ayam sambil diolesi dengan saus madu tadi, angkat jika sudah kecoklatan. Sajikan.
Bistik Bola Ayam
Salah satu olahan ayam yang mudah sekali dibuat sendiri adalah bistik bola ayam.
Ini adalah salah satu kreasi masakan yang cukup unik dan cita rasa yang nikmat.
Simak resep dan langkah-langkah membuatnya berikut ini.
Bahan:
300gr dada ayam (fillet)
3 bawang putih
1 telur
50gr tepung sagu
garam, lada, kaldu jamur
Bahan saus:
1 buah wortel potong menjadi bentuk dadu kecil
1/2 jagung, dipipil
1 kentang, potong dadu
1/2 buah bawang bombay, potong dadu
1 batang daun bawang
3 bawang putih, dihaluskan
1 sdm maizena uang sudah larut
4 sdm saus sambal
2 sdm saus tomat
1 sdm kecap manis
100 ml air kaldu ayam
100 ml air
garam dan gula pasir.
Cara membuat:
Haluskan daging ayam dan bawang putih, jika sudah halus masukkan telur, garam, lada, kaldu jamur, dan tepung sagu. Giling kembali sampai halus dan merata.
Kemudian panaskan minyak goreng, sambil menunggu panas bentuk adonan ayam tadi menjadi bentuk bola dengan sendok, lalu goreng sampai matang, tiriskan.
Untuk sausnya, panaskan sedikit minyak lalu tumis bawang putih dan bombay sampai harum, masukkan wortel, kentang, dan jagung lalu aduk sampai rata.
Tambahkan air dan air kaldu dan didihkan. Masukkan saus sambal dan tomat, kecap manis, lalu beri sedikit gula dan garam, tambahkan maizena dan masak sampai matang.
Saat saus sudah matang, masukkan bola-bola ayam dan taburi dengan daun bawang. Sajikan.
Ayam Goreng Kalasan
Masakan ini dibuat dengan bumbu khas dari daerah Kalasan, Sleman Yogyakarta.
Banyak yang menyukai hidangan ini karena rasanya yang lezat dan kaya bumbu.
Inilah resep membuat ayam goreng kalasan:
Bahan:
500gr daging ayam
1 buah jeruk nipis
500ml air kelapa
Serai, lengkuas, daun salam
Bahan yang dihaluskan:
6 bawang merah
3 bawang putih
2 butir kemiri
1cm kunyit
Ketumbar dan garam secukupnya
Gula merah
Cara membuat:
Jika semua bahan dan bumbu yang halus sudah siap, lumuri daging dengan perasan jeruk nipis dan diamkan selama 15 menit, jika sudah bilas dan tiriskan.
Campur bumbu halus dan air kelapa dan tambahkan serai, lengkuas, dan daun salam ke atas wajan lalu tumis.
Jika bumbu sudah agak matang masukkan ayam dan ungkep sampai air menyusut.
Bila bumbu sudah meresap, goreng ayam di api sedang sampai berwarna coklat.
Ayam goreng kalasan siap disantap.
Itulah berbagai rekomendasi masakan olahan ayam yang mudah dibuat.
Dengan berbagai rekomendasi masakan ini, dijamin variasi menu ayam Anda akan menjadi lebih kaya.
Jadi, jangan lupa untuk mengikuti berbagai resep ini ya!
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Bermula dari obrolan saya dan teman kerja saya, sebuah pagi yang sama di cafe tempat kerja kami di Sydney. Memang biasanya kamu punya banyak waktu untuk ngobrol. Teman saya bercerita tentang liburan akhir pekannya secara menggebu-gebu yaitu pengalaman melihat paus bungkuk.
Memesan tur untuk melihat paus bungkuk di Sydney
Di pergantian musim tertentu paus bungkuk melakukan migrasi dari belahan bumi bagian utara ke selatan maupun sebaliknya. Nah, beruntung sekali mereka akan melewati perairan di dekat Sydney.
Saya pulang kerja sambil memikirkan kembali cerita teman saya. Di satu sisi saya sangat tertarik karena saya sendiri belum pernah melihat paus bungkuk bermigrasi secara langsung. Di sisi lain, saya tidak mau mengeluarkan duit, haha.
Sebenarnya tidak terlalu mahal sih, saya cari di internet tentang informasi pake tur melihat paus bungkuk. Pertama saya langsung mengecek Groupon, yaitu sebuah situs yang biasanya banyak promo atau diskon.
Ada beberapa perusahaan yang menyediakan jasa tur melihat paus bungkuk di Sydney. Setelah baca-baca review, akhirnya pilihan saya jatuh ke Oz Whale Watching. Harga promonya saat itu adalah AUD 39.
Dengan teliti saya merencanakan semuanya karena tidak ingin melewati kesempatan melihat paus bungkuk. Dari kapan waktu terbaik, cuaca, dan kondisi lainnya yang mungkin bisa mempengaruhi apakah paus bungkuk akan muncul atau tidak.
Sebenarnya perusahaannya sih menjamin pasti bisa melihat paus bungkuk. Jika tidak, perusahaan akan memberi tur gratis setelahnya jika tidak melihat satupun paus pada hari itu juga.
Cuaca di Sydney akhir-akhir ini juga tidak terlalu bagus, sering banget hujan. Ya, saya berdoa saja semoga dilancarkan semuanya.
Bagian depan kapal
Saatnya ikutan tur melihat paus bungkuk
Oke, jasa tur sudah dipesan untuk saya dan seorang teman lain. Kami sudah siap sedia untuk mengikuti tur hari ini. Meeting point-nya di Darling Harbour dimana kami berkumpul dan naik ke kapal.
Beruntung cuacanya cukup bagus, walaupun agak dingin. Setelah naik ke kapal saya mencari tempat duduk yang pas. Kapalnya lumayan besar dengan tempat duduk di area dalam maupun luar.
Perlahan kapal bergerak dan meninggalkan pelabuhan. Kami melewati Sydney Opera House dan Harbor Bridge, indahnya pemandangan. Kemudian kami menikmati sarapan yang sudah termasuk dalam paket tur, beberapa roti, sosis, dan telur. Mayannn..
Baca Juga: 15 Objek Wisata Sydney Yang Perlu Kamu Kunjungi
Terlihat Honrsby Light House dari kejauhan
Pausnya muncul!
Arus ombak cukup kuat, angin nya bikin bete sedikit sih, tapi syukur banget langitnya cerah. Tidak lama setelah berlayar, sekitar 15 menit, terlihat sebuah objek di kejauhan. Ternyata ikan paus bungkuk baru saja naik ke permukaan.
Wah, tidak disangka bisa melihat hewan mamalia satu ini secepat itu. Semua peserta tur langsung menuju bagian depan kapal. Saya bisa melihat sebuah bayangan di dalam air diikuti dengan ekor sebelum menghilang ke dalam laut.
Terdengar penjelasan dari tur guide melalui pengeras suara. Ternyata yang kami lihat adalah paus bungkuk yang memang sebagian besar sering ditemukan bermigrasi dari Antartika ke perairan sekitar Australia dimana suhunya lebih hangat.
Ada sebuah jarak waktu atau interval dimana kami harus menunggu sekitar 10 – 15 menit sampai ikan paus muncul di permukaan lagi. Sebagian peserta tur masih berdiri di bagian depan dek kapal sedangkan beberapa dari mereka masuk dan duduk di dalam, mungkin enggak tahan dengan anginnya yang menusuk dan juga kapal yang bergoyang dengan kuat.
Baca Juga: Mengunjungi Uluru di Australia
Ketika paus bungkuk “breaching”
Kapten kapal dan guide sangat berpengalaman untuk mengikuti jejak dari ikan paus bungkuk. Yang lucunya sih ketika kami lari dari satu sisi kapal ke sisi lainnya dengan kondisi kapal yang bergoyang untuk melihat ikan paus bungkuk lebih jelas. Enggak tanggung-tanggung, hampir tidak mungkin bisa berdiri tanpa memegang sesuatu, saking kencangnya kapal bergoyang.
Matahari semakin tinggi, semakin banyak kapal lain yang berdatangan. Saya pribadi sudah cukup senang melihat ikan paus bungkuk beberapa kali datang ke permukaan. Terlihat seekor paus bungkuk betina dengan anak paus, bergerak secara anggun tanpa mempedulikan kapal sekitar.
Tiba-tiba paus muda pun meloncat dan menghantam air dengan tubuhnya yang besar. Perilaku ini disebut dengan “breaching“. Spontan semua yang melihat termasuk saya berseru kegirangan, tidak percaya dengan apa yang kami lihat.
Beberapa tips yang perlu diketahui untuk melihat paus bungkuk di Sydney
Setidaknya beberapa persiapan bisa dilakukan untuk menambah kesempatan melihat ikan paus bungkuk. Terutama paus merupakan salah satu margasatwa liar. Beberapa informasi yang mungkin bisa membantu adalah:
Biaya yang diperlukan untuk ikutan tur melihat paus bungkuk di Sydney adalah sekitar AUD 94. Saya mendapat promo dari groupun jadi hanya perlu membayar AUD 39 termasuk 1x makan. Turnya cukup memuaskan.
Bulan terbaik untuk melihat ikan paus bungkuk di Sydney adalah bulan Mei sampai November.
Cek perkiraan cuaca sebelum memesan tur.
Ikutan tur pagi maupun siang tidak terlalu berpengaruh terhadap kemunculan ikan paus bungkuk.
Bawalah jaket, topi, kacamata hitam, kamera, atau obat biar tidak mabuk laut.
Jangan makan terlalu banyak agar tidak mabuk laut.
Spot favorit saya adalah dek bagian depan.
Selamat menikmati!
Nah, pengalaman melihat paus di Sydney sangat menyenangkan. Baca juga itinerary liburan ke Sydney mungkin bisa membantu kamu kalau berencana ke Sydney.
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Dalam itinerary traveling saya ke Korea Selatan, Gyeongju merupakan salah satu destinasi yang termasuk dalam list perjalanan saya. Gyeongju merupakan bekas ibukota dari salah satu kerajaan di Korea Selatan dan juga termasuk warisan budaya UNESCO di Korea.
Sejarah tentang Gyeongju Korea Selatan
Mungkin kata “Three Kingdoms‘ atau disebut juga dengan Tiga Kerajaan tidak asing bagi kamu. Saya memang sudah pernah dengar dan tau tentang kisah tiga kerajaan yang berasal dari China.
Siapa sangka kalau ternyata di Korea Selatan juga ada periode Three Kingdoms. Tiga kerajaan tersebut adalah Goguryeo, Baekje, dan Silla. Nah, salah satu kerajaan atau dinasti yang berdiri paling lama adalah Silla.
Pada masa Kerajaan Silla inilah Gyeongu diangkat sebagai ibukota yang kemudian menjadi pusat pemerintahan kerajaan dan juga pusat kebudayaan.
Tidak tanggung-tanggung, Kerajaan Silla merupakan salah satu dinasti terpanjang di dalam sejarah karena telah memerintah selama 992 tahun walaupun di kerajaan tersebut ada tiga keluarga yang berbeda yang sempat memegang tahta yaitu; Park, Seok, dan Kim.
Keluarga Kim memegang kekuasaan paling lama yaitu lebih dari 600 tahun. Kalau kamu suka dengan drama Korea pasti pernah dengar drama yang berjudul Queen Seondeok. Ya, beliau adalah seorang ratu yang sangat terkenal dan memegang pemerintahan Kerajaan Silla selama 15 tahun.
Nah jika kamu berkunjung ke Gyeongju Korea, kamu akan melihat bekas peninggalan Kerajaan Silla terutama kuil agama Buddha, karena dulunya Kerajaan Silla sangat percaya agama Buddha.
Baca Juga: 8 Tempat Wisata di Daegu Korea Selatan
Musim gugur di Bulguksa Temple
Bulguksa Temple, kuil yang paling terkenal di Gyeongju
Banyak peninggalan sejarah dalam bentuk relik, karya seni, kuil, dan pagoda yang dipengaruhi dengan kepercayaan agama Buddha disimpan di Gyeongju Korea.
Salah satu kuil yang paling terkenal di Gyeongju adalah Bulguksa Temple. Ada tujuh harta nasional resmi yang disimpan di Bulguksa Temple. Nah, makanya kuil ini tidak boleh terlewati ketika berkunjung ke Gyeongju Korea Selatan.
Batu disekitar kuil
Di area kuil terdapat beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda seperti tempat berdoa, rumah bagi biarawan. Ketika sedang berjalan di sekitar kuil saya melihat hal yang menarik.
Beberapa batu yang disusun pada satu batu ke atas batu lainnya. Katanya sih ini cara orang Korea untuk make a wish. Kalau batunya disusun diatas batu lain dan tidak jatuh maka permintaan kamu akan terkabulkan.
Hal menarik lainnya di Bulguksa Temple adalah sebuah patung babi keemasan yang katanya membawa keberuntungan.
Kalau kamu pegang patung ini maka kamu akan beruntung. Ya, tidak salah kan kalau dicoba. Saya pun tidak ketinggalan untuk mengelus patung babi imut ini.
Cara menuju Bulguksa Temple
Cara untuk ke Bulguksa Temple cukup simple. Kalau datangnya lewat terminal bus di Gyeongju tinggal naik bus kota nomor 10 atau 11 sampai dengan kuil. Biasanya setiap 15 – 30 menit bus nya pasti akan lewat.
Harga tiket masuk Bulguksa Temple
Harga tiket masuk Bulguksa Temple adalah 6,000 won atau Rp 72,000 untuk dewasa (19 tahun ke atas), 4,000 won atau Rp 50,000 untuk remaja (13-18 tahun). Dan 3,000 won atau Rp 36,000 untuk anak-anak (7-12 tahun). Tiket masuk gratis untuk anak-anak dibawah tujuh tahun.
Seoukguram Grotto
Setelah puas mengelilingi Bulguksa Temple, saya pun menuju Seokguram Grotto yang juga merupakan national treasure atau harta benda nasional.
Untuk menuju Seoukguram Grotto dari Bulguksa Temple bisa tinggal naik bus nomor 12.
Saya lebih memilih untuk berjalan kaki sejauh 2 kilometer, sekalian menghemat juga, hehe. Salah satu objek sejarah di Gyeongju Korea Selatan ini adalah sebuah patung Buddha besar yang terbuat dari granit duduk di sebuah ruangan kecil.
Tidak tau kenapa saya merasakan ketenangan di dalam ruangan ini. Di saat Jepang menjajah Korea, tentara Jepang berusaha untuk menghancurkan semua bekas peninggalan bersejarah.
Tentara Jepang melapisi bagian atas ruangan dengan beton, alhasil di dalam Seokguram Grotto ini menjadi lembab dan lumut pun tumbuh.
Ruangan di dalam Seokguram Grotto dibatasi dengan dinding kaca dan hanya dibuka pada hari ulang tahun Buddha.
Harga tiket masuk Seokguram Grotto
Harga tiket masuk Seoguram Grotto adalah 5,000 won untuk dewasa (diatas 19 tahun), 3,500 won untuk remaja (13-18 tahun), 2,500 won untuk anak-anak (7 -12 tahun), dan gratis untuk anak-anak dibawah 7 tahun.
Baca Juga: Tempat Wisata di Busan Korea Selatan
Gyeongju National Museum, mempelajari sejarah tentang Kerajaan Silla
Di Gyeongju National Museum kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Kerajaan Silla, melihat bekas peninggalan kerajaan, dan juga relik Buddha yang indah.
Untuk mengunjungi museum ini gratis dan disetiap hari Rabu dan Sabtu ada tur gratis juga yang akan menjelaskan tentang benda-benda di museum ini.
Anapji Pond
Indahnya Anapji Pond di malam hari
Tujuan saya yang terakhir di Gyeongju Korea adalah Gyeongju Donggung Palace and Wolji Pond. Nah, sebutan lainnya adalah Anapji Pond yang dinamakan pada zaman Goryeo dan Joseon.
Donggung Palace merupakan istana bagi putra mahkota pada saat Kerajaan Silla. Di siang hari memang viewnya agak biasa. Tapi ketika malam tiba, lampu-lampu disekitar bangunan kolam menyala dan terlihat pantulan yang indah pada air kolam.
Harga tiket masuk Anapji Pond/Wolji Pond
Harga tiket masuk Anaji Pond atau Wolji Pond adalah 3,000 won untuk dewasa (diatas 19 tahun), 2,000 won untuk remaja (13-18 tahun), 1,000 won untuk anak-anak (7 -12 tahun), dan gratis untuk anak-anak dibawah 7 tahun.
Daereungwon Tumuli Park, kuburan para bangsawan
Area perkuburan yang disebut dengan tumuli ini sangat unik karena bentuknya yang seperti bukit-bukit kecil. Sekitar 20 kuburan bisa ditemukan terutama Cheonmachong Tomb dimana peti mayat kayu diletakkan di sebuah ruangan dan atasnya ditumpuk dengan tanah.
Sayangnya saya tidak sempat mendatangi Daereungwon Tumuli Park. Jadi mungkin kalau kamu sempat bisa main juga kesini.
Baca juga: Desa Traditional Korea, Hahoe Folk Village
(Sumber foto)
Harga tiket masuk Daereungwon Tumuli Park
Harga tiket masuk Daereungwon Tumuli Park adalah 3,000 won untuk dewasa (diatas 19 tahun), 2,000 won untuk remaja (13-18 tahun), 1,000 won untuk anak-anak (7 -12 tahun), dan gratis untuk anak-anak dibawah 7 tahun.
Menyantap hidangan khas di Gyeongju Korea
Kalau sudah sampai Gyeongju jangan lupa untuk menyantap makanan khasnya yang dikenal dengan ssambap. Nah, biasanya makanan akan dihidang dengan berbagai macam hidangan pelengkap yang disebut banchan seperti di foto ini.
Berwisata ke Gyeongju adalah salah satu bagian dari cerita pengalaman saya liburan ke Korea Selatan. Semoga kamu berkesempatan juga mengunjungi kota bersejarah ini. Jangan lupa sebelum ke Korea Selatan harus apply visa terlebih dahulu. Caranya silahkan baca di sini.
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Dari semua tempat yang saya kunjungi di Vietnam, Sapa adalah tujuan yang menurut saya paling bagus dan berkesan. Sapa merupakan sebuah kota kecil di area pegunungan di sebelah barat laut Vietnam tepatnya di Provinsi Lao Cai.
Sapa dikenal dengan pemandangan barisan pegunungan dan juga hamparan sawah di kaki pegunungan. Yang lebih menariknya lagi, kamu bisa bertemu langsung dengan suku minoritas asli yaitu Suku Hmong.
Maka dari itu, ketika saya membuat itinerary liburan ke Vietnam, saya pun tidak melewati Sapa dalam checklist perjalanan saya.
Cara menuju Sapa menggunakan transportasi umum
Dari Hanoi ada dua cara untuk menuju Sapa yaitu dengan menggunakan kereta atau bus. Sapa berjarak sekitar 380 km dari Hanoi. Masing-masing cara tentunya ada kelebihan dan kekurangan.
Saya sendiri memilih untuk naik sleeper bus dari Hanoi langsung ke Sapa, walaupun enggak terlalu nyaman tapi cara ini paling murah dan langsung sampai Sapa.
Dari Hanoi ke Sapa dengan Bus
Kalau kamu menggunakan bus langsung dari Hanoi ke Sapa, perjalanan kurang lebih memakan waktu sekitar 6 jam. Harga tiket berkisar antara VND 260,000 – 450,000 tergantung servis dan kenyamanan bus.Jadwal bus dari Hanoi menuju Sapa biasaya ada jam 6.30 pagi, 12 siang, dan 10 malam. Kamu bisa booking tiket dari Hanoi ke Sapa di sini.
Dari Hanoi ke Sapa dengan kereta api
Dari Hanoi bisa juga naik kereta api sampai Lao Cai kemudian dilanjutkan dengan bus atau mobil sewaan ke Sapa. Perjalanan menggunakan kereta api kurang lebih memakan wakti 8 jam.
Ada dua operator kereta yaitu Vietnam Railways dan kereta turis yang lebih luxury. Vietnam Railways memiliki beberapa jenis tiket dari kursi biasa sampai gerbong dengan tempat tidur. H
Harganya berkisar antara VND 155,000 – 400,000. Jadwal keberangkatan sekitar jam 8 malam dan 10 malam. Sesampainya di Lao Cai, kamu bisa naik bus ke Sapa dengan lama perjalanan 1 jam dengan harga tiket VND 100,000.
Baca juga: Itinerary Liburan ke Chiang Mai dan Chiang Rai
Desa di Sapa Vietnam
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Sapa, Vietnam
Saya datang ke Sapa di bulan Mei. Pemandangan sawa dipenuhi dengan padi. Bulan Maret sampai Mei adalah musim untuk menanam padi dan memulai aktivitas bertani. Saran saya sih datang sekitar bulan ini.
September sampai November adalah musim high season di Sapa. Jadi bakalan lebih ramai. Di saat musim dingin yang berlangsung dari bulan Desember sampai Januari bakalan dingin.
Baca juga: Hahoe Folk Village, Desa Tradisional di Korea Selatan
Pengalaman trekking di Sapa, Vietnam dengan menggunakan tur
Banyak banget sebenarnya operator tur yang menawarkan paket trekking, yang paling basic adalah trekking selama 2 hari 1 malam.
Ada juga paket-paket lain untuk lebih merasakan langsung pengalaman trekking di Sapa, khususnya ke desa-desa suku minoritas.
Di Hanoi saya sudah booking paket tur 2 hari 1 malam untuk trekking ke Sapa. Harganya USD 50 dan termasuk akomodasi sharing sederhana di rumah lokal, makanan, dan juga pemandu berbahasa Inggris.
Pemandu yang menemani saya trekking
Setelah menghabiskan semalaman di sleeper bus dari Hanoi menuju Sapa, akhirnya saya tiba di kota kecil nan indah. Karena masih pagi, suhunya lumayan dingin juga.
Sambil menunggu turnya dimulai, saya membersihkan diri dan sarapan dulu di sebuah hotel yang memang sudah diarahkan ketika memesan paket tur ini.
Sejam kemudian pemandu saya muncul, seorang gadis muda berpakaian hitam. Gadis ini adalah gadis Hmong. Dengan Bahasa Inggris pas-pasan, dia menyapa kami dan menjelaskan tentang suku asli yang tinggal di sini.
Sawah indah di Sapa Vietnam
Grup saya terdiri dari 5 orang. Saya mengikuti guide berjalan sepanjang jalan utama. Kemudian beberapa perempuan lokal dengan keranjang mengikuti kami dari belakang.
Di pikiran saya mungkin mereka mau pulang ke desa juga. Ternyata mereka mau jualan suvenir untuk turis.
Perempuan Hmong ini, sebagian berumur lebih tua sangat ramah dan coba ngobrol sama turis. Awalnya saya tidak sadar, kirain mereka senang ketemu orang baru dan penasaran, jadinya pengen ngobrol.
Ujung-ujungnya mereka coba jualan. Saya ngerti sih, mereka juga pengen cari duit. Saya pun membeli tiga gelang yang hanya seharga 1 dollar. Memang harganya tidak mahal. Tapi kalau 10 orang yang nawarin, kan jadinya agak mengganggu.
Ya walaupun kejadian tersebut kurang mengenakkan bagi saya, tidak bisa dipungkiri kalau pemandangan sawah dan pegunungan di Sapa benar-benar bikin mata melotot. View-nya mirip dengan persawahan yang ada di Batad, Filipina.
Mengenal suku minoritas
Beberapa suku minoritas yang tinggal di Sapa ada lima kelompok yaitu Hmong, Dao, Tay, Giay, dan Xa Pho. Yang paling banyak adalah Suku Hmong yang asal mulanya datang dari kawasan Sungai Kuning di Cina.
Pada abad ke 18 terjadi migrasi besar-besaran Suku Hmong karena konflik yang terjadi. Sekarang Suku Hmong tersebar di area pegunungan Cina, Vietnam, Laos, dan juga Thailand.
Suku Hmong di Sapa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yaitu Black Hmong dan Red Hmong.
Suku Hmong di Sapa Vietnam
Penduduk yang tinggal di Sapa sangat bergantung pada pertanian. Mereka sangatlah miskin bahkan dibawah standar pedesaan di Vietnam.
Untungnya ada beberapa NGO yang mencoba mengembangkan kualitas penduduk melalui program volunteer dan juga pariwisata, mirip seperti kondisi di Bukit Lawang.
Kalau saya punya waktu lebih pasti saya bakal stay lebih lama dan mungkin akan keliling area ini sendiri tanpa menggunakan tur.
Secara keseluruhan pengalaman trekking di Sapa sangat menyenangkan. Merasakan tinggal di rumah penduduk, mencoba makanan yang dimasak langsung orang lokal. Mudah-mudahan bisa kembali lagi ke Sapa.
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Mau nyobain kerja atau work from Bali (WFB)? Apa saja yang perlu kamu persiapkan dan berapa biaya awal yang harus kamu keluarkan untuk work from Bali?
Siapa sih yang ga pengen kerja di Bali? Bisa ke pantai setiap hari, kalau bosan bisa pergi staycation.
Suasana di Bali memang lebih asik, makanya banyak banget yang kepengen kerja dari Bali.
Terutama di masa pandemi, di mana orang-orang bisa kerja secara remote atau tidak perlu ke kantor.
Nah, bagi kamu yang mau datang ke Bali, istilah kerennya WFB, saya mau share aja dikit beberapa tips terutama berapa sih biaya yang perlu kamu persiapkan untuk pindah ke Bali.
Tips apa saja yang perlu dipersiapkan untuk work from Bali (WFB)?
Intermezzo dikit – saya datang ke Bali sekitar awal Juli, jadi PPKM belum dimulai.
Saya juga udah divaksin 2x, makanya berani datang ke Bali.
Sebelum kamu ingin work from Bali, sebaiknya kamu cek peraturan terbaru dulu karena sekarang peraturannya sering berubah.
Jadi, pastikan kamu sudah memenuhi persyaratan di atas sebelum terbang ke Bali. Jangan lupa untuk menjaga jarak dan patuhi protokol kesehatan.
Biaya apa saja yang perlu kamu persiapkan untuk work from Bali (WFB)?
Sekarang kita masuk ke biaya apa saja kira-kira yang harus kamu keluarkan untuk kerja di Bali:
1. Biaya Tiket Pesawat, Hotel, dan Tes PCR
Sekarang harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik lagi murah. Kamu bisa cek aja di Traveloka atau situs Online Travel Agent (OTA) lainnya.
Terakhir saya cek untuk penerbangan dari Jakarta di sekitar Rp 600,000 untuk sekali jalan.
Di Traveloka juga ada harga paketan di mana kalau kamu pesan sama hotel langsung itu harganya jauh lebih murah.
Kebetulan saya dapat tiket + hotel 3 malam di sekitar Rp 2juta saja, itupun karena saya terbang dari Pekanbaru.
Harusnya kalau dari Jakarta lebih murah, mungkin Rp 1juta aja dapat.
Nah, untuk tes PCR sendiri di sekitar RP 700,000 – 800,000.
2. Biaya Sewa Motor
Sampai di bandara kamu ada 2 pilihan – langsung sewa motor (di antar ke bandara), atau naik Gojek/Grab ke hotel dulu.
Kalau kamu memang udah cukup familiar dengan Bali dan barang bawaan tidak terlalu banyak, kamu bisa langsung sewa motor saja.
Cari aja online, banyak kok yang nawarin sewa motor bulanan. Biaya untuk sewa motor kurang lebih di Rp 600,000 – 700,000 per bulan.
Pas kamu sewa, pastikan motor dalam keadaan bagus, cek kelengkapan dokumen seperti STNK, helm, atau jas hujan.
Saya sarankan untuk ambil foto atau video terutama kalau ada bagian lecet agar nantinya pas pengembalian tidak ada masalah.
Baca juga: Biaya Hidup di Singapura Mahal? Coba Kita Hitung Yuk!
3. Biaya Tempat Tinggal (Kost)
Selanjutnya, yang perlu kamu perhatikan jika ingin work from Bali (WFB) adalah mencari tempat tinggal atau kost.
Bisa cari di internet, biasa yang muncul adalah situs seperti OLX atau Mamikost.
Nah, tentukan dulu kamu maunya stay di mana. Apakah di area Seminyak, Kuta, Ubud, Sanur?
Saya pribadi lebih senang di Sanur karena setiap pagi ada yoga gratis di Pantai Karang.
Sanur juga lebih tenang, lebih cocok untuk anak pagi. Selain itu, kalau mau ke Seminyak dekat, mau ke Ubud juga dekat.
Saya juga suka dengan area Renon, lebih homey aja sih. Kalau di Seminyak/Canggu rasanya holiday vibe.
Sebelum saya ke Bali, saya sudah menghubungi dulu beberapa kost di dekat Sanur, ada 3-4.
Baru deh saya pergi cek langsung kamar kost-nya. Akhirnya ketemu satu yang cocok.
Soal harga sih, biaya sewa kost di Bali cukup bersahabat. Standarnya untuk kamar dengan AC itu di sekitar Rp 1.5juta – 2juta.
Harga segitu udah cukup nyaman sih. Hanya saja belum termasuk listrik (pakai token).
Cek juga apakah kosan kamu ada wifi, ya namanya juga mau work from Bali.
Baca juga: Tips Mencari Kost Murah dan Mudah Bagi Perantau
4. Biaya Makan dan Belanja
Kalau soal makanan, untuk di Bali masih dapat harga Rp 20,000 – 30,000 untuk 1 porsi. Kebetulan saya ketemu katering, jadi biar tidak repot harus keluar tiap hari beli makanan.
Pas baru datang ke Bali, kamu harus mempersiapkan budget untuk belanja kebutuhan sehari-hari, contohnya seperti detergen, sapu, dll.
Ya, siapin aja kurang lebih Rp 500,000 untuk biaya belanja beli ini itu.
Selain itu palingan nanti ada biaya untuk laundry, isi token, atau bensin. Ya, dipersiapkan juga aja.
Baca juga: Biaya Hidup di China, Berapa Sih Pengeluaran Sebulan?
Rincian total biaya untuk work from Bali (WFB)
Yuk, kita coba hitung berapa total biaya yang harus kamu persiapkan jika ingin work from Bali (WFB):
Tiket pesawat + hotel 2 malam: Rp 1,000,000
Tes PCR: Rp 900,000
Sewa motor: Rp 600,000
Sewa kost: Rp 1,500,000
Belanja dan lain-lain: Rp 700,000
Jadi kurang lebih total biaya yang perlu kamu persiapkan untuk work from Bali (WFB) adalah sekitar Rp 5juta lah buat jaga-jaga.
Nah, kurang lebih itulah beberapa tips yang bisa saya sampaikan. Jadi, tertarik untuk work from Bali?
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Ketika hendak melangsungkan pesta pernikahan di Pulau Dewata, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari tempat wedding venue, sampai dengan konsep kreatif pernikahan.
Maka dari itu, kamu tidak boleh asal dalam menentukan ide terbaik untuk pesta pernikahan menawan. Apabila kesulitan menemukan dekorasi pas, berikut ide yang bisa diterapkan.
Ide Dekorasi Pernikahan Kreatif yang Bisa Dicontoh
Ada banyak vendor di Bali di mana Anda bisa memesan bunga, kue pengantin, dan fasilitas tambahan lainnya untuk mendukung acara Anda.
Sebelum Anda membeli barang-barang tersebut, sebaiknya Anda pikirkan terlebih dahulu konsep pernikahan seperti apa yang ingin Anda laksanakan.
Berikut ini adalah ide dekorasi pernikahan kreatif yang bisa dicontoh:
1. Menerapkan Konsep Adat dan Budaya
Pada era yang serba modern ini, kamu bisa memilih salah satu ide dekorasi pernikahan unik dan menawan.
Meskipun demikian, sentuhan adat dan budaya pada dekorasi pernikahan juga menjadi pilihan yang terbilang cukup menarik.
Berikan sentuhan dekorasi bernuansa tradisional agar membuat tampilan resepsi pernikahan tampak megah dan nyaman.
Jangan ragu juga untuk memberikan sentuhan gaya modern pada beberapa dekorasinya agar terkesan lebih unik.
Dengan penataan tepat, dijamin panggung pernikahan bisa lebih berkelas dan mewah.
Tak heran jika hingga saat ini, banyak pasangan yang tertarik menggunakan konsep wedding party dengan sentuhan modern dan adat budaya yang dipadukan.
2. Konsep Glamor
Glamor juga menjadi dekorasi pernikahan yang menarik untuk diterapkan pada acara sakral. Ide dekorasi satu ini menonjolkan warna tertentu yaitu putih, perak, emas, dan kilauan indahnya kristal.
Semua pernak pernik dekorasi pernikahan ditata dengan tepat agar tempat resepsi pernikahan terlihat semakin memukau.
3. Menggunakan Warna Monokrom
Tak jarang, calon pengantin memilih warna monokrom antara hitam dan putih sebagai konsep utama untuk pesta pernikahannya.
Perpaduan kedua warna tersebut dapat memberikan kesan minimalis serta megah dalam satu waktu.
Anda dapat menerapkan ide dekorasi unik ini di lokasi pernikahan dengan komposisi tepat untuk menambahkan kesan elegan.
Baca juga: 6 Tips Memilih Kado Pernikahan yang Berkesan
4. Garden Party
Pesta pernikahan outdoor menjadi salah satu konsep yang banyak diminati oleh calon pengantin baru.
Selain terkesan lebih santai, para tamu juga disuguhi dengan keindahan alam sekitar Bali.
Anda juga tidak perlu menambahkan dekorasi berlebih, sebab kecantikan alam sudah berhasil membuat pesta tampak indah. Cukup menambahkan beberapa elemen, seketika lokasi pernikahan menjadi indah.
Agar kesan berada di taman lebih menonjol, jangan lupa untuk menghias venue pernikahan dengan aneka tanaman hijau segar. Selain itu, tambahkan aneka warna wangi bunga bermekaran pada wedding venue.
Tak lupa juga padukan komposisi warna tepat untuk hasil lebih maksimal. Tak ayal jika banyak pengantin tertarik menerapkan ide kreatif ini.
Baca juga: Percayakan Sulam Alis Berkualitas Hanya di Rainbrow
Tips Menikah di Bali dengan Biaya yang Hemat
Pertama, kami menyarankan Anda menyewa koordinator pernikahan.
Ya, kami menyadari bahwa ini mungkin tampak seperti biaya di muka yang besar dan merencanakan segalanya sendiri untuk menghemat dana memang menggoda, tetapi percayalah kepada kami ketika kami mengatakan ini akan menghabiskan uang dengan baik.
Dalam jangka panjang, koordinator pernikahan Anda akan dapat menemukan Anda penawaran hebat dan diskon yang mungkin tidak Anda sadari, dan juga akan menghemat banyak stres dalam menangani hambatan bahasa, pedoman pernikahan khusus untuk hukum Bali, dll.
Anda akan dapat mengandalkan perencana Anda untuk membuat pengaturan atas nama Anda, dan jika Anda memberinya gambaran tentang pedoman anggaran yang ingin Anda kerjakan, mereka akan dapat menawarkan banyak pilihan yang bagus dan terjangkau.
Jika Anda akrab dengan pepatah real estat lama, “Lokasi adalah kuncinya,” maka Anda akan mempercayai kami ketika kami mengatakan ini juga berlaku untuk pernikahan.
Lokasi yang Anda pilih pada akhirnya akan mengatur nada untuk seluruh perayaan Anda dan kemungkinan akan menghabiskan sebagian besar anggaran Anda.
Untuk alasan ini, kami sarankan untuk mengerjakan pekerjaan rumah Anda dan benar-benar mempertimbangkan saran dari perencana Anda.
Ada begitu banyak lokasi tepi pantai pribadi yang indah untuk menyelenggarakan upacara Anda yang bahkan tidak akan menghabiskan banyak uang.
Karena pantai-pantai di Bali semuanya terbuka untuk umum, perencana Anda akan dapat membantu Anda mengatur tempat yang tenang dan terpencil untuk bertukar janji atau Anda dapat menyelenggarakan pernikahan di halaman vila pribadi Anda.
Pernikahan menjadi momen sakral, sehingga tidak perlu heran jika sejumlah pasangan rela merogoh kocek dalam untuk melangsungkan pernikahan yang romantis.
Kabar gembiranya, Bali Wedding Venue The Surga Villa Estate akan membantu mewujudkan pernikahan idaman tanpa harus menguras isi dompet.
Dengan pelayanan terbaik serta pesona alam eksotis, dijamin acara pernikahan berlangsung hikmat sesuai rencana. Cek websitenya disini thesurga.com
Itulah beberapa ide konsep pernikahan yang bisa Anda contoh ketika ingin mengadakan acara di Bali, serta beberapa tips untuk menikah dengan budget yang tidak terlalu mahal.
Mudah-mudahan hari pernikahan Anda bisa menjadi hari yang paling berkesan bagi Anda dan juga pasangan Anda.
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Panel surya atau yang biasa disebut dengan solar panel menjadi salah satu energi terbarukan yang paling menjanjikan di masa depan.
Pasalnya, bahan baku yang digunakan berasal dari energi panas matahari yang diolah menjadi listrik. Banyak sektor yang telah menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik.
Lantas, perlukah universitas juga melakukannya? Cek di sini!
Mengapa Harus Menggunakan Panel Surya?
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, semakin banyak pula orang yang menyadari betapa pentingnya melakukan penghematan energi.
Pasalnya, sumber energi yang digunakan oleh miliaran manusia saat ini berasal dari bahan bakar fosil yang kemudian diubah menjadi gas alam, batu bara, dan minyak bumi.
Sayangnya, bahan bakar tersebut dapat habis seiring dengan berjalannya waktu dan dapat merugikan manusia, salah satunya polusi udara.
Untuk mengatasi itu, tentu saja dibutuhkan bahan bakar alternatif yang bisa digunakan berkepanjangan.
Salah satu energi yang paling banyak digunakan oleh manusia adalah energi listrik, termasuk masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM Republik Indonesia, konsumsi listrik masyarakat Indonesia per kapita nasional pada tahun 2020 mencapai 1.089 kWh/kapita.
Artinya, setiap kapita atau kepala menggunakan listrik sebanyak itu dalam kurun waktu satu tahun.
Terlebih lagi, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan listrik, terutama di wilayah pedalaman.
Panel surya sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengubah panas matahari menjadi listrik dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Karena menggunakan energi dari panas matahari, tentu saja akan lebih menghemat bahan bakar yang sudah ada.
Selain itu, panel surya juga bisa digunakan di berbagai tempat, mulai dari rumah tangga hingga industri.
Baca juga: 6 Keuntungan Menggunakan Asuransi Mobil
Seberapa Penting Penggunaan Panel Surya SUN Energy Untuk Universitas?
PT SUN Energy selaku perusahaan yang mengembangkan solar panel asal Indonesia telah menyasar berbagai universitas yang ada di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan.
Terlebih, universitas adalah pusatnya para ilmuwan dan memiliki peran untuk mencetak lulusan yang kompetitif sesuai perkembangan zaman.
Hal ini juga didukung oleh tingginya konsumsi listrik di kampus, sehingga memerlukan upaya penghematan menggunakan panel surya dari SUN Energy.
Lulusan dari kampus-kampus di Indonesia nantinya juga akan mengambil peran terhadap berkembangnya industri energi terbarukan di masa mendatang.
SUN Energy sendiri telah mengantongi banyak proyek tenaga surya sejak pertama kali berdiri, tahun 2016.
Hingga saat ini, sebesar 50 MWp proyek tenaga surya yang sudah dirampungkan oleh PT SUN Energy.
Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk beralih ke panel surya sebagai pemenuhan kebutuhan listrik telah meningkat.
Sudah saatnya untuk menggunakan panel surya dari SUN Energy sebagai solusi penghematan energi listrik bagi kebutuhan universitas.
Beberapa universitas di Indonesia telah menggunakan panel surya SUN Energy sebagai sumber energi alternatif yang dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran.
Daftar Universitas di Indonesia yang Sudah Menggunakan Panel Surya SUN Energy
Institut Teknologi Sumatera atau ITERA telah mengawali langkah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 Mega Watt Ground Mounted.
Pemasangan panel surya ini ditujukan untuk laboratorium PLTS terbesar pertama universitas di Indonesia.
Hal ini menunjukkan langkah serius dari instansi pendidikan tinggi untuk mencetak ilmuwan di bidang energi terbarukan.
Selain ITERA yang memasang panel surya di atas lahan seluas 1 hektar, terdapat beberapa kampus lain yang mengajukan pemasangan panel surya kepada SUN Energy pada tahun 2020.
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) juga telah memasang panel surya SUN Energy untuk kebutuhan listrik gedung perkuliahan.
Sementara itu, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akan memasang panel surya sebesar 500 kWp pada tahun ini untuk kebutuhan gedung perkuliahan dan laboratorium.
Pada akhir tahun 2021, PLTS di ITN Malang tersebut sudah bisa digunakan untuk kebutuhan listrik kampus. Selain ITN, tahun 2021 juga menjadi tahun pemasangan PLTS bagi 15 universitas.
Diantaranya adalah Politeknik Madura, Bali, Surabaya, dan Samarinda yang total keseluruhannya sebesar 15 Mega Watt di atas lahan 15 hektar.
Sebagai wujud dukungan penggunaan PLTS di universitas, PT SUN Energy juga giat melakukan diskusi secara virtual dengan lembaga pendidikan di Indonesia setiap bulannya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penggunaan sumber energi alternatif dari sinar matahari.
PT SUN Energy akan sangat mendukung lembaga pendidikan yang ada di Indonesia untuk melakukan pemasangan panel surya.
Panel surya ini selain bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik juga bisa menjadi laboratorium PLTS di lingkungan pendidikan.
Sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang luar biasa manfaatnya, sinar matahari yang diolah menjadi energi listrik oleh panel surya memiliki peluang yang sangat baik untuk penghematan energi listrik.
Untuk itu, yuk gunakan solar panel dari SUN Energy untuk kebutuhan listrik harian anda!
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Artikel ini merupakan artikel guestpost oleh Helmi Santosa, seorang blogger dengan blognya yang berjudul naftlo.id. Silahkan mampir ke blognya ya!
Pengalaman kita selama menjalani hidup ini boleh jadi sangatlah menginspirasi, meski mungkin dampaknya tak sebesar tokoh-tokoh terkemuka. Namun, jika tidak diabadikan, ia bisa saja tak lagi memberikan sebuah arti.
Permulaan yang Mainstream
Saya hobi jalan. Pergi jauh ke suatu destinasi yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, lalu mendokumentasikannya ke dalam arsip dokumen pribadi.
Biasanya saya selalu pergi bersama seorang kawan saya. Atau, bila sedang berhalangan, kami akan pergi sendiri-sendiri.
Terkadang jika kebetulan sama-sama ada waktu, seperti ketika sedang liburan, kami akan pergi dengan lebih banyak teman, lima sampai enam orang.
Hingga ketika kegiatan jalan-jalan tersebut sudah mulai bisa dijadwalkan/diruntinkan, tercetuslah sebuah ide.
“Ini aku yakin kita jalan-jalan gini nih pasti ada caranya biar bisa dapat duit. Yakin, pasti ada caranya!” ujar saya kepada kawan saya tersebut, melalui chat WhatsApp.
Kawan saya jelas setuju, tapi belum merespon dengan sebuah jawaban pasti. Mungkin karena kita waktu itu belum menemukan bagaimana caranya, masih berpikir.
Akhirnya, ide tersebut mengendap. Belum menguarkan aroma segarnya.
Tidak disengaja. Tiba-tiba saja. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Ya, walau terdengar sangat mainstream, kenyataannya, memang begitulah awal mula kami mengeksekusi ide tersebut menjadi sebuah kesibukan baru. Merintis travel blog.
Bahkan, baru mulai saja ceritanya sudah membosankan, ‘kan? Hahaha …
Meski begitu, bagi kami berdua, prinsipnya sederhana saja.
Ketika kami usai mengunjungi suatu tempat dan mengambil gambarnya, biasanya foto-foto tersebut hanya akan disimpan di galeri, untuk selanjutnya mungkin hampir tidak pernah dibuka sama sekali.
Maka dari itulah kami mencoba untuk mendokumentasikannya di internet. Tepatnya, melalui sebuah blog.
Fase Paling Memuakkan
Setiap orang memiliki cerita jatuh-bangunnya sendiri, begitu pula saya, ketika sedang mulai merintis travel blog kami.
Waktu itu, karena belum punya cukup uang, situs travel blog yang hendak kami rintis ini mulanya saya buat di localhost. Ada alasan tersendiri kenapa saya tidak memulainya di layanan hosted milik WordPress.
Singkat cerita, beberapa konten berupa artikel pun selesai dibuat. Meski jumlahnya tak seberapa, itu sudah cukup memakan waktu dan tenaga.
Sebelumnya saya juga sudah mengatur tampilan situs tersebut dengan tema yang tersedia. Jadi, kalau uangnya sudah ada, tinggal di-online-kan, lalu diubah seperlunya.
Sial, entah mungkin karena memang kurang beruntung, laptop yang saya pakai ini sering sekali keluar-masuk bengkel, padahal terhitung masih baru.
Jadilah beberapa file penting termasuk folder XAMPP-nya harus berulang kali saya cadangkan.
Saya sendiri juga lupa bagaimana kejadian persisnya dan apa saya yang saya lakukan waktu itu.
Yang jelas, masa-masa ketika laptop saya sering diservis itu saja sudah membuat tekad saya untuk merintis sebuah travel blog, perlahan mulai pudar. Saya jenuh. Keadaan seperti tidak sepenuhnya berpihak kepada saya.
Kalian pikir inilah bagian yang memuakkan itu? Sayangnya, bukan. Kamvretmoment itu justru baru saja dimulai …
***
Saya sudah kembali memegang laptop yang, mungkin sudah kalian tebak, baru saja keluar dari tempat servis.
Ketika saya hendak membuka situs saya via localhost, betapa terkejutnya saya saat tahu bahwa ia tidak bisa dibuka, error.
Perasaan frustasi mulai datang dengan pasti, merayap dan menjalar di sekujur tubuh. Hitung kata-kata kotor yang kalian tahu, mungkin saya sudah mengucapkannya waktu itu. Haha …
Mencoba untuk tenang, saya mencoba googling, mencari solusi. Ketemu. Saya utak-atik XAMPP-nya hingga akhirnya situs saya bisa kembali diakses, dengan sebagian besar konten yang HILANG! Hanya tersisa satu, konten pertama yang saya buat.
Apa daya, saya akhirnya mengalah. Mencoba merenung dan berpikir kembali. Ini jelas salah satu pengalaman terkampret dalam hidup saya.
Konsisten dengan komitmen itu sulit, apalagi berkomitmen untuk konsisten.
Setelah sekian lama tekad untuk merintis travel blog itu pudar, perlahan saya mulai menyadari sesuatu.
Kalau dipikir-dipikir, tulisan-tulisan yang saya buat waktu itu bisa dibilang sangat jelek.
Susunannya tidak rapi, tidak beraturan, tidak konsisten. Intinya, kacau.
Saya tersenyum sendiri. Semoga ini menjadi titik balik. Akhirnya, setelah saya memiliki uang yang dirasa cukup, saya langsung membeli layanan hosting beserta domainnya.
Langsung online, tidak perlu lagi melalui localhost. Saya berbenah cepat, meski dengan sumber daya yang masih seadanya. Membuat situs tersebut layak untuk dinikmati.
***
Mengenai tulisan, ketika hari-hari berjalan datar begitu saja saat saya sedang menulis artikel untuk situs tersebut, saya mencoba gebrakan baru.
Saya mengambil sebuah inisiatif, yaitu mencoba, untuk pertama kalinya, membeli sebuah novel.
Sebenarnya dari dulu saya sama sekali tidak tertarik dengan novel. Saya lebih senang buku-buku tentang sejarah perang atau apa pun itu, yang jelas, selain novel dkk.
Namun, melihat kenyataan bahwa novel memiliki para pembaca setia yang bahkan rela membelinya dalam jumlah banyak, muncul rasa heran sekaligus penasaran dalam diri saya, “Pasti ada alasan kenapa suatu novel bisa begitu diminati.”
Saya kembali googling, mencari rekomendasi novel, memilih kriteria yang sesuai, lalu membuat daftarnya. Singkatnya, novel pertama saya jatuh pada novel karya Tere Liye yang berjudul RINDU.
Setelah beberapa hari membaca novel tersebut dan kemudian tamat, saya menemukan jawabannya.
Ternyata, selain ceritanya yang memang menarik, gaya bahasa yang dipakai untuk menulis sebuah novel pun memiliki porsi besar untuk memengaruhi para pembaca agar betah berlama-lama membacanya.
Gaya penulisan, itu kuncinya. Itu yang perlu saya benahi ketika membuat konten artikel di travel blog yang sedang saya rintis.
Sulit? Jelas. Semuanya memang perlu dilakukan secara bertahap dan perlahan, sebelum akhirnya menjadi sebuah kebiasaan atau bahkan keterampilan.
Baca juga: 5 Cafe Ala Pantai Populer Cocok Buat Nongki di Akhir Pekan
Mencari Inspirasi di Jalan yang Buntu
Perasaan jenuh itu datang lagi. Saya mulai merasa bosan menulis cerita dan juga ulasan tentang suatu destinasi.
Karena merasa tak lagi produktif, saya mencoba mencari inspirasi. Mencari situs-situs menarik bertemakan traveling.
Sesaat, saya teringat sebuah nama yang waktu itu saya juga belum tahu itu apa. Saya hanya mendapatinya di salah satu video KokBisa?. Namanya TelusuRI. Mungkin sebagian besar dari kalian sudah tahu.
Saya mengetikkan nama tersebut di Google, dan menemukan situsnya.
Saya masuk. Ini menarik. Cerita-cerita yang dimuat di situs TelusuRI ini ternyata adalah tulisan karya para kontributornya.
Mereka mendaftar, lalu menuliskan cerita mereka di sana.
Dibuat penasaran, saya tertarik unutk ikut mencoba.
Kembali, singkat cerita, salah satu cerita perjalanan saya berhasil dimuat di sana. Itu adalah cerita tentang pengalaman saya melakukan bikepacker, atau ngelayab motoran.
Sendiri, selama seminggu penuh, awal puasa kemarin. Dari Jogja – Temanggung – Tegal – Temanggung – Gresik – Suramadu – Jogja (pulang).
Saya akui, dari kegiatan menulis cerita perjalanan tersebut (bukan mengulas), menumbuhkan suatu motivasi tersendiri bagi saya.
Mungkin sebelumnya konten-konten yang saya buat selama ini terlalu deskriptif, kurang menarik.
Padahal, dari sebuah pengalaman atau momen sederhana saja sudah bisa dibuat cerita yang menarik, yang penting tetap konsisten dengan tujuan awal pembuatan kontennya.
Sebuah pembelajaran yang efektif. Saya kembali berbenah; mengubah tulisan saya menjadi lebih naratif.
Memulai Pengalaman dari yang Sudah Berpengalaman
Lewat beberapa bulan setelah merintis blog, momen-momen stuck itu kembali datang. Kali ini lebih ke perasaan “Ah, kok gini-gini aja ya blognya?”.
Lagi-lagi, saya harus mencari solusi. Saya pun mencoba blog walking, melihat-lihat ke situs travel blog terkemuka yang sudah lama berdiri. Sekadar membaca apa saja yang menurut saya menarik.
Ada sekira lima atau enam travel blog yang saya kunjungi. Awalnya hanya membaca cerita-cerita wisata biasa, kemudian lama-lama tertarik juga untuk membaca tips atau panduan menjadi travel blogger dst.
Ada satu artikel yang paling saya suka, di samping juga karena apa yang ditulis di situ benar-benar cocok dan sudah saya alami sendiri. Artikel tersebut berisi panduan membuat travel blog.
Saya sangat setuju dengan poin-poin yang disebutkan di situ, beberapa di antaranya:
Tentang prinsip menulis, yaitu semata untuk menuangkan ilmu ataupun pengalaman. Intinya, untuk berbagi.
Mulai dari yang terdekat. Ya, saya pun, ketika hendak membuat materi untuk konten blog saya, hanya memulainya dengan mengunjungi destinasi-destinasi wisata terdekat. Baru kemudian jika kebetulan ada waktu untuk mengunjungi tempat yang lebih jauh, akan saya lakukan. Yang penting ada kemauan untuk memulai, tidak harus dari tempat-tempat yang jauh dulu.
Kita tidak tahu tulisan kita akan membawa kita ke mana. Yang penting, tulislah dulu. Tak peduli apakah ada yang membacanya atau tidak karena nanti akan ada waktunya sendiri, tulisan kita akan dibaca oleh orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Rezeki bisa datang dari mana saja.
Lalu, ada juga artikel tentang panduan SEO basic untuk travel blogger. Saya pun awalnya iseng saja ketika membuka artikel tersebut.
Dan setelah membaca tuntas isinya, saya bersyukur, ternyata sejauh ini saya sudah melakukan sebagian besar panduan yang disarankan dalam artikel tersebut. Saya jadi tidak terlalu salah jalan, hahaha.
Saya berani bilang panduan tersebut adalah panduan yang hebat dan berbeda karena, ya, sejauh yang saya ketahui, memang seperti itulah tips SEO dasar yang paling mudah dilakukan.
Berbeda, juga karena isi panduan tersebut akan sangat berbeda dengan yang kalian temukan pada situs-situs di laman pertama Google ketika kalian mengetikkan “tips SEO dasar” (misalnya), yang biasanya malah kurang atau bahkan tidak efektif.
Ya, mau diakui atau tidak, kita akan selalu banyak belajar dari pengalaman. Demikian pula, naluri kita untuk survive biasanya malah muncul ketika kita sedang tidak punya apa-apa.
Membangun yang Baru Lebih Sulit Daripada Meneruskan yang Sudah Ada
Saat menyadari apa yang saya lakukan ini belum sepenuhnya mencapai hasil yang diinginkan, selain memang membutuhkan kesabaran, sebagai pemula, saya jelas butuh bantuan.
Bantuan dari orang-orang yang memang sudah berpengalaman.
Saya tidak ingin berhenti begitu saja ketika saya sudah melangkah begitu jauh. Itu ibarat kita sudah melakukan perjalanan jauh menuju tempat yang kita dambakan, tapi malah berhenti dan duduk di pinggir jalan.
Saya kembali mencari jalan keluar. Solusi untuk blog yang sedang saya rintis. Kembali membuka Google, saya mengetikkan “kolaborasi kreator travel blog” dan kemudian muncullah, di bagian paling atas, situs Nonanomad ini.
Link-nya mengarah ke laman collabs. Langsung saja saya hubungi yang bersangkutan, pemilik blog, Mbak Velysia Zhang.
Kalian penasaran bagaimana cerita ini berakhir?
Cerita ini berakhir tepat ketika kalian selesai membaca tulisan ini, tepat ketika saya mulai menulis artikel panjang ini.
Sebab, dari beberapa percakapan singkat melalui surel, saya sepakat dengan saran dari Mbak Velysia: menulis guest post. Hingga akhirnya jadilah artikel panjang ini, artikel “modus”. Hahaha …
Penutup
Lupakan soal cerita pengalaman saya merintis travel blog. Sebetulnya, yang paling ingin saya sampaikan dan bagikan adalah tentang seberapa besar kemauan dan keinginan kita untuk berbagi melalui tulisan.
Ya, tentang bagaimana kita menuliskan cerita hidup.
Entahlah, tapi tetaplah yakin (dan juga berdoa) bahwa sebuah perjuangan akan memberikan hasil yang sepadan, bahkan meski sampai hari ini kita belum juga melihat hasilnya.
Kepada kalian yang mungkin juga sedang memperjuangkan sesuatu, pesan dari saya hanya satu: tekun.
Semoga suatu hari ketekunan itu akan memberikan hasil tak terduga dan semoga artikel ini bisa memberikan manfaat meski tak seberapa.
Akhir kata, lagi-lagi, kembali mengutip dari TelusuRI,
“Jika tidak dituliskan, bahkan cerita-cerita perjalanan paling dramatis sekalipun akhirnya akan hilang ditelan zaman.”
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Sekarang, wisatawan atau turis dari Indonesia sudah bisa berkunjung ke Singapura loh! Caranya melalui jalur khusus yaitu Vaccinated Travel Lane (VTL) Singapore. Bagaimana cara apply-nya? Persyaratan yang harus dipenuhi apa saja? Intip pengalaman saya mengajukan Vaccinated Travel Pass (VTP) ke Singapore!
Update Terbaru (Mulai tanggal 1 April 2022):
Seluruh pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksin penuh (2x) dapat melakukan perjalanan ke Singapura tanpa harus melalui jalur VTL dan tanpa karantina (penerbangan dengan maskapai apapun diperbolehkan)
Para pelaku perjalanan hanya perlu melakukan tes PCR/Antigen sebelum kedatangan (dalam kurun waktu 2 hari) tanpa harus apply VTP.
Sesampainya di Singapura, pelaku perjalanan dapat langsung melakukan aktivitas tanpa harus melakukan tes PCR/Antigen.
Akhirnya setelah sekian lama menunggu akhirnya negara Singapura buka untuk pengunjung dari Indonesia tanpa harus karantina.
Selamat ya, terutama bagi kamu LDR-an atau yang punya keluarga di negara tetangga kita ini.
Tepat pada tanggal 22 November 2021, wisatawan dari Indonesia sudah bisa mengajukan permohonan kunjungan ke Singapura melalui jalur Vaccinated Travel Lane (VTL).
Untuk keberangkatan sendiri baru bisa masuk ke Singapura mulai tanggal29 November 2021.
Spontan setelah saya mendengar informasi ini, langsung deh saya mempelajari dan mempersiapkan diri untuk berkunjung ke Singapore.
Ternyata gampang banget loh apply VTL ke Singapura. Prosesnya juga cepat.
Nah, saya akan merangkum bagaimana cara mengajukan permohonan untuk berkunjung ke Singapura melalui jalur VTL dan apa saja syarat-syarat yang harus kamu lengkapi!
Vaccinated Travel Lane (VTL) Itu Apa Sih?
Nah, bagi yang belum tau, Vaccinated Travel Lane adalah sebuah skema perjalanan khusus yang disediakan oleh satu negara ke negara lain.
Wisatawan yang berhak masuk ke negara tujuan juga harus memenuhi kriteria tertentu, salah satunya telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis penuh.
Saat ini sudah ada beberapa negara yang terdaftar dalam list VTL seperti negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, Australia, Korea, dan lainnya.
Hanya saja ketentuannya masih berbeda-beda untuk setiap negara.
Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, Indonesia akhirnya juga masuk ke dalam list negara VTL.
Baca juga: Pulang ke Indonesia dari Singapura Pas Pandemi, Prosedur Karantina?
Syarat Berkunjung ke Singapura Tanpa Karantina Melalui Jalur VTL
Nah, ternyata tidak semua warga negara Indonesia (WNI) bisa berkunjung ke Singapura melalui jalur VTL ini.
Ada beberapa syarat atau kriteria yang harus dipenuhi agar bisa mengajukan permohonan untuk memperoleh Vaccinated Travel Pass untuk berkunjung ke Singapore:
1. Telah Divaksinasi dan Dapat Menunjukkan Bukti atau Sertifikat Vaksin
Kriteria atau persyaratan pertama adalah sudah mendapatkan vaksinasi penuh (dosis 2x) minimal 14 hari sebelum keberangkatan.
Vaksin yang dimaksud adalah vaksin yang sudah listed dalam WHO EUL vaccines (termasuk Sinovac dan AstraZeneca).
Bagi anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun boleh berkunjung ke Singapura asal ditemani oleh pengunjung yang telah divaksinasi.
Kalau sudah divaksin otomatis kan sudah ada sertifikatnya di aplikasi Peduli Lindungi. Nah, ini juga harus ditunjukkan pada saat kedatangan.
2. Melakukan Perjalanan dengan Menggunakan Pesawat / Airlines Tertentu yang Sudah Ditunjuk untuk Jalur VTL
Ini nih bagian yang cukup menarik. Kalau mau masuk ke Singapura tanpa harus karantina, harus menggunakan pesawat dengan penerbangan tertentu saja.
Jadi jangan sampai salah booking ya!
Saat ini penerbangan yang melayani untuk perjalanan Vaccinated Travel Lane (VTL) hanya berangkat dari Jakarta dengan menggunakan Garuda Indonesia (GA836) dan Singapore Airlines (SQ953).
Lah tapi di OTA ada banyak flight lain? Ya, mungkin tetap bisa tapi nanti sampai Singapura harus karantina selama 10 hari.
Karena cuma ada 2 penerbangan, harganya juga cepat naik. Jadi buruan booking ya kalau mau.
3. Memiliki Asuransi Perjalanan yang Cover Covid-19
Ini juga merupakan salah satu persyaratan yang harus kamu penuhi agar bisa masuk ke Singapura tanpa harus karantina dengan jalur VTL Singapore.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Singapura harus memiliki polis asuransi perjalanan (travel insurance) dengan klausal yang dapat menanggung Covid-19 sebesar SGD 30,000.
Sebenarnya tidak hanya Singapura, banyak negara yang sudah mewajibkan para wisawatan asing untuk memiliki asuransi perjalanan.
Pas saya cek sih yang paling murah adalah salah satu asuransi yang direkomendasikan di situs Immigration & Checkpoint Authority (ICA) Singapura yaitu ChangiAssure Covid Insurance dengan premi start dari SGD 24.
Nah, bisa langsung pesan online aja, harganya juga murah karena memang cuma nge-cover jika terkena Covid-19 saja.
Cuma karena saya mikir ada kemungkinan wisata ke negara lain, akhirnya saya mengambil asuransi Allianz Annual Travel Pro untuk perjalanan ke seluruh dunia dengan coverage selama 1 tahun.
Yang ditanggung cukup banyak, tidak hanya Covid-19 saja. Jumlah premi yang saya bayarkan sekitar Rp 1.6juta cuma ya itu, bisa terlindung selama 1 tahun dan untuk ke negara mana saja.
4. Melakukan Tes ART/PCR sebelum dan setelah penerbangan
Sama seperti perjalanan ke luar negeri, setiap wisatawan juga harus mengambil tes ART atau PCR (2×24 jam) dan dinyatakan negatif.
Nanti setelah tiba di Singapura harus tes lagi di bandara.
Untuk tes PCR di Singapura harus melakukan prebook dan prepayment dulu dengan fee sebesar SGD 125.
Update (15 Maret 2022): Setelah sampai di Singapura, kamu hanya perlu melakukan tes antigen menggunakan tes kit sendiri dan melaporkan hasil tes di link ini. Jika hasil tes menunjukkan tanda negatif, kamu sudah bisa melakukan aktivitas.
5. Stay Home Notice (SHN) atau Karantina Mandiri Sembari Menunggu Hasil Keluar
Setelah melakukan tes PCR di Singapura, wisatawan harus melakukan isolasi mandiri, bisa di tempat tinggal sendiri (kalau ada apartemen) atau di penginapan/hotel yang ada di list ini.
Lamanya kurang lebih 1 hari aja, kalau hasil PCR nya udah keluar dan dinyatakan negatif, kamu sudah bisa berpergian.
Nanti dari bandara ke penginapan juga cuma boleh naik taksi atau grab yang khusus untuk membawa tamu yang baru datang ke Singapura.
Wisatawan dapat melakukan isolasi mandiri di tempat tinggal mereka bersama anggota rumah lainnya, terlepas dari status vaksinasi atau riwayat perjalanan.
Namun, bagi yang tinggal dengan anggota rumah yang rentan dan tidak divaksinasi, lebih baik melakukan isolasi mandiri di kamar dan meminimalkan kontak.
Sebagai tambahan, nanti kamu juga harus download yang namanya aplikasi Trace Together.
6. Mengisi SG Arrival Card Online
Selanjutnya, kamu juga harus mengisi data di form SG Arrival Card secara online, minimal 3 hari sebelum kedatangan.
Baca juga: 30+ Tempat Wisata Seru di Singapura Rekomendasi Nonanomad!
Cara ApplyVaccinated Travel Pass (VTP) Melalui Situs ICA
Nah, jika kamu sudah memenuhi persyaratan di atas, selanjutnya kamu harus mengajukan permohonan ijin masuk ke Singapore yang bernama Vaccinated Travel Pass melalui situs resmi ICA.
Untuk mendapatkan pass ini gratis kok.
Saya sendiri apply Vaccinated Travel Pass terlebih dahulu baru setelah di approve beli tiket pesawat.
Berikut langkah-langkah mengajukan Vaccinated Travel Pass melalui situs ICA:
1. Masuk ke portal resmi aplikasi Vaccinated Travel Pass
2. Klik tombol “Create New VTP Application”
3. Masukan nama dan e-mail
4. Masukan kode OTP yang dikirim ke email dan CAPTCHA
5. Masukan negara keberangkatan (Indonesia) dan tanggal keberangkatan
6. Isi data diri Anda dan simpan
Nanti akan ada OTP yang dikirim ke nomor handphone. Hanya saja pas saya coba isi data dengan nomor Indonesia OTP nya tidak masuk.
Jadi saya menggunakan nomor HP pacar saya di Singapura dan OTPnya bisa terkirim ke sana.
Tidak sampai 5 menit saya menerima e-mail konfirmasi bahwa VTP saya approved!
Checklist Dokumen yang Harus Dibawa Pada Saat Kedatangan
Sekali lagi saya rangkum ya apa saja checklist dokumen yang harus dibawa nanti pada saat kedatangan:
Passport
Dokumen VTP (soft/hardcopy)
Sertifikat vaksinasi (App Peduli Lindungi)
Hasil negatif tes ART/PCR (soft/hard copy)
Asuransi perjalanan (soft/hardcopy)
SG Arrival Card
Proses Kedatangan di Singapura
Yuhu! Akhirnya menginjakkan kaki di Singapura juga! Ohya, sebelum terbang ke Singapura pas check-in penerbangan, staff udah menanyakan seluruh dokumen terkait untuk terbang ke Singapura.
Nah, sesampainya di Singapura, pas turun pesawat ada counter yang jualan SIM card Singapura (seharga $61) yang nantinya untuk mengirimkan seluruh hasil tes.
Lumayan mahal sih, menurut saya sih sebenarnya bisa beli sendiri ya di luar keesokan harinya, karena pas di airport seingat saya tidak perlu mengisi data yang berhubungan dengan no HP.
Sebelum antrian untuk cap paspor ada staff yang mengecek SG Arrival Card.
Kemudian, di counter imigrasi, petugas mengecek paspor saya, sertifikat vaksin, dan VTP.
Jika semua sudah oke, petugas akan memberikan stiker hijau yang nantinya ditempel di baju untuk menandakan bahwa kita masuk melalui jalur VTL.
Ikuti aja alurnya, nanti akan ada pos tes PCR. Setelah selesai udah boleh naik grab/taksi untuk ke akomodasi masing-masing.
Sebelum keberangkatan saya mendapatkan update peraturan terbaru yaitu harus tes sebanyak 6x – 4 hari tes sendiri menggunakan tes kit di rumah, 2 hari ART ke klinik.
Nanti semua informasi akan dikirim melalui e-mail kok.
Update terbaru (Maret 2022): Setelah sampai di Singapura kamu tidak perlu lagi melakukan tes antigen ini.
Itulah kurang lebih panduan, kriteria, persyaratan, dan cara untuk apply Vaccinated Travel Pass (VTP) agar bisa berkunjung ke Singapura tanpa harus karantina melalui jalur VTL. Semoga bermanfaat!
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.
Memiliki tidur yang berkualitas sangat penting bagi setiap orang. Sebab aktivitas tidur ini berguna untuk mengisi kembali energi tubuh, agar dapat kembali melakukan berbagai kegiatan sehari hari.
Dalam hal ini, penggunaan tempat tidur minimalis modern yang berkualitas ternyata sangat penting. Apa saja pengaruhnya ? Simak ulasan lengkap berikut ini.
Tanda-Tanda Bahwa Kasur Memiliki Kualitas ynag Kurang Baik
Jika Anda mengalami salah satu dari berikut ini, itu mungkin merupakan indikasi bahwa kasur Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
1. Badan Terasa Sakit dan Nyeri
Bangun dengan rasa sakit dan nyeri mungkin karena lapisan kenyamanan di kasur Anda rusak, menyebabkan titik-titik tekanan saat Anda tenggelam ke inti penyangga yang lebih kencang.
2. Tidur Tidak Terasa Nyenyak
Kasur yang tidak nyaman dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk, bahkan jika Anda tidak menyadarinya.
Jika Anda tidak lagi bangun dengan perasaan segar, kasur Anda mungkin sudah habis masa pakainya.
Tanda-tanda lain bahwa kasur Anda memengaruhi tidur Anda termasuk bangun beberapa kali dalam semalam atau membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk tertidur.
3. Kendur
Hampir semua kasur mulai melorot seiring waktu sebagai akibat dari menopang berat tubuh Anda malam demi malam.
Kasur yang kendur dapat menyebabkan dukungan tulang belakang yang tidak merata, yang dapat menyebabkan tekanan menumpuk di punggung dan leher saat Anda tidur.
Melihat lekukan tubuh permanen di kasur adalah tanda yang jelas bahwa kasur perlu diganti.
4. Penumpukan Alergen
Penumpukan alergen umum terjadi pada kasur usang, yang memiliki banyak waktu untuk mengumpulkan bulu hewan peliharaan, jamur, dan alergen lainnya.
Jika Anda berjuang melawan alergi di rumah, kasur usang Anda mungkin salah satu penyebabnya.
Anda dapat melindungi dari jamur dan lumut dengan menggunakan alas kasur yang menyisakan ruang untuk aliran udara di bawah kasur, dan mengurangi penumpukan alergen dengan menggunakan pelindung kasur yang dapat dicuci dengan mesin.
Baca juga: Bagaimana Mendapatkan Informasi Tentang Lelang Rumah Murah?
5. Usia Kasur
Sementara beberapa kasur bertahan lebih lama dari yang lain, cepat atau lambat semua kasur mulai kehilangan kemampuan menghilangkan tekanan dan mendukungnya.
Perawatan yang tidak tepat, penambahan berat badan, dan kegagalan menggunakan alas bedak yang tepat dapat memperpendek umur kasur.
Pengaruh Kasur untuk Tidur Berkualitas
Berikut ini adalah beberapa pengaruh kasur agar tidur semakin berkualitas
1. Tidur Mendengkur
Banyak orang yang beranggapan bahwa mendengkur merupakan tanda bahwa seseorang sedang tidur nyenyak.
Namun pada kenyataannya, mendengkur merupakan salah satu gejala dari gangguan tidur.
Dimana gangguan tidur satu ini menjadi yang paling sering dialami oleh masyarakat, dan ini juga termasuk salah satu gejala dari OSA (Obstructive Sleep Apnea).
Dan tahukah anda bahwa kasur menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut?
Kasur yang kurang berkualitas dan tidak mampu menopang tubuh dengan baik akan membuat saluran pernapasan berada di bawah tekanan.
Kondisi tersebut pada akhirnya dapat berpotensi menyebabkan anda mendengkur saat tidur.
2. Nyeri Tulang Belakang
Selain menyebabkan tidur mendengkur, kasur juga bisa berpengaruh secara langsung terhadap kesehatan tubuh, sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki tempat tidur minimalis modern yang berkualitas.
Sebab kasur yang tidak tepat dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang, dimana terjadinya perubahan struktur dan fungsi anatomis pada area tubuh belakang anda.
3. Meningkatkan Stres
Meski stres pada umumnya dapat disebabkan oleh banyak hal, pekerjaan dan kehidupan sehari hari yang melelahkan bisa menjadi salah satu pemicu yang paling sering terjadi.
Dalam hal ini, tidur dianggap menjadi salah satu obat paling praktis dan mudah dilakukan untuk mengatasi stres tersebut.
Sebab aktivitas tidur akan membuat tubuh melepaskan hormon relaksasi, sehingga tubuh akan terasa segar kembali setelah bangun tidur.
Akan tetapi, penggunaan kasur yang salah akan menyebabkan kurangnya produksi hormon pelepas stres pada tubuh.
Kasur yang membuat anda merasa tidak nyaman saat berbaring di atasnya, akan membuat tubuh tetap terasa lelah di pagi hari.
4. Memicu Alergi
Satu lagi pentingnya mengapa anda perlu memiliki tempat tidur minimalis modern yang berkualitas.
Pasalnya kasur dengan bahan yang buruk atau kasur yang sudah lama, biasanya lebih mudah untuk dihinggapi tungau debu dan kutu kasur.
Serangga mikroskopis tersebut akan memakan sel sel mati yang ada pada tubuh manusia.
Sehingga tubuh akan menunjukkan reaksi alergi apabila terdapat berbagai serangga mikroskopis ini di kasur.
Untuk mengatasinya, anda perlu memiliki kasur yang berkualitas dan pastinya untuk secara teratur membersihkan tempat tidur.
Selain itu, penggantian sprei secara berkala juga akan membantu anda terhindar dari alergi akibat bakteri, kutu, maupun tungau.
Jadi, sudah jelas bukan bagaimana pentingnya kasur yang bagus untuk mendapatkan tidur yang berkualitas?
Anda bisa mendapatkan kasur dengan kualitas terbaik seperti ini di Cellini, yang menawarkan tempat tidur berbagai macam model.
Bahan berkualitas yang digunakan akan menjamin anda mendapatkan tidur nyenyak sepanjang malam.
Velysia Zhang, owner dari blog nonanomad.com, blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Sekali traveling suka lama bisa berbulan-bulan, paling hobi naik gunung. Ikuti juga media sosial Velysia dengan klik icon yang ada di bawah ini.